Gray-Juvia

51 4 0
                                    

"Gray-sama".

"Ada apa Juvia?".

"Ada yang ingin Juvia bicarakan dengan Gray-sama".

"Katakanlah".

"Juvia ingin berhenti menyukai Gray-sama" Ucap Juvia sambil meremas roknya. 

Gray memandangi Juvia, "Kenapa?".

"Gray-sama tak pernah sekalipun melihat Juvia, padahal Juvia sudah sering bilang kalau Juvia menyukai Gray-sama".

"Jadi kau ingin menyerah begitu saja?".

Juvia mendongak, ditatapnya lelaki yang selalu dipujanya dengan mata berkaca-kaca. 

"Juvia sudah terlalu lelah dengan Gray-sama".

"Baiklah kalau itu maumu, kau bisa berhenti menyukaiku tapi tidak untuk pekerjaan. Aku tidak akan pernah membiarkanmu berhenti dari pekerjaan. Kau tetap harus bekerja padaku" Titah sang es batu.

Juvia menatap Gray tak percaya. 

"Apa kau memang sesuka itu padaku?", Lanjut Gray. 

Juvia diam, dia enggan menjawab. 

*****
"Rival, tolong buka pintumu. Ini aku Juvia" Juvia berseru dari luar rumah saingannya. 

Lucy lekas membuka pintu, didapatinya wajah Juvia yang telah basah oleh air mata. 

"Astaga, apa yang terjadi denganmu?".

Juvia menceritakan semuanya pada Lucy. 

"Kau yakin ingin melupakan Gray?".

Juvia mengangguk, "Juvia sudah terlalu lama menunggu tapi Gray-sama tak pernah sekalipun membalas perasaanku".

"Jika keputusanmu sudah bulat, itu terserah padamu. Namun ada baiknya kau ikuti saja kata hatimu".

Juvia menggeleng keras, "Juvia ingin berhenti saja, Juvia sudah tak kuat jika harus begini terus. Menunggu dalam ketidakpastian itu sungguh sakit, Lucy."

Lucy tak bisa berbuat apa-apa, dia memeluk Juvia untuk menenangkannya. 

****

"Yo es batu, ada apa denganmu? Kau terlihat lebih mengerikan dari biasanya" Celetuk natsu. 

"Ck itu hanya perasaanmu saja".

"Cih kau tak bisa membohongiku, ini pasti ada hubungannya dengan Juvia kan? Kalian pasti bertengkar" Tebak Natsu sambil menjatuhkan bokongnya di kursi kosong tepat disebelah Gray. 

"Dasar sok tau".

"Apa masalah kalian? Siapa tau aku bisa membantu" Tawar Natsu. 

"Tak perlu repot, selesaikan saja urusanmu dengan Lucy".

"Hah bisa-bisanya kau memalingkan pembicaraan, aku serius ingin membantumu"

Dengan sangat terpaksa akhirnya Gray mau buka suara. 

"Apa kau tak ingin bilang yang sebenarnya pada Juvia? "

"Aku tak tau" Balas Gray. 

"Saranku kau harus mengatakannya secepatnya kalau perlu sekarang juga".

"Apa kau gila? Kau fikir mudah langsung mengatakannya begitu saja?" Tanpa sadar Gray menggebrak meja. 

Seketika pengunjung bar langsung menatap Gray tajam. 

Gray berdiri dan membungkukkan badannya meminta maaf. 

"Aku memang belum pernah melakukannya, setidaknya sampaikanlah sebelum semuanya terlambat dan dia dimiliki oleh orang lain" Natsu menepuk pundak Gray sebelum pergi meninggalkan bar. 

Kumpulan FanfictWhere stories live. Discover now