5. Taruhan Aneh

3.5K 428 40
                                    


Cara berpacaran semua orang itu beda-beda.
Jadi, jangan pernah menganggapnya aneh.

-Ata L.B

"Kayu kalah sama api, api kalah sama air." Andrian mengangguk kecil, sedangkan Rion bertanya. "Paham Lo?"

"Enggak."

Sontak saja Rion langsung mendengus, enteng banget Andrian berkata demikian. Melihat wajah Rion yang tertekuk, membuat Andrian menyengir.

"Bercanda, paham kok gue. Jadi, kayu bakal kalah sama api, api bakal kalah sama air---"

"Dan air bakal kalah sama handuk," ucap Korn memotong perkataan Andrian.

Membuat Burn yang sedari tadi hanya diam menyimak langsung bertanya, "Terus, kalau ada banjir, pakai handuk dong?"

Burn Meringis kala Anabel menyentil pelan keningnya, "Ya kalau ada banjir tinggal ngungsi lah Maemunah."

"Hehe." Yang lain hanya menggeleng pelan, sedangkan Korn merotasikan kedua bola matanya malas. Ia baru menyadari, jika mempunyai pacar yang cukup aneh nalar nya.

Walau sebenarnya, Korn juga sama. Malah, tak kalah anehnya.

Suasana kembali normal, mereka berlima tengah berada di kantin. Jam istirahat kedua, suasana di kantin sedikit lenggang di karenakan bentar lagi ada lomba sekolah.

Banyak yang sibuk karena ikut andil dalam lomba, namun ke lima anak Adam dan hawa ini sama sekali tak berminat untuk ikutan. Lantaran mereka dulu ketika kelas satu sudah ikutan.

Yang penting udah merasakan, jadi gak perlu lagi untuk ikut lagi untuk kedua kalinya.

Decakan tiba-tiba dari Burn membuat yang lainnya mengalihkan atensi kepadanya, "Napa Pi?" Tanya Rion, ia bahkan semua orang memang lebih sering memanggil Burn dengan sebutan api.

"Masa om yang gue ajak kenalan tadi dah punya istri sih."

Sontak saja perkataan Burn membuat yang lainnya mengkerut heran, sedangkan Korn malah ngakak sendiri. Tawanya cukup keras, bahkan seisi kantin pun ada yang menatap ke arahnya heran---beruntung kantin memang sedikit sepi. Tapi, tetap saja ada orangnya dan buat malu.

Kekehan Korn mulai sedikit reda, mengusap pelan air matanya yang sedikit keluar karena tertawa lalu berkata, "Makanya, cari tuh jangan yang om-om. Cari yang muda kek, emang Lo mau cari Daddy Sugar apa?"

Sontak saja perkataan Korn membuat Burn mendelik tak suka, "Bacot, mending urus aja itu target Lo yang masih SMP."

Mendengar ucapan Burn, Korn langsung mendengus. "Serah, SMP gitu yang penting masih muda. Daripada Lo? Om-om, udah banyak yang nikah lagi. Mau jadi pelakor?"

Korn memang mencari target dan sudah dapat, yaitu Lili---anak SMP kelas dua--teman dari adiknya Rion, si Aldo namanya.

"Heh! Sembarangan aja. Gue masih mending om-om, dewasa. Lah Lo? Masih labil gitu, mau jadi Pedofil Lo?"

Korn maupun Burn saling adu mulut, mengabaikan Ketiga teman mereka yang hanya menatap malas ke arah mereka berdua. Sebenarnya, sudah terbiasa dengan Burn dan Korn yang memang selalu bertengkar tiap hari, tiap detik, dan tiap waktu.

Tapi, mereka juga sedikit heran. Target apa yang mereka bahas?

"Kalian kenapa lagi sih? Target apaan?" Dan akhirnya Anabel memilih bertanya. Membuat Korn serta Burn langsung menoleh menatapnya.

"Kami udah buat taruhan," ucap Burn.

"Lagi?" Tanya Andrian tak percaya, dan Burn mengangguk mengiyakan. "Kali ini, taruhan aneh apa lagi yang bakal kalian lakukan?" Tanta Rion melanjutkan ucapan Andrian.

Korn maupun Burn saling menatap satu sama lain, kemudian tersenyum penuh arti. Kembali menoleh menatap ketiga teman mereka yang duduk di hadapannya, lalu berkata secara kompak, "Saling selingkuh di depan mata masing-masing."

"Hah?!"

Oke, fiks, Andrian, Rion maupun Anabel sudah memastikan bila pasangan ini somplak nya gak ketulungan.

✓✓✓✓✓

Korn bersiul, menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi saat ini. Lantaran semuanya sudah pulang, sisa dirinya lagi. Para temannya pun juga sudah pulang, Dan pacarnya si Burn lagi pergi bersama om-om yang bakal jadi target nya.

Ia sengaja pulang paling akhir, karena harus menyalin tugas milik Rion dahulu. Ia cuma malas jika harus berpikir kok, bukan nya dia bodoh. (Alesan)

Gantungan kunci motor ia putar-putar di jarinya, bersiul dengan riang kemudian bernyanyi. Nyanyian waktu zaman ia masih SD dahulu, "Es tong-tong seribu Ringgit, mau beli gak punya duit, mau minta abangnya pelit, ku doain abangnya masuk parit."

Baru saja Korn selesai bernyanyi, tiba-tiba saja suara keras terdengar. Ia menoleh kaget ke arah luar gerbang yang dimana terdapat mamang es tong-tong yang masuk ke parit.

Sedikit melongo, tak menyangka bila nyanyiannya benar-benar terkabulkan.

Ia meringis, lalu berlari ke arah sang mamang. Tentu saja membantunya, untungnya saja mamang nya gak marah, dia malah berterima kasih kepada Korn.

Setelah selesai membantu, Korn hanya menyengir dan melihat kepergiaan sang mamang. Untung saja parit nya kering dan gak ada air, jadi gak terlalu kasihan.

Ia menghela nafas pelan, lalu kembali masuk ke dalam area sekolahan dan menuju parkiran untuk mengambil motornya.

Sepertinya mampir ke Basecamp dahulu lebih bagus. Dengan segera ia menghidupkan mesin motornya, kemudian melajukan secara perlahan motornya keluar dari area sekolah.

Ia memang tak pernah izin ke mama maupun papanya jika tak langsung pulang ke sekolah, karena keduanya sudah tau dimana Korn kalau tidak pulang ke rumah.

Lagipula, kalaupun Korn berada di rumah juga gak ada gunanya---menurut papanya. Karena, adanya Korn malah selalu ganggu aktivitas papanya yang lagi romantisan sama sang mama.

UPDATE.

KEMUNGKINAN PALING BESAR, UPDATE SESUAI MOD. TAPI, GUE USAHAIN AJA BISA UP SESUAI JADWAL, KALAU BISA

WATTPAD : Atalia_balqis
IG : Ata.l.b

b

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Couple SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang