22. Malu-maluin

1.3K 151 11
                                    

Selalu ada untuknya
Meski lo bukan siapa-siapa.

-Ata L.B


"Zaki!"

Zaki maupun Burn tentu langsung tersentak kaget, keduanya langsung memasang wajah blank kala melihat Korn yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar Zaki dengan menggebrak pintu kamarnya.

Seolah-olah tengah menciduk pacar yang sedang selingkuh. Namun nyatanya tidak, Burn ada di kamar Zaki karena Korn yang tak pernah memperbolehkan Burn untuk masuk ke dalam kamarnya.

Yah, selama ini baik Burn maupun Korn mereka berdua sama sekali tak pernah masuk ke dalam kamar pasangannya.

Alasan Korn takut khilaf, alasan Burn takut Korn berbuat maksiat.

Oke sama saja.

"Apa sih Bang? Ketok pintu dulu kek kalau mo masuk, main gebrak aja." Zaki total jengkel dengan sikap Abangnya ini yang selalu saja membuat ulah dengannya.

"Gak sempet, gue mau nawarin job berserta gaji yang menggiurkan buat lo kalau sampai lo mau lakuin hal yang gue minta."

Zaki mengangkat sebelah alisnya, sedangkan Burn hanya mengangkat kedua bahunya acuh dan kembali memainkan ponselnya. Membalas pesan dari Juna dengan cepat, yang sayangnya Juna selalu membalas pesannya sehari kemudian.

"Gaji nya apa emang?"

"Lo gak mau tahu hal yang harus lo lakuin dulu?" Tanya Korn.

"Yaudah, gue harus lakuin apaan?"

"Yakin lo gak mau tahu apa gaji nya?"

"Mau lo apa sih bangsat!"

Korn langsung tergelak, sedangkan Zaki mendengus sebal. Kalau saja menyedekahkan Abang itu tak dosa, sudah lama ia sedekahkan kepada Harimau kutub.

Heran, sedekah itu selalu mendapatkan pahala. Namun, kenapa tidak bisa menyedekahkan hal yang di benci? Seperti Abang nya itu contohnya.

"Oke-oke, sorry canda." Korn mengusap pelan ekor matanya kala sedikit berair lantaran tertawa tadi. "Gue mau lo yang jadi wakil untuk panggilan sekolah da-"

"Gue gak mau," ucap Zaki yang langsung memotong perkataan Korn.

"Heh, dengerin dulu kampret."

"Tanpa di dengerin juga gue dah tahu makna dari apa yang lo suruh," sahut Zaki, kedua matanya telah kembali fokus dengan game yang ada di ponselnya.

"Ayolah Zak, seenggaknya lo dengerin dulu apa gajinya."

Zaki mendengus sejenak, "mau gaji nya itu lo jadi babu gue sekalipun gue tetep gak mau."

Korn berdecak, adiknya ini memang sangat sulit untuk di mintai tolong.

"Zak, ayolah."

"Gak!"

"Zaki~~"

Zaki langsung mendelik tak suka kala Korn memanggilnya dengan nada rengekan, sungguh sangat menggelikan. Dengan segera ia raih bantal yang berada di pangkuan Burn dan langsung melempar nya dengan kuat ke arah Korn sampai mengenai wajahnya. Dan setelah itu langsung lari keluar kamar dengan membawa kunci motornya. Meninggalkan Korn yang sudah mencak-mencak seperti orang gila.

Couple Somplakजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें