02

1.8K 410 137
                                    

70 vote & 25 komen auto up yuk♡

"Berlian adalah berlian. Sehancur apapun, ia tetap berharga."

Sungchan terbangun dari tidurnya sangat pagi. Ia menatap Yeona yang sedang tertidur dengan tenang.

Sesuai dengan skenario, ia akan berangkat pagi-pagi dengan dalih 'bekerja' padahal ini adalah jam bebasnya.

Ia akan pulang jam 9 malam nanti dan melanjutkan dramanya.

Lantas bagaimana dengan keluarga Sungchan? Jawabannya adalah mereka berada di luar Seoul. Sungchan selama ini menetap di apartemen kecil sewaannya.

"Sungchan!" sapa Chenle, teman sepermainan Sungchan yang berasal dari negeri tirai bambu.

"Iya Lele," balas Sungchan seadanya.

"Kenapa? Habis kesambet apa? Kenapa kamu jadi seperti itu?" introgasi yang lebih mungil.

"Tidak ada apa-apa," bohong Sungchan.

Sungchan hanya sedang memikirkan bagaimana Yeona beraktivitas tanpa ada yang menuntunnya. Oke dia memang bisa mandi dan makan sendiri, tapi tidak menutup kemungkinan ada kejadian-kejadian yang tak diinginkan.

Ya, bisa dibilang Sungchan khawatir. Orang normal yang memiliki hati pasti khawatir akan hal tersebut.

"Habis kelas mau kemana? Aku ingin berbelanja," ucap Chenle.

"Entah. Aku bukan orang kurang kerjaan yang menghamburkan uang sepertimu," jawab Sungchan.

"Uangku tidak mudah habis."

Sungchan hanya memutar bola mata malas menanggapi sahabatnya itu. Memang fakta jika uang Chenle tidak akan habis.

Waktu berlalu dengan cukup cepat, setelah mengisi waktunya, Sungchan menyempatkan diri untuk mampir ke restoran Jepang milik temannya untuk membeli makan malam untuk dirinya dan Yeona.

Sebelum kembali ke rumah, Sungchan memutuskan untuk bertemu Jeno terlebih dahulu untuk menanyakan sesuatu.

"Ya?" tanya Jeno begitu Sungchan masuk ke mobilnya.

"Aku butuh penjelasan untuk bisa bersandiwara," ucap Sungchan.

"Untuk apa? Itu tidak penting."

"Bagaimana seorang aktor bisa memainkan perannya jika ia tidak tahu jalan cerita dari karakter yang akan ia perankan?"

Jeno menghela napas. "Baik. Apa yang ingin kau ketahui?"

"Bagaimana kau dan Yeona bisa menikah dan bagaimana bisa kau tidak menolak jika memang kau tidak suka?" tanya Sungchan.

Jeno bungkam sejenak lalu menuliskan sesuatu di ponselnya, mungkin untuk mencegah bila ada yang merekam.

Bagaimana bisa aku menolak jika dari pernikahan itu aku bisa menguasai perusahaan orang tuanya?

Sungchan terkejut dan reflek mengepalkan tangan menahan emosinya. Ia mungkin tidak begitu mengerti tentang dunia bisnis mengingat ia memang masih mahasiswa, tapi ia tahu bahwa tidak seharusnya seseorang dapat memanfaatkan orang lain seperti ini.

Blind (Sungchan)Kde žijí příběhy. Začni objevovat