Railfanning X Decode Love - Season 2 | Okan Fikri Ramadhan

Bagian 11 : Lebih dari Egoku

Edhie malah teringat dengan apa yang dituturkan Citra. Seakan kata katanya berhasil menyanjung hati Edhie. Edhie langsung mengenai jelas apa makna dari apa yang dikatakan Citra. Kata kata yang saat terakhir kali itu seolah mewakili seluruh usahanya.

"Dari sekian banyak hati cowok yang aku terima, cuma kamu yang tau betul keadaan aku. Cuma kamu yang bikin aku nyaman. Pliss Dhie. Walaupun berhari-hari di jalanan, aku cuma pengen kamu mau bersama aku. Aku butuh kamu. Aku akan lakuin apa yang kamu mau. Aku mau nyerahin seluruh nyawa aku cuma buat kamu...!! aku mohon..."

Edhie : (Ya Allah. Apakah gw dosa ya jika harus percaya sama si Citra ?? Apa yang harus gw lakuin ??)

Edhie terus berlinang air mata. Belum bisa mengambil keputusan secara pasti. Edhie makin sedih ketika tetangga sebelah menyetel lagu Mawar De Jough - Lebih dari Egoku. Edhie tidak berani komplain dengan tetangga sebelah. Edhie pun meresapi arti dan makna lagu itu.

~"Sulit bagiku, menghadapi kamu. Tapi tetap kan kulakukan, kau layak diperjuangkan. Perih bagiku, menahan marahku. Tapi akan kulakukan, bahkan lebih dari itu.

Aku yang minta maaf walau kau yang salah, aku kan menahan walau kau ingin pisah. Karena penting, lebih penting, dari semua yang ku punya. Jika kamu salah aku akan lupakan, walau belum tentu kau lakukan yang sama. Karena untukku, kamu lebih penting, dari Egoku ."~
Mawar De Jough - Lebih dari Egoku

Edhie terus memikirkan apa yang dikatakan Citra. Dengan kata katanya yang menyanjung dirinya, Edhie teringat apa saja yang pernah Citra korbankan untuk nya. Ia sering menolong nya ketika sakit, ia sering menyemangati nya, ia pernah membuatkan sesuatu yang indah. Edhie mulai beradu agrumen dengan penghuni Lubuk hati nya. Edhie bingung apa yang harus dilakukan.

Hingga akhirnya, keputusan tercetus setelah shalat Maghrib, ia mau menerima hati Citra kembali untuk yang kesekian kalinya. Edhie pun mempersiapkan mobilnya. Dan mulai memainkan gigi dan stir. Edhie mulai mengejar Citra. Edhie mencoba untuk menarik kata katanya. Edhie menyesal dan makin yakin dengan Citra. Dan disaat bersamaan, Jam tangan Edhie berputar - putar seperti mesin waktu (emang mesin waktu gblk !1!1!). Waktu seakan dipercepat oleh-nya. Secara tidak sadar, jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Edhie dengan cepatnya sudah mendekati Pekanbaru. Edhie pun beristirahat sejenak di rest area untuk makan sembari mengecek keadaan mesin. Satu jam kemudian, Edhie berangkat melanjutkan perjalanan. Seperti sebelumnya, Jam itu berputar Putar mempercepat waktu. Sampai akhirnya, Edhie merasa sangat lelah, Edhie pun berhenti di SPBU di Daerah Jambi.

Edhie tidur dan langsung memejamkan mata. Belum juga Edhie masuk ke alam mimpi, Edhie kembali terbangun untuk keluar ingin ke toilet. Alangkah kagetnya Edhie saat keluar. Ia ternyata sudah berada di Sekitar Pintu Keluar Pelabuhan Merak. Edhie Benar-benar terkejut bukan main. Posisi roda sama saat Edhie terakhir melihat. Hanya ada sedikit baret halus. Jam juga saat itu menunjukkan pukul setengah tiga malam.

Edhie syok dan kembali masuk ke mobil dan kembali tidur. Keesokan harinya, Edhie diminta keluar oleh pihak kepolisian. Ia ditanya keterangan . Karena mobilnya menebus hutan dan akhirnya masuk ke tol. Edhie menjelaskan detail apa yang terjadi. Edhie tidak tahu menahu apa yang ia alami tadi malam. Ia baru tidur dan bangun bangun sudah berada di pintu keluar pelabuhan. Sontak saja para pihak kaget lebih lebih Edhie yang Ama terkejut karena mobilnya ternyata membelah hutan yang gelap.

Edhie ahirnya sholat subuh di masjid sekitar pelabuhan. Edhie berdoa agar ia bisa kembali dengan Citra. Dan ketika matahari mulai terbit, Edhie kemudian melanjutkan perjalanan. Dan sampai akhirnya, Edhie tiba di Depok, ia berhenti sejenak untuk membeli keperluan untuk Citra. Dan melanjutkan perjalanan ke rumahnya yang lama. Edhie tau jika ia telah membalap bus yang dinaiki Citra meskipun Edhie sendiri tidak tau bus mana yang Citra naiki. Edhie tiba di rumahnya, dan beristirahat di kamar sembari menunggu gerak gerik Citra kembali.