Bagian 6 : Impoverished in another dimension

16 0 0
                                    

Edhie sempat berbincang soal kedinasan KA Inspeksi itu. Rencananya Dirut KAI akan memakai KAIS ini untuk inspeksi ke Berbagai Daop. Maka, berjalan lah KAIS dari BY Yogyakarta, uji lintas ke malang, dan dipulangkan ke Dipo Tanah Abang untuk menjalani pemeriksaan sebelum ahirnya dibawa kembali ke Bandung. Edhie merasakan pertama kali ia menaiki atau bahkan melihat langsung Kereta Inspeksi. Edhie sempat berfoto foto dengan kereta yang sedang booming di kalangan Railfans. Lumayan untuk menghilangkan Kesedihannya atas berdukanya Najwa.

Tiba-tiba Edhie merasa firasat bahwa kereta ini rem nya akan blong. Edhie pun memberi tahu masini untuk BLB sejenak di Stasiun Lamongan. Masinis dan teknisi memeriksa kondisi rem. Ternyata benar kampas rem di bogie kedua di kereta pertama dan terakhir ada yang kendur. Mereka mengencangkan rem tersebut. Setelah dirasa aman, mereka diberangkatkan kembali.

Perjalanan dilanjutkan. Edhie mulai kembali mood nya. Edhie bercengkrama dengan kru. Sampai akhirnya, Edhie mendeteksi ada kereta didepannya yang terlihat melarat. Edhie bersama masinis mengejar kereta tersebut. Kereta tersebut terlalu cepat untuk dikejar. Edhie pun beraksi kembali. Edhie meminta masinis untuk melaporkan kepada PPKA stasiun terdekat bahwa ada kereta yang kelihatan nya melarat Sangat kencang. Tapi dari PPKA stasiun terdekat tidak ada respon sama sekali. Radio lokomotif malah memunculkan suara tidak jelas.

Seketika hari gelap. Merekapun menyalakan lampu sorot kereta. Tapi dari sorotan lampu itu yang terlihat hanyalah rel yang tersorot dan sinyal yang menunjukkan berwarna merah yang berkedap kedip. Seolah merasa kurang beres, masinis membuka jendela dan pintu karbin. Namun tidak bisa terbuka, masinis dan seluruh Kru mulai panik. Tiba-tiba dari arah depan ada sorot lampu dari kereta lain. kereta lain itu menabrak kereta inspeksi  Edhie dan para kru segera merapat ke pintu, anehnya kereta yang dari arah berlawanan itu tembus dan tidak bisa tersentuh. Kereta inspeksi masih melaju. Ternyata terdeteksi oleh kecepatan spidometer, kecepatan Kereta Inspeksi itu adalah 750Km/h.!! Gila bagi seluruh kru.

Pandangan kedepan tentu saja tidak terlihat dari kaca karbin. Semuanya gelap tanpa ada yang menerangi jalur.  Tiba-tiba, mereka melintasi Jembatan panjang yang dibawahnya ada Ombak besar menghantam. Kereta inspeksi itu terkena guncang, dan masih melaju. Kereta seketika oleng kanan oleng ke kiri. Situasi sungguh menegangkan. Seluruh kru melihat ada Lingkaran hitam yang berputar-putar kencang seperti tornado yang dimiringkan.

Mereka masuk bersama kereta ke lubang Deja Vu. Kereta berjalan seperti roller coaster yang melingkar lingkar pada track lurus. Mereka berputar-putar kencang didalam kereta. Sementara kereta hanya mengikuti jalan yang bentuknya membolak-balik posisi. Akhirnya kereta berjalan di track lurus normal. Tapi penuh dengan angin kencang, mereka saling berpegangan agar tidak terbawa angin keluar. Seisi kereta pada berterbangan. Kertas kertas, gorden, atau sebagainya pada berterbangan didalam kereta. Tiba-tiba listrik dan genset kereta mati. Seketika ruangan gelap gulita. Edhie dengan hp dan senternya memberi penerangan. Masinis sedang berada di ruang genset. Ketika membuka pintu... Tiba-tiba masinis terjatuh dan ketakutan... Saat Edhie sorot senter, ternyata sesosok wanita mengesot ngesot seperti suster ngesot tapi berpakaian prami yang sudah compang camping, rusak dan berlumuran darah. Masinis mundur mundur dengan merangkak. sementara Edhie juga mundur ke depan karbin masinis sambil terus menyoroti "Pramugari Ngesot" tersebut. Sesuai namanya, Pramugari itu jalan mengesot ngesot menghampiri seluruh kru yang ada di depan karbin. Perasaan semua kru Sangat takut, bahkan ada yang terkencing kencing. Pramugari tersebut mengeluarkan Golok dan berseru " Tuturkeun abdi.... " Ternyata Edhie menaikkan nyali nya.  Dan berseru :

Edhie : Saha Ieu !!!

Prami Ngesot : sia enteu peryogi kauninga.... Kumaha waé ogé tuturkeun abdi... Upami henteu, anjeun bakal maut... Hihihihihi.....

Edhie : duhh piye Iki...  Audzubillahiminasyaitonnirajimm bismillahirrahmanirrahim.... Saha Ieu !!!!.....

Edhie mencoba untuk mengusir Prami Ngesot itu, Sedangkan Masinis dan Kru lain Mencoba Menyalakan Mesin Kereta, Dan Memperbaikinya. Edhie menyadari, mereka telah masuk ke dimensi alam lain, Edhie mencoba memutar otaknya untuk keluar dari dimensi alam lain yang ghoib ini. Prami ngesot itu tidak mau Menghilang, Ia malah terus meminta "Tuturkeun Abdi" yang berarti Ikut Aku. Lama lama mereka penasaran, apa yang mau ditunjukkan oleh prami Ngesot itu.

Masinis : Pak Kondektur, apa sebaiknya kita ikuti saja apa yang dibilang sama prami itu ??

Teknisi dan Asisten masinis : iya pak coba aja dulu... Siapa tau kita bisa keluar dari dimensi ini.

Edhie : Iya juga sih... Lama - lama juga susah, emang nya kita mau kita mati konyol disini ?? Nggak kan ??

Seluruh kru : iya.

Edhie : Yaudah.. sebelum kita ikut prami itu, ada hendaknya kita berdoa menurut agama masing-masing. Agar kita bisa keluar dan selamat.... Berdoa mulai...

Seluruh kru berdoa dengan khusyuk nya, sampai sampai ada yang menitikan air mata. Mereka hanya pasrah dengan apa yang mereka hadapi. Lebih lebih Edhie, yang baru saja berduka atas kepergian Najwa. Ia berharap, jika ia benar akan mati di dalam dimensi itu ia berharap bisa bertemu dengan Najwa. Tapi jika ia selamat bersama kru lainnya, ia berharap menjadi lebih baik dari sebelumnya.  Selesai berdoa, Edhie dan seluruh kru mengumpulkan tangannya. Dan berharap semoga mereka berhasil.

Edhie dan teknisi mulai m nyalakan Senter. Dan mereka mulai berjalan mengikuti Prami Ngesot itu. Prami Ngesot itu menunjukkan arah jalan menuju Kereta belakang. Dan ternyata mereka diminta untuk menarik rem dari belakang, membacakan Kitab yang dibawa, dan menutup mata sambil mengumandangkan adzan dan berjalan menuju kereta depan tadi.  Saat Edhie selesai adzan, tiba tiba listrik kereta kembali menyala, kaca kereta belakang yang tadinya dipecahkan menjadi seperti baru kembali. Dan ada titik cahaya. Kelihatannya seperti mulut keluar terowongan. Dan benar saja, mereka berhasil keluar dari dimensi lain.

Tampak tiba-tiba mereka berhenti di Stasiun Tanah Abang, dan bahkan mereka sudah berhenti di Dipo. Mereka bingung, tapi akhirnya mereka saling berpelukan dan mengucapkan syukur atas keselamatan mereka. Tiba-tiba KDT Tanah Abang membuka pintu karbin. KDT kaget bahwa KA tiba secara mendadak muncul. KDT pun bertanya kepada seluruh kru.

KDT :  Kalian kapan sampainya ??

Masinis : Kami baru saja sampai pak...

KDT :HAHH.  ??  Apa kalian bercanda ???

Edhie : tidak pak... Bapak tidak akan percaya sebelum kami menjelaskan semuanya. Coba deh bapak liat, interior berantakan pak.

Edhie pun menjelaskan kronologi kenapa mereka bisa mendadak muncul di Dipo Tanah Abang. Edhie menceritakan detail saat mereka melintasi daerah lain di luar dimensi. Edhie dan kru lain tau jika ini kurang masuk akal. Tapi itulah kenyataannya. Bahkan Edhie sempat memoto keadaan saat dimensi lain. Foto itu diambil saat mereka berputar-putar kencang, saat mereka bertabrakan dengan kereta hantu disana, dan saat melintasi Jembatan panjang yang dibawahnya terdapat ombak besar. Dan masinis juga bahkan menunjukkan video amatir detik detik mereka masuk ke dimensi lain. KDT Tanah Abang nyaris tidak percaya, ia merinding mendengar kronologi dari kru KLB itu. Mereka memang benar menghilang saat petak  antara Stasiun Lamongan dan Stasiun Surabayan. Bahkan pihak Stasiun Surabayan sempat mendeteksi Ada tidaknya Kereta Inspeksi yang akan melintas, sebelum ahirnya menghilang dari tampilan. Akhirnya mereka viral di media sosial. Ramai yang memperbincangkan soal kedinasan Edhie dan kru nya. Tapi Edhie dan lainnya bersyukur dan menjadikan peristiwa itu sebagai pelajaran. Segala sesuatu yang berurusan dengan ghoib atau semacamnya, hanyalah Allah yang tau segalanya.

Akhirnya Edhie pulang ke Depok. Saat melihat rumah nya,sudah sangat rapi dan sangat cepat pembangunannya. Edhie teringat dengan Purnomo, Sepupu Mendiang Najwa. Ia lupa membayarnya. Edhie segera menelepon dan meneransfer uang pembangunan. Dan Edhie kembali ke rumah. Alangkah kagetnya Edhie saat melihat arlojinya. Ternyata hari sudah berubah 10 . Edhie awalnya berangkat dari stasiun Surabaya Pasar Turi Sekitar Jam 5 Sore hari Kamis dan tiba ditempat ia berdiri Hari Minggu yang kedua bulan Maret. Edhie pun segera mandi dan berpakaian serta menunaikan shalat.

Railfanning X Decode Love - Season 2 | Okan Fikri RamadhanWhere stories live. Discover now