11|Murid Baru

1.1K 121 1
                                    

Jam masih menunjukan pukul 6.30 sedangkan bel masuk 30 menit lagi masih ada waktu buat Khanza untuk mampir ke kantin, membeli roti dan air mineral untuk mengganjal perutnya sementara.

"Bujem air meneral yang dingin satu, rotinya satu jadi berapa?" Bujem memberikan air itu.

"10 ribu neng" lalu Khanza memberikan uang pas ke Bujem.

"Makasih neng"

"Sama-sama Bujem"

Setelah mendapatkan sarapan pagi, Khanza berjalan seorang diri di sepanjang koridor sekolah yang nampak udah banyak murid, tak jarang juga Khanza menjawab sapaan dari orang yang kenal senyum manis selalu dia perlihatkan. Memang Khanza ini sangat ramah dan mudah akrab.

Brukk

"Awwss... aduh maaf-maaf Khanza gak sengaja" Khanza meringis sakit.

"Eh sorry gua yang gak hati-hati. Sini gua bantu" cowok itu mengulurkan tangannya, membantu Khanza berdiri.

Khanza menerima uluran itu lalu tersenyum, "Makasih"

"Lo gak papa kan? Apa perlu gua bawa ke rumah sakit?" tanya orang itu memastikan.

"Astaga aku jatoh bukan ketabrak jadi gak perlu ke rumah sakit segala"

Lantas cowok itu menggaruk tengkuknya tak gatal "hehe sorry gua cuman mau bertanggung jawab sebagai laki-laki sejati"

"Kamu murid baru?"

"Eh iya, gua lagi nyari ruang kepala sekolah tapi gak ketemu" kata cowok itu lirih.

"Aku anterin ayok" entah sadar atau tidak Khanza langsung menarik tangan cowok itu, sedangkan yang di tarik hanya pasrah.

"Nah ini ruangannya, aku duluan ya bel masuk bentar lagi bunyi. Bay semoga sekelas" tanpa berkata lagi Khanza meninggalkan cowok itu.

"Ok makasih" teriak cowok itu.

Cantik.

|||

"PAK SAKINAH OTW WOY, DUDUK DI TEMPAT MASING-MASING" intruksi sang ketua kelas. Kelas yang tadinya berisik menjadi hening, inilah kebiasaan kelas X Ipa 1 jika ada wali kelas mereka akan diam, karna pak Sakinah atau lebih sering di panggil Sakinah, akan menjadi sosok yang tegas jika sudah serius.

"Assalamualaikum bep"

"Waalaikumsalam pak" jawab mereka serempak.

"Oke bep, kalian kedatangan temen baru. Ayok bep kamu silahkan masuk"

Lalu datanglah sosok cowok tegap dengan gaya cool.

"Gila ada bule woy"

"Masyaallah calon imam gua akhirnya dateng juga"

"Halu lo setan"

"Nikah ayok!"

"Halah gantengan juga gua" ujar Aji tiba-tiba merapihkan seragamnya sok ke gantengan.

"Huuuuu" seisi kelas bersorak, membuat Aji dongkol.

"Sudah sudah, ayok silahkan perkenalan dulu beb"

"Baik pak"

"Rendy putra Anggara" ucap nya singkat dan tak lupa juga Rendy menunjukan wajah datar nya.

One Heart [END]Where stories live. Discover now