Bad Couple

300 33 29
                                    

Lo makin cantik, waktu lo berantem kaya gitu.

-Devano Matteo Adhitama-

Sudah satu minggu berlalu. Hubungan antara Vano dan Vani masih sama. Masih berteman, tapi Vani masih bersikap dingin terhadap Vano. Meskipun tidak sedingin saat pertama kali bertemu. Dan Vano selalu ada disekitar Vani, entah itu dikelasnya Vani, saat dikantin, bahkan Vano sekarang sering pulang bersama Vani.

Entah mengapa, Vano ingin selalu ada didekat Vani. Mungkin merasa terancam, ketika tahu jika Steve mengenal Vani. Dan juga kedua orang tua Vani tak jadi pulang. Kata Vani, kedua orang tuanya masih ada kerjaan disana. Vano merasa jika keberadaan dirinya disamping Vani sangatlah penting.

Saat ini Vani sedang duduk dengan ditemani oleh kedua temannya, Adel dan Keysa. Sedangkan Rafa sudah pergi, mengurusi beberapa pekerjaan OSIS. Karena jabatan dia sekarang sudah menjadi ketua OSIS. Rafa memenangkan pemilu ketua OSIS sebulan yang lalu.

"Van, kakak lo udah punya pacar, belum?" tanya Adel membuka pembicaraan diantara mereka bertiga.

Vani hanya mengangkat kedua bahunya, "Nggak tahu."

"Ihh Vani. Lo kan adeknya. Gue perhatiin kakak lo oke juga. Tinggi, putih, mancung, perhatian lagi. Udah mantep buat calon mantu itu mah," racau Adel sembari tersenyum simpul.

"Adel," panggil Vani, "Lo, jangan terlalu berharap. Gua cuma takut jika lo nanti sakit hati. Gue nggak ngelarang lo suka sama siapa. Tapi jangan menyukai orang lain melebihi cinta lo ke Tuhan dan diri lo sendiri. Entar kalau lo ditolak, jatuhnya lo yang sakit hati. Dan sakit hati itu sangat menyakitkan."

Adel mengangguk-anggukkan kepalanya paham.

"Siap deh. Gue nggak bakal sakit hati kok. Tapi btw lo udah pernah ngerasain sakit hati? Keliatan  udah berpengalamannya," kata Adel terkekeh. Vani hanya mengerling matanya.

"Belom."

"Hah? Seriusan lo belom pernah ngerasain sakit hati? Lo, belum pernah jatuh cinta?" tanya Keysa yang sedari tadi diam saja.

Vani menggeleng, "Gue nggak inget. Karena dua tahun yang lalu gue kecelakaan. Baru beberapa ingatan yang kembali. Belum sepenuhnya, dan itu nggak seberapa," cerita Vani. Adel dan Keysa terkejut setelah mengetahui satu fakta itu.

"Pasti jadi lo sulit ya?" cicit Adel.

"Nggak sesulit yang lo bayangkan," balas Vani.

"Ehm, jadi, lo nggak inget tentang masa kecil lo?" tanya Keysa yang kepo. Vani hanya menggeleng sebagai jawaban. Keysa hanya mengangguk.

"Sabar yah. Pasti ingatan lo bakal balik kalau udah waktunya," ujar Adel lembut. Vani terkekeh saat melihat raut kedua temannya.

"Santai aja kali. Gue nggak papa. Gue juga yakin, suatu saat ingatan gue bakal kembali," balas Vani kemudian mengunyah snack kentang gorengnya. Tiba-tiba pintu kelas dibuka dengan dangat kencang.

Bruak!

Ketiga cewek cantik itu segera menghadap ke arah pintu. Disana ada dua cowok yang sedang mengatur napasnya. Setelah membungkuk beberapa saat, mereka berjalan mendekati mejanya Vani.

I Love You My Pawang [REVISI]Where stories live. Discover now