GENERATOR COMPRESSOR PLATFORM

519 79 4
                                    


Rembulan diatas langit kini telah menampakkan cahayanya, pertanda malam semakin menjelang. Kabut-kabut yang menutupi pandangan di jembatan tadi kini mulai memudar, tetapi ketakutan dalam hati kami belum bisa memudar. Aku masih belum bisa mencerna apa yang barusan kami alami. Yang bisa aku lakukan saat ini hanyalah duduk bersandar di pembatas jembatan sambil terus memegangi kaki yang gemetaran ini. Aku masih berusaha mengumpulkan keberanianku, aku malu dilihat oleh pekerja-pekerja yang berlalu lalang dihadapanku saat ini.

Mereka semua berkumpul di jembatan karena Lim berteriak-teriak meminta bantuan. Ia menceritakan bahwa ada orang yang tenggelam. Aku tidak bisa membantunya, karena aku sendiri tidak yakin kalau yang melompat tadi adalah orang atau bukan. Begitu juga Julia dan Gagan yang hanya bisa duduk lemas disampingku.

Lim terlihat berbicara begitu ngotot dihadapan beberapa pekerja, karena mereka terlihat tidak percaya dengan apa yang ia ceritakan itu. Tetapi Lim terus bercerita dengan penuh ketakutan. Wajahnya yang putih terlihat semakin pucat dengan bermandikan keringat. Salah seorang pekerja berusaha mendebat Lim karena tidak percaya, dan kemudian beberapa pekerja lain menyahut keraguan itu. Lim justru semakin berceloteh, mendebat mereka semua. Sungguh, saat itu aku merasa tidak berguna karena tidak bisa membantunya. Ketika semua orang hampir saja tidak mempercayai ucapan Lim, tiba-tiba datang seorang pekerja dari Generator-Compressor Platform menghampiri kami.

"It's true! Mr. Xoliza are nowhere to be found!" (Itu benar! Mr. Xoliza tidak bisa ditemukan di manapun!)

Mr. Xoliza adalah laki-laki Afrika berbadan besar yang dideskripsikan oleh Lim. Laki-laki yang kepalanya dan kakinya berputar lalu melompat kelaut, dihadapan kami berempat barusan. Seluruh pekerja itu kemudian terdiam membisu, begitu juga kami berempat. Sungguh, Aku berharap ucapan pekerja-pekerja itu benar, bahwa kami salah lihat, tetapi kenyataan berkata sebaliknya.

Beberapa saat kemudian, Mr.Teigl datang bersama beberapa stafnya. Ia terlihat mengenakan kaus polo santai, namun wajah dan mimik wajahnya sama sekali tidak santai. Seolah sudah mengetahui apa yang tengah diributkan oleh Lim dan para pekerja itu, Mr.Teigl langsung menghampiri mereka.

"Who is missing now?" (Siapa yang hilang kali ini?)

"Mr.Xoliza ... from Generator-Compressor section, Sir" (Mr. Xoliza ... dari bagian Generator-Compressor section, Tuan)

"You sure?" (Kamu yakin?) Tanya Mr.Teigl.

Lim dan para pekerja lain hanya bisa diam.

"It's true, I saw him jump from this bridge!" (Itu benar, Aku melihatnya melompat dari atas jembatan ini!) Ucapku dengan penuh keyakinan, sembari berusaha bangkit dari sandaranku.

"No! We saw ... IT!" (Tidak! KITA Melihat... ITU!) tambah Julia, nampaknya ia ikut bangkit dari sandarannya juga.

"It?" (ITU?) Mr.Teigl menekuk wajahnya seolah tidak percaya

"PRETNI!" Bentak Gagan.

Gagan melontarkan kata-kata itu sambil melotot kearah Mr.Teigl, wajahnya terlihat begitu marah. Anehnya Mr.Teigl justru bergetar ketakutan, begitu juga para staf yang mengikutinya.

"No ... you gotta be kidding me" (Tidak ... kalian pasti bercanda) Desis Lim panik.

"NO, IT IS NOT! PRETNI ARE ONLY MYTH! YOUR STUPID HINDI MYTH!" (BUKAN, ITU BUKAN! PRETNI HANYALAH MITOS! MITOS INDIA BODOH!) Teriak Mr.Teigl.

Setelah berteriak histeris itu, ia dengan terbirit-birit berlari meninggalkan kami semua. Semua staf yang mengikutinya dibuat bingung, namun mereka kemudian ikut berlari, mengikuti bosnya itu. Lalu para pekerja yang tadi mendebat Lim, mulai berdiskusi sendiri. Mereka nampak ketakutan sambil bersitegang satu sama lain. Beberapa menit kemudian, mereka ikut meninggalkan kami berempat, sama seperti yang Mr.Teigl dan staf lakukan.

Iblis Kaki TerbalikWhere stories live. Discover now