Taeyong menatap adiknya yang sedang belajar dengan sangat serius. Meski dia memang berlaku jahat pada Haechan, tetap saja dia tak mau mengganggu adiknya belajar. Biar bagaimanapun, Taeyong masih memiliki hati nurani.

Dia menutup pintu dengan pelan dn menuju kamar mandi. Dia memang belum mandi sejak pulang bekerja sore tadi. Sementara Haechan sudah mandi.

2 jam sudah Haechan berkutat dengan pelajarannya.

Sekarang sudah pukul 10.00,Haechan masih belum juga selesai belajar.

Taeyong yang sedari tadi fokus pada laptopnya terkadang mencuri curi pandang pada Haechan. Anak itu sangat fokus, bahkan dia tak menyadari kehadirannya 2 jam yang lalu disini.

Taeyong ingat, Haechan belum makan malam. Dia sendiri yang melarang anak itu makan. Tapi Taeyong tak peduli, salah sendiri kenapa Haechan menjawab pertanyaannya dengan nada seperti itu. Tidak sopan.

Taeyong kembali memfokuskan pandangannya pada Laptop, ketika melihat Haechan beranjak dari meja belajarnya. Adiknya itu menyusun buku bukunya kembali ke tempatnya.

Haechan tampak menghampiri kasurnya. Dia kaget ketika melihat Taeyong yang sedang santai berada di kasur lelaki itu sambil memandang fokus ke laptop. dirinya langsung gelagapan, takut Taeyong akan marah karena dia tak menyadari kehadiran pemuda itu.

Haechan cepat cepat naik ke kasurnya dan tidur. Dia membelekangai Taeyong untuk menghindari kontak apapun dengan lelaki itu.

Pagi telah tiba

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Pagi telah tiba. Haechan bangun cepat pagi itu.

Dia melirik Taeyong yang masih tidur pulas. Lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah berpakaian, Haechan menyusun buku bukunya ke dalam tas dan keluar kamar dengan sangat hati hati agar Taeyong tak terbangun.

Lelaki itu turun kebawah. Memang, hari masih sangat pagi sehingga belum semua hyung nya bangun.

Ada Taeil yang sedang menyiapkan sarapan. Johnny sedang meminum kopi di halaman depan. Dan Jaehyun yang menonton televisi di ruang tengah.

Haechan menuju pintu depan. Mengambil sepsanag sepatu yang dia biasa gunakan untuk sekolah.

Di teras, tampak Johnny sedang memninum kopi paginya dengan santai.
Haechan mencoba untuk mengabaikannya.

Sementara Johnny mengerutkan keningnya heran melihat si bungsu yang berangkat pagi sekali. Bahkan sebelum semua hyung nya bangun.

"Mau kemana kau pagi pagi sekali seperti ini?" Tanya Johnny dengan nada tidak suka.

"Sekolah."

Setelah mengatakan itu, Haechan lantas melenggang pergi meninggalkan Johnny yang mendecih tidak suka padanya.

Sesampainya di sekolah, Haechan langsung duduk di kelasnya dan kembali membuka buku untuk mengulang apa yang dia pelajari semalam.

Tiba tiba saja, Felix, salah satu anak buah Hyunjin datang menghampirinya.

"Ikut aku ke belakang sekolah sekarang juga." Ucapnya datar.

Haechan sedikit kaget dengan perkataan Felix tadi. Dia tak mau membuat masalah pagi pagi begini.

Haechan mengikuti Felix ke belakang sekolah.
Disana sudah ada Hyunjin dan anak buahnya yang lain berkumpul dengan gaya bad boy mereka.

"Wow. Lee Haechan, kau sudah datang rupanya...." Ucap Hyunjin sambil menghisap rokoknya.

"Apa maumu?" Tanya Haechan langsung ke intinya.

"Kau tahu? Aku belum pemanasan pagi ini..."
Ucap Hyunjin santai.

Haechan sepertinya sudah bisa membaca apa yang ada dipikiran Hyunjin. Lelaki itu ingin menghajarnya. Haechan sontak menjauh, namun kedua tangannya ditahan oleh Seungmin dan Han.

Haechan mencoba berontak. Tetapi mereka lebih kuat daripadanya.

"Percuma kau berontak Lee haechan..." Bisik Han begitu menusuk ke telinga Haechan.

Hyunjin langsung meninju perut Haechan dengan kuat membuat lelaki itu merosot ke tanah dengan wajah menahan sakit.

"Owh, ayolah! Setidaknya kau masih harus menyiapkan mental untuk ujian nanti!" Ucap Hyunjin puas ketika melihat wajah Haechan yang menahan sakit.

Hyunjin lalu kembali meninju perutnya beberapa kali, sampai membuat Haechan tak berdaya dan terkapar dengan tubuh terkulai lemas.

Setelah puas menghajar Haechan pagi itu, Hyunjin dan teman temannya meninggalkan lelaki itu begitu saja sendirian.

Ujian tengah berlangsung

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Ujian tengah berlangsung. Untung Haechan pandai dalam mengendalikan ekspresi sehingga tak ada satupun yang tahu jika dia tengah berusaha menahan sakit di perutnya.

Haechan mengerjakan ujian itu dengan serius. Dia tak mau hanya karena perutnya yang sakit, dia gagal dalam ujian ini.

Krrriiiiinnngggg......

Ujian selesai. Bel istirahat sudah berbunyi.
Semua murid berhamburan ke kantin. Meninggalkan guru yang harus memeriksa hasil ujian mereka.

Haechan berniat pergi ke kantin untuk makan, karena dia tak makan apapun sejak semalam. Tapi perutnya yang begitu sakit membuatnya enggan dan tak lagi berselera makan.

Ujian telah dibagikan. Haechan mendapat nilai tertinggi di kelasnya dengan skornya yang sempurna. Lagi lagi hal itu membuat Hyunjin geram karena nilainya hanya beda 1 poin dibawah Haechan.

Hingga sepulang sekolah, mereka kembali menghajar Haechan habis habisan. Meninju perutnya, menendang tulang keringnya, membuat ujung bibirnya sobek. Sampai Haechan benar benar babak belur.

Haechan pingsan. Dihalaman belakang sekolah yang terbengkalai. Tak ada seorangpun yang menemukannya disana, apalagi menolongnya.

Lelaki malang...

_________

Yowwwww i'm back!

Lanjut lagi, gk sih?

Otakku mendadak buntu...

Makanya, biar author cepat update.
Tolong tinggalkan jejak yeoreobun😘

Voment juseyo😘

Lop u all💚💚💚

From Home || NCT 127 [SUDAH TERBIT]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin