Part 3 : Lagu buatan Stev

157 152 59
                                    

Yuhuu kembali lagi di part selanjutnya

Jangan lupa kasi kritik ya

Semoga kalian suka.

Terimakasih 🙏

Happy reading

_________________

Kringgggggg

Bunyi bel menggelegar di seluruh penjuru sekolah.

'Yuhuuu kantin i'm coming'

'Kantin aku pada mu'

'Bakso time'

'Kalau makan batagor sama es jeruk enak tuh'

'Mie ayam campur sambel, kecap, dan jeruk nipis mantul deh'

'Siang-siang gini enak es teh nih'

Keributan terhenti karena ketukan pintu di kelas XI IPS 1 itu.

Tok tok tok....

"Permisi. Murid baru yang nama Genoveva mana ya?" tanya seseorang pria di depan pintu yang di kenal sebagai ketua OSIS di sekolah itu.

'Wahh babang Ravel yuhuuu'

'Aku di sini'

'Dandan dulu ah'

'Ah, masih gantengan si Stev huhuhu'

'Iya sih masih gantengan si Stev'

'Ravel aku pada mu'

Veva mengangkat salah satu tangan nya sambil tersenyum Pepsodent. Cucok deh jadi duta iklan nya

Belum sempat ketos itu memberitahu, Veva terlebih dahulu berucap "Tadi Pak kepsek udah bilang kok," kata nya semangat karena tidak sabar berkeliling sekolah baru nya.

Dia adalah ketos di sekolah SMA Bina bakti namanya Ravel Argara biasa di sapa Ravel.
Memiliki ketampanan yang Ruarbinasa dan tentu nya pintar. Yang membuat kaum hawa berjingkrak-jingkrak jika bertemu dengan nya.

"Hati-hati loh Ve. Nanti lo suka awas aja," celetuk salah teman sekelas nya, yang wajah nya sudah masam.

"Idih, kaga lah," balas Veva.

Lalu beranjak pergi ke arah pintu.

"Ayuk," ajak nya tak sabar sambil berjalan duluan di depan.

Ravel hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku anak baru itu.

•••

Di waktu yang sama di daerah yang sama di tahun yang sama di musim yang sama di tanggal yang sama di bulan yang sama dan di kelas XI IPA 1 berdiri lah seorang yang bernama Stev di depan kelas yang sunyi sepi karena para makhluk semuanya telah menuju ke kantin.

Dan kenapa ia tidak menuju ke kantin? Karena tadi ia telah berhasil mendapatkan izin pergi ke toilet lalu kesasar seperti Dora the Explorer dan sampailah ia di kantin, tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ia dan kawan-kawan memakan habis makanan dikantin.
Perut kenyang hati pun senang

Memang Stev pintar tetapi anak laki-laki pasti ada jiwa nakal sedikit dan masih menikmati masa remaja nya.

Sekarang Stev merasa sedih karena seluruh rakyat di kelas nya itu telah pergi, dan ia sendiri.
Padahal ia akan menunjukkan konser dengan lagu baru yang ia hafalkan dan rancang tadi malam.

UniquenessWhere stories live. Discover now