3| Yogi terjebak

2.2K 180 2
                                    

Untuk saat ini aku hanya berharap
Berdoa berusaha untuk bisa menemukan mu
Kembali kedalam pelukankan ku!

|||

"Kenapa harus Yogi si bun, pokoknya aku gak mau!"Nay dongkol menjewer telinga Yogi.

"Aw aw sakit bun lepas ih!"rengek Yogi berusaha melepaskan jeweran pedas Nay.

"Lagian nurut sama bunda napa si"

"Kenapa harus Yogi bun kan ada abang dia lebih tua masa aku langkahin dia si bun"protes Yogi berusaha nego dengan wajah sesedih mungkin.

"Apaan ko jadi gua, lo yang di suruh lagian gua iklas ko di langkahin sama lo"tolak Yoga mengejek adik kembaran nya ini

Yogi semakin kesal tidak ada yang membelanya disini, El ya dia akan meminta bantuan ayahnya yang sedari tadi hanya diam melihat kedua anaknya dan istrinya berdebat.

Yogi mendekat ke El duduk di samping El memasang wajah sedih "Ayah bujuk bunda dong, Yogi kan masih kelas 10 yah, kenapa gak abang aja"

"Ini keputusan kita orang tua dia sudah bersahabat dengan ayah maupun bunda sudah lama, jadi ya kamu terima aja"Yogi semakin dongkol sumpah demi apapun disini tidak ada yang membelanya sama sekali.

"Bener kata ayah kamu, lagian kan kalian saling perkenalan satu sama lain dulu, gak buru-buru juga kalau emang kalian cocok yaudah kita lanjut"tambah Nay tersenyum merekah. Yogi hanya pasrah dia tidak bisa membantah kedua orang tuanya.

|||

Memakai seragam yang pas di badannya tidak ketat dan juga tidak kebesaran. Mengambil buku-buku penting memasukan kedalam tas lalu dia turun ke bawah hanya untuk membuat sarapan, karna uang jajan yang papah nya berikan tinggal beberapa lembar. Lebih tepatnya uang tabungan yang dulu papah nya berikan, sebelum papah nya masih mau menafkahi Khanza.

Khanza mengambiil beberapa lembar roti tawar memasukan ke dalam tempat berwarna biru, entah kenapa pagi ini Khanza sangat semangat.

"Ngapain kamu disini?"

"A-anu mah a-aku minta rotinya"jawab Khanza gugup, dia hanya takut saat melihat mamah tirinya, dia terbayang bagaimana mamah tirinya selalu memperlakukan Khanza tidak baik.

"Lancang ya kamu ambil makanan dari sini, kamu tau beli roti ini pake duit dan kamu seenak jidat nya ngambil roti dengan cuma-cuma"Khanza hanya menunduk dia tidak berani menatap mamah tirinya.

"Ada apa ini?"suara berat seseorang membuat mamah tirinya Khanza kaget, lalu dia merubah wajah nya menjadi seseorang yang penyayang.

"Ah gak mas, itu tadi Khanza dia mau ambil roti tapi malah minta izin sama aku Padahal kan dia bisa ambil sepuasnya"ucap nya membohongi papah nya Khanza, dengan bego nya papah nya Khanza percaya begitu saja.

"Benarkah Khanza?"

"I-iya pah"cicit Khanza sambil menunduk.

Suasana kelas X Ipa 1 sangat ramai di karnakan para betina yang kesal terhadapan para jantan. Gimana gak kesel coba para perempuan ingin berganti baju di kelas sedangkan para cowok dengan sengaja nya mereka malah menggoda cewek-cewek.

"Ihh keluar gak lo gua tuh mau ganti baju sialan!"teriak seorang murid dengan suara cempreng yang menggelegar bagi siapapun yang mendengarnya.

One Heart [END]Where stories live. Discover now