Korban Selanjutnya

431 71 1
                                    


Aku bangkit dengan tegap, tangan kananku memegang kunci Inggris itu dengan penuh amarah. Aku menempelkan punggungku ke dinding pintu gerbang Generator-Compressor Platform dan memasang kuda-kuda. Aku bersiap-siap, memukul siapapun yang akan melintas di hadapanku. Bila mereka berjalan melintasi gerbang Generator-Compressor Platform maka aku sudah siap untuk mengayunkan kunci Inggris ini tepat ke kepala mereka.

Jantungku berdegup tidak karuan, aku gugup. Tetapi aku berusaha berkonsentrasi dengan menutup mataku lalu mendengarkan dengan seksama langkah kaki terbalik mereka. Aku mendengar langkah kaki terseok itu samar-samar untuk beberapa saat, kemudian suara itu menghilang, Eh? Aku menarik nafas panjang, memberanikan diri untuk mengintip kearah jembatan.

Disana aku melihat Pak tua James dan pekerja yang lain melempar mayat Abeba kelaut. MAKHLUK BEDEBAH! Genggaman tanganku pada kunci Inggris itu semakin kencang penuh amarah, aku tidak sabar untuk mematahkan leher mereka.

Baru saja aku berniat untuk beranjak dari tempat persembunyainku dan menghampiri kedua pekerja jadi-jadian itu, tiba-tiba dari muncul sosok mengerikan yang melompat ke jembatan. Sosok itu seperti melompat terbang dan mendarat di jembatan dengan mudahnya. Kali ini, aku melihat dengan jelas bagaimana sosok Pretni yang sesungguhnya.

Sosoknya lebih mirip seperti perempuan telanjang yang begitu kurus, aku bisa melihat tulang dadanya begitu kentara. Badannya basah kuyup oleh air laut, kulitnya penuh lebab disana-sini. Rambutnya juga basah, panjang terurai hingga ke pantat. Kuku tangannya begitu besar, menggenggam sebuah baju dan celana penuh darah, milik Abeba.

Gigi-giginya begitu besar dan tidak beraturan, hingga keluar dari batas bibir. Gigi itu bergerak keatas dan kebawah seolah sedang mengunyah sesuatu, dari sela-sela taringnya itu keluar darah segar, yang menetes ke lantai jembatan. Tetesan darah itu terinjak oleh kakinya yang terbalik dan meninggalkan sebuah jejak kaki terbalik, yang selama ini kami salah artikan.

Kemudian ia berhenti mengunyah dan meludahkan sesuatu. Sebuah kontak lens terlontar keluar dari mulutnya ke lantai, kontak lens milik Abeba. Rasanya amarahku ini sudah sampai di tenggorokan, bahkan nafasku sampai tidak beraturan karena menahan marah.

Kemudian makhluk terkutuk itu mulai mengerang, erangan itu membuat langkah kakiku yang hendak menghampirinya seketika terhenti. Ia kemudian menggeliat ketanah, dan terus mengerang seolah menahan nyeri. Beberapa detik kemudian aku melihat fenomena yang sungguh mencengangkan. Perlahan, kulitnya itu berubah coklat, meski masih ada lebam disana-sini. Kuku tangan dan gigi yang panjang itu mulai memendek. Wajahnya yang mengerikan itu perlahan berubah ... menyerupai Abeba. Rambut panjang itu pun juga ikut memendek mengikuti ukuran rambut Abeba. Setelah beberapa saat aku seperti melihat Abeba yang telanjang menggeliat di lantai jembatan. Lalu, tanpa rasa berdosa, Makhluk itu berdiri seraya mengenakan pakaian Abeba yang dipungutnya tadi, lalu berjalan terseok menghampiri Pak tua James. Ketiga orang... bukan... ketiga makhluk itu lalu saling mengerang satu sama lain seolah menyapa temannya yang barusaja hadir. Mereka bertiga lalu berjalan kembali kedalam Well-head Platform.

Aku terdiam membeku, Sihir macam apa itu?!! Seumur hidup aku baru pertama kali ini melihat fenomena gaib senyata itu, semengerikan itu. Jadi seperti itu cara mereka menyerupai manusia, cara mereka bisa menyusup kedalam Anjungan ini tanpa diketahui. Benar apa yang aku duga selama ini. Mereka bukan berasal dari pulau utama, bukan berasal dari kapal-kapal yang berangkat dari kota Dwarka. Tetapi, mereka berasal dari Laut! Mereka melompat dari ke dalaman laut, naik ke jembatan ini. Mereka bisa muncul kapan saja dan dimana saja, dan menyerupai siapa saja.Sedikit demi sedikit semua hal tentang mereka mulai terungkap. Pantas saja tidak ada yang tahu. Bila mereka melakukan ini di malam hari, tentu tidak akan ada orang yang melihat.

Iblis Kaki TerbalikWhere stories live. Discover now