HiruMamo

110 8 0
                                    

Lelaki berwajah seram itu menyeringai sambil memandangi perempuan yang tengah sibuk dengan catatannya. Ia berjalan menghampiri perempuan itu. 

"Oi kuso manajer, cepat cuci kan baju ku" Perintah Hiruma sesuka hati. 

"Ck apa kau tidak lihat aku sedang sibuk" Ucap Mamori menatap Hiruma sengit. 

"Bukan urusan ku" Hiruma menjatuhkan baju kotornya tepat dipangkuan Mamori. 

"Tolong pastikan baju ku menjadi bersih dan wangi, sayang" Ujar Hiruma sembari melambaikan tangan ke belakang. 

Mamori tertegun, apa benar yang didengarnya barusan atau perkataan iblis berwujud manusia tadi hanya ilusi semata? Mamori lekas menepuk-nepuk pipi nya yang tiba-tiba merona.

Ditengah-tengah kegiatan mencucinya mamori dikejutkan oleh kedatangan Shizuna. 

"Kak Mamori, sebenarnya kakak ada hubungan apa dengan kak Hiruma?" Celetuk Shizuna. 

Mamori menghentikan cuciannya, ia cepat menoleh kearah Shizuna. 

"Apa maksud mu Shizuna? Yang jelas aku tak ada hubungan apa pun dengan pria kejam itu"

"Hm benarkah? aku merasa kalian sangat cocok bersama" Goda Shizuna. 

"Kau sendiri bagaimana pendekatan mu dengan Sena?" Mamori balik bertanya. 

Shizuna terlihat kaget lalu sedetik kemudian ia terlihat malu-malu. 

"Kak Mamori tau sendiri kan kalau Sena itu sangat tidak peka, jadi sepertinya aku harus berusaha lebih keras lagi untuk menarik perhatiannya" Ungkap Shizuna. 

***

Siswa kelas tiga tengah asyik merayakan malam terakhir mereka di sekolah yang sebentar lagi akan mereka tinggalkan. Tak terkecuali dengan Mamori, ia sangat menikmati pesta tersebut hingga tiba-tiba ia merasakan tangannya digenggam oleh seseorang dan orang itu menyeretnya menjauh dari kerumunan. 

Mamori terkesiap saat ia sadar hiruma lah orangnya. 

"Kau mau membawa ku kemana?" Tanya Mamori bingung. 

"Ck kau berisik sekali" Hiruma terus berjalan sambil menggandeng ah tidak lebih tepatnya menyeret Mamori. 

Mereka berhenti di rooftop sekolah. 

"Jadi ada apa sampai kau membawa ku ke tempat ini?" Mamori masih juga tak mengerti. 

Hiruma memandangi mamori intens. 

"Apa kau mau ikut dengan ku?"

"Ikut kemana? Kau jangan aneh-aneh Hiruma atau aku akan teriak"

"Teriak saja toh tak ada yang bisa mendengar mu dari sini" Ucap Hiruma sambil tersenyum miring khas lelaki itu. 

"Kalau aku tak bisa teriak setidaknya aku masih bisa lompat" Ucap Mamori yakin. 

"Ck dasar bodoh mana mungkin aku mencelakai mu sedangkan aku sangat menyayangi mu"

"Eh apa maksud mu Hiruma, kau tidak sedang mengigau kan? atau kau baru saja mengalami benturan di kepala"

"Jadilah kekasih ku dan ikut aku membentuk tim rugby yang baru"

Mamori benar-benar tak habis fikir dengan keadaannya saat ini. Hiruma menyukainya? Tapi sejak kapan? 

"Jadi apa jawaban mu?" 

"Kalau aku menolak?"

"Terserah pada mu, tapi apa kau yakin kau takkan merindukan ku saat nanti kita berpisah?"

Mamori membuang muka ke samping demi menyembunyikan rona merah di wajahnya. 

"Apa keuntungan ku jika aku menjadi kekasih mu? "

"Tentu saja kau akan menjadi manajer tim kesayangan ku diperguruan tinggi nanti"

"Hanya itu?"

"Lalu kau ingin apa dari ku?"

"Aku ingin jadi prioritas mu melebihi rugby sialan itu"

"Kau tau sayang, rugby sudah menjadi bagian dari diri ku. Jadi bagaimana mungkin aku me..."

Hiruma belum sempat menyelesaikan kalimatnya di karna kan Mamori memotong perkataannya.

"Paling tidak kau bisa mengusahakannya, aku ingin sesekali kita berkencan seperti pasangan normal lainnya"

"Ok deal"

Semenjak ajakan berkencan yang tak ada romantis-romantisnya itu Mamori resmi menyandang status sebagai kekasih Hiruma, ia juga mengikuti kemauan lelaki itu untuk menjadi manajer di timnya yang baru di universitas Saikyodai. 

Owari

Kumpulan FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang