Mr. Egoist

332 53 1
                                    

Lim dan Julia tidak membantahku soal kemungkinan Pretni yang dapat pergi ke kota dan membunuh semua orang, karena memang itu sangat-sangat mungkin terjadi, tetapi mereka berdua membantah caraku yang begitu aneh, dan hanya berdasar dengan 'mimpi'. Tetapi aku begitu meyakini apa yang terlintas dalam mimpiku itu saat tenggelam tadi. Meski begitu tidak rasional, mencabut mata bor Anjungan pasti dapat mengembalikan mereka kedasar laut, aku yakin itu...

Kami bertiga terus berdebat hebat diatas kapal Speed-boat kecil yang siap membawa kami pergi dari sini. Perdebatan yang tidak kunjung ada jalan keluarnya, padahal hari sudah menjelang subuh. Benar kata Julia, padahal kita sudah berhasil keluar dari Anjungan, sedikit lagi... Kita akan berhasil. Namun aku memilih untuk kembali kedalam sana, demi mengangkat bor minyak bumi yang telah melubangi rumah mereka, iblis-iblis kaki terbalik. Sebenarnya aku juga ragu, bagaimana cara kesana dan melakukan semua itu tanpa tertangkap oleh Pretni. Seluruh pekerja yang tersisa di Anjungan pasti sudah berubah menjadi Pretni, dan aku harus melewati mereka semua untuk naik ke ruang monitor Well-head.

Aku menatap Gagan sejenak, menatap wajahnya yang begitu tercengang setelah mendengar ceritaku. Tentu ia akan sangat kaget ketika aku bercerita bahwa aku bertemu dengan Khrisna, perwujudan Dewa Wisnu sang Dewa pengatur segalannya di ajaran agama Hindu. Terlebih semua yang aku ceritakan itu begitu cocok dengan cerita rakyat orang India. Diantara mereka bertiga, pasti hanya gagan yang mempercayai ucapanku. Tetapi aku tidak mungkin membawanya kembali kesana, begitu juga Lim dan Julia, aku tidak mungkin membawa mereka semua kesana. Aku harus melakukan semua ini sendirian!

"Allright, I'm going alone..." (Baiklah, aku akan kesana sendiri...)

"WTF! Dima!" bentak Lim, ia lalu membusungkan dadanya dihadapanku seolah berusaha menghalangi.

Seketika kami berempat hening.

"I'm gonna beat you till fainted then drag you forcefully... Or you coming with us willingly" (Aku akan menghajarmu hingga pingsan lalu memaksamu ikut... Atau kamu ikut dengan kami secara suka rela) Paksa Lim.

"Don't do it Lim, this is my decision ..." (Jangan lakukan itu, ini sudah keputusanku Lim...)

"THIS IS MY DECISION TOO!!" (INI JUGA KEPUTUSANKU!!) Bentaknya begitu keras.

Jantungku bergemuruh, baru kali ini Lim membentaku dengan begitu emosi. Aku pun sebenarnya tidak mau membuatnya marah, tetapi aku harus melakukan ini.

"I'M NOT GOING TO LOSE ANOTHER FRIEND!!!" (AKU TIDAK AKAN KEHILANGAN TEMAN LAGI!!!) Bentaknya sekali lagi.

"Stop it you two! Don't Fight!" (Berhenti kalian berdua! Jangan berkelahi!) Teriak Julia berusaha melerai kami.

Tetapi meski mereka berdua melarangku, mereka berdua tidak akan bisa menghentikanku. Aku lalu menodongkan pistol yang tadi tergeletak di lantai Speed-boat saat aku tenggelam. Mata Lim dan Julia terbelalak takut melihat pistol yang kutodongkan. Kemudian, aku perlahan menjauh, melompat keluar dari Speed-boat menuju ke dermaga.

"Julia, yes you right ... I'm going to ruin it after all of this. Yes Lim, you right ... I'm such a egoist bastard. But this is my decision ..." (Julia, kamu benar ... Aku akan mengacaukan segalanya setelah semua ini. Lim, kamu benar ... Aku benar-benar egois. Tetapi ini keputusanku...)

Aku terus menodongkan pistolku pada mereka, meski sebenarnya tidak mungkin aku tega menembak Lim. Hatiku bergetar hebat, aku tidak mungkin menembak temanku sendiri... aku terpaksa melakukan semua ini. Aku bisa melihat wajah kelelahan dan kekecewaan Lim tergurat jelas, ia pasti sangat kecewa dengan keputusanku, setelah semua yang kita lakukan. Julia juga langsung menangis, meratapi kepergianku. Tentu ia tahu, aku pun juga tahu, tidak mungkin aku selamat setelah ini.

Iblis Kaki TerbalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang