NaLu

255 17 0
                                    

"Hei Natsu" ku beranikan diri untuk meraih lengannya.

"Ada apa Luce?" Ia berpaling ke arah ku dengan raut bingung.

Aku menunduk demi menghindari matanya yang menatap ku intens.

"Luce?" Ia bertanya lewat tatapan matanya.

Aku menggigit bibir mencoba untuk meredam dentuman jantungku yang terlalu keras.

Setelah menghela nafas berulangkali aku memasang wajah memelas dan menatap Natsu tepat di matanya.

"Natsu, apa yang kau fikirkan tentang ku?" Sebisa mungkin aku mencoba menyamarkan suaraku yang bergetar.

Natsu menatap ku balik ia tampak memperhatikan ekpresiku.

"Ku pikir ada apa, tentu saja kau teman ku luce" ia lantas tersenyum lebar padaku.

Tanpa terasa setitik air mata lolos, ah sudah ku duga jadinya akan seperti ini. Aku lekas menutup wajah ku dengan kedua tangan sembari terisak pelan.

"Hei Lucy kau kenapa?" Natsu mendekat padaku ia berusaha melepaskan tangan yang menutupi wajah ku.

"Kau tidak pernah mengerti perasaan ku Natsu" ucap ku serak saat ia berhasil melepaskan tangan yg sedari tadi melindungi wajah ku.

Natsu terlihat bingung dengan sikap ku.
"Apa maksud mu Luce?"
Aku mencoba melepaskan tangannya yang sedari tadi mencengkram pergelangan tangan ku.

"Lepaskan aku" aku memohon padanya untuk melepaskan tangan ku.

"Coba jelaskan padaku agar aku mengerti apa maksudmu"

Aku lelah dengan semua ini, ku tatap tajam matanya lalu ku raih wajahnya.
"Yang ku maksud adalah ini" bisik ku tepat dihadapannya yang tak lagi bejarak dengan wajah ku.

Detik demi detik berlalu, ku lihat Natsu tampak syok dengan apa yang ku lakukan sekarang.

Aku pun melepaskan tautan.
"Ku yakin kau mengerti apa yang ku maksud Natsu, sayangnya kau cuma menganggap ku seorang teman. Well ku rasa ciuman barusan juga takkan ada artinya bagimu kan" aku sedikit menjauh darinya dan ketika aku berbalik natsu tiba-tiba memeluk ku dari belakang.

"Lucy, maafkan aku yang terlalu bodoh. Aku tak pernah peka terhadap perasaanmu pada ku" Natsu mengeratkan pelukannya di punggung ku.

Aku diam mencoba mendengarkan Natsu
"Apa kau tau Lucy setiap hari aku selalu memikirkanmu. Aku tak tau mengapa ku fikir karna kau teman ku makanya aku selalu memikirkanmu tapi semakin lama aku bersama mu semakin aku nyaman selalu berada di dekat mu. Aku tak menyadari apa yang tengah ku rasakan selama ini untuk mu Luce. Ku mohon maafkan aku".

Aku tersenyum dan berbalik memeluk natsu.
"Natsu" bisik ku sembari terisak di dadanya.

Natsu mengelus punggunggku ketika aku semakin terisak setelah beberapa saat tangis ku pun mulai berkurang.

"Lucy" ucap natsu seraya mengurai pelukan kami
"Hm" aku mengusap mata dan pipi ku yang basah
Natsu meraih wajahku dan menangkupkan tangannya di kedua belah pipi ku.

"Lucy, mau kah kau menikah denganku dan membesarkan anak-anak yang lucu bersama ku, menjalani hari tua bersama hingga maut memisahkan kita?" Natsu nampak serius dengan ucapannya.

Aku terdiam mencoba mencerna apa yang baru saja ku dengar.
"Luce" seru nya sembari mengusap pipi ku.

Aku tesadar dari lamunan ku, ku tatap matanya sejenak ada keteduhan disana. Pipi ku bersemu malu-malu dan aku pun menganggukan kepala ku dengan yakin
"Ya aku mau natsu".

Natsu lantas mendekatkan wajah kami dia mencium ku lembut. Sesekali kami tersenyum ditengah ciuman kami.

"Terima kasih Luce, aku sangat mencintai mu". Ucapnya seraya menempelkan kening kami

"Aku juga mencintaimu Natsu"

The End

***

Hai hai salam kenal ya, aku mau cerita dikit nih. Jadi gini awal mula aku bikin fanfic yang out of the character ini karna aku gemes banget lihat chemistry mereka di Anime aslinya kalian setuju gak sih kalau Natsu tuh emang cocok banget sama Lucy, yang setuju coba angkat tangan kalian. Udah ah segini dulu ye. Selamat menikmati cerita ku yang lain. Ja ne.

Hiruma17

Kumpulan FanfictWhere stories live. Discover now