11

1.1K 284 145
                                    

Yuk vote & comment, hargai penulis♡

Sungchan menatap kesal ke arah sahabatnya.

"Uchan jangan marah!"

Bagus, sekarang gadis itu malah ber-aegyo. Membuat Chenle yang datang bersama Sungchan tertawa terbahak.

"Kamu ini wakilku, tapi selalu hilang kalau rapat. Giliran disuruh lembur bikin laporan, malah tidur," omel Sungchan.

"Kamu yang bilang kalau aku harus tidur yang cukup, lembur bisa bikin aku kekurangan waktu tidur tahu? Iya 'kan Chenle? Iya 'kan? Iya."

Jika sudah begini, Chenle yang tidak ada sangkut pautnya dengan organisasi bernama OSIS itu hanya bisa bergidik bahu.

"Ya! Park Yeona!"

"Ya! Jung Sungchan!"

"Udah, dari pada kalian ribut mending kita makan. Toh, laporannya udah gagal dikirim hari ini," ucap Chenle sembari melonggarkan dasinya, membuat beberapa gadis yang memperhatikan sedikit menjerit.

"Nah! Bener tuh. Ayo." Dengan santainya gadis bernama Yeona itu menggandeng Sungchan di tangan sebelah kirinya dan Chenle di tangan sebelah kanannya.

Tatapan siswa lain? Masa bodoh. Mereka bertiga, Sungchan, Yeona, dan Chenle, sudah bersahabat dekat sejak awal masuk SMA. Tidak, Chenle dan Sungchan sudah dekat sejak SD tapi mereka bertemu Yeona saat SMA. Herannya, gadis ini bisa masuk dan klop dalam circle mereka. Membuat gadis lain merasa iri.

Mereka bertiga sudah biasa menjadi pusat perhatian karena ketiganya dianggap visual terbaik seangkatan. Ditambah lagi dengan Sungchan dan Yeona yang berhasil mendapat jabatan ketua dan wakil ketua OSIS di kelas 12 ini.

Uhm, tapi sepertinya hanya Sungchan yang patut di apresiasi atas kerja kerasnya menjadi ketua, Yeona sih ibarat memakan gaji buta.

"Yay! Makan gratis!" seru Yeona begitu Chenle membagikan makanan pada dirinya dan Sungchan.

"Padahal Papamu juga bisa beli setoko-tokonya," gumam Sungchan.

"Nggak mau. Maunya Chenle yang beliin," sahut Yeona.

"Alay," desis Sungchan.

"Bodo amat."

"Sudah astaga, ayo makan," ucap Chenle yang sudah kelaparan.

"Dolphin mengamuk."

"Uchaaan."

"Hm? Apa Una?" tanya Sungchan yang baru saja selesai mandi.

"Aku mau kesana."

"Heh?! Enak aja, kamu--"

"Udah di jalan sama Lele. Hehe."

Tolong, Sungchan mimpi apa sampai mendapat teman yang gilanya berkuadrat.

Benar saja, beberapa menit setelah Yeona mematikan telepon, pintu rumah Sungchan diketuk.

"Ya, masuk!"

"Uchaaan!" Yeona memeluk sahabatnya yang jauh lebih tinggi itu.

"Apa Una?" Sungchan membalas pelukan Yeona sembari menepuk-nepuk dan memainkan rambut gadis itu.

"Dia meraung-raung minta dibawa kesini," ucap Chenle.

Yeona mendongak untuk menatap Sungchan. "Aku nginep."

Sesaat kemudian Yeona masuk ke kamar Sungchan untuk menata skincare-nya.

Sungchan menoleh menatap Chenle yang dengan santainya pergi ke dapur dan mengambil jajan dari sana.

Jujur. Sungchan sedikit menyesal pernah berkata "Anggap saja rumah sendiri." pada kedua sahabatnya yang agaknya kurang tahu diri.

"Udah pada mandi belum?" tanya Yeona.

Sungchan menunjuk rambutnya yang masih basah sementara Chenle menggeleng.

"Lele mandi. Uchan rambutnya dikeringin."

Chenle yang lagi-lagi memang kurang tahu diri langsung masuk saja ke dalam kamar mandi Sungchan sementara Yeona menarik tangan Sungchan masuk ke kamar dan menutupnya.

"Pakai hair dryer," ucap Yeona.

"Ribet."

"Ish!"

Yeona mengambil pengering rambut yang ia bawa lalu mengeringkan rambut Sungchan perlahan.

"Duduk! Kamu itu tiang," kesal Yeona.

Posisinya Sungchan saat ini duduk di pinggir kasur sementara Yeona berlutut di belakangnya karena meski duduk, Sungchan tetap tinggi.

Di tengah-tengah aktivitas mengeringkan rambutnya, Sungchan menahan tangan Yeona.

"Kamu kenapa?" tanya Sungchan.

"Nggak apa-apa."

Sungchan mencabut pengering yang digunakan Yeona lalu berbalik menatap Yeona.

"Dibalik nggak apa-apanya cewek pasti ada apa-apa. Oh, apa kamu bukan cewek?" ucap Sungchan yang dihadiahi cubitan-cubitan kecil oleh Yeona.

Sungchan yang awalnya tak berniat membalas jadi ikut usil sendiri, dengan kekuatannya yang sudah jelas jauh lebih kuat, ia menggelitiki Yeona sampai gadis itu terlentang dan ia berada di atasnya.

Posisi yang cukup ambigu.

Di saat itu Chenle membuka pintu dan langsung disambut hangat oleh posisi ambigu mereka.

Tapi bukannya berpikir aneh-aneh, Chenle sudah menebak tingkah kedua sahabatnya jadi ia hanya terkikik. "Dasar Spongebob dan Patrick."

"Ada episode Spongebob yang baru? Nonton yuk!" ajak Yeona yang sekarang berbaring diantara Chenle dan Sungchan.

"Jujur ya Na, kamu nggak ada rasa aneh apa gimana gitu tidur bareng dua cowok?" tanya Chenle.

"Nggak."

"Nggak takut?" timpal Sungchan.

"Nggak. Aku percaya sama kalian." Yeona mengambil remot untuk menyetel TV yang posisinya ada di hadapan mereka.

"Eh besok sekolah gimana?" tanya Sungchan mengingat sekarang masih hari Kamis.

"Bawa seragam lah."

Malam itu mereka habiskan dengan mengobrol, makan, dan menonton sampai tertidur dengan posisi berpelukan bertiga tanpa sadar karena kekenyangan.

Tbc

Awas plot twist😏

Btw aku lg nonton konser onlen nunggu NCT tampil terakhir jd up hehe^^

31 Oktober 2020

All the love,
Feli

Blind (Sungchan)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ