Setelah Sekian Lama (Last Part)

141 42 21
                                    

Bulan berganti bulan akhirnya selesai sudah tugas kami. Semua kembali ke sekolah dengan kelebihan ilmu yang sudah didapat selama ini. Maya dan Naira finally mereka bertemu kembali dalam keadaan baik. Setiap kali mereka bertemu selalu Naira mencium tangan Maya sebab sudah dianggap kakak sendiri.

“Maayyaaaa, aku kangen sama kamu. Gimana kabarnya? Sehatkan?Ih kamu juga makin chubby ya pipinya ehehe” sapa Naira.

“Ya Allah Naaiiii, kamu tambah tembem banget sih, ih makin gemessss. Sehat dong kamu sendiri gimana? Ih bener-bener tambah ngeselin juga nih bocah.” ledek Maya.

Seperti halnya kakak adik yang lama terpisah mereka sangat merangkul erat. Setelah itu mereka mulai bercerita saat masa-masa PKL, dari yang senang maupun susah. Maya memiliki pengalaman yang menarik begitupun dengan Naira. Ilmu yang didapat tidak hanya sedikit selain itu mereka juga bisa mengaplikasikan materi yang disampaikan guru selama ini ditempat PKL masing-masing.

“Nai, main yuk kerumah, ditanyain ibu terus kan kamu juga udah lama ga main kerumah, mau ya?!” pinta Maya.

“Iya deh, pulang sekolah ya aku main kerumah. Uuhh ibu kamu mah the best emang buat aku seneng terus hehe,” ledek Naira.

“Siiaapp!!! Ya dong ibunya siapa dulu. Hehehe.” balas Maya.

Sesampainya dirumah Maya, Naira bersalam dengan ibunya.

“Eh kamu Nai? Gimana di sana enak apa nggak?” tanya Ibu Maya.

“Alhamdulillah bu enak-enak aja kalau dibuat enak, kan setiap tempat pasti juga punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tapi aku menikmati di sana, terutama pemandangannya sejuuuuk banget!” jawab Naira.

“Waahh enaklah ya, Maya setiap hari pulang pergi sebenernya ya capek juga kasihan tapi anaknya mau gitu ya udah ibu turutin aja ya. Yaudah lanjut dulu ngobrolnya, ibu kebelakang ya.”  ucap Ibu Maya.

Merekapun melanjutkan perbincangan dengan keseruan yang membuatnya semakin dekat. Setelah itu mereka selalu bersama dan bahgia setiap saat.  Mereka bersyukur saling menemukan teman yang setia dan bahkan sudah dianggap sebagai saudara sendiri. 




M&N Where stories live. Discover now