Happy reading^
[][][]
Rindu menggebu
Menginginkan temu yang tak kunjung kesampaian
Kau kemana?
Katanya, pergimu takkan lama
Tapi hingga kini, tak jua kembali dalam rengkuhku
Mungkin salah ketika aku terlalu memaksa
Kau merasa terkekang?
Saat ku tanya,
hanya bisu yang kudengar
Hanya angin yang berani berbisik,
katanya cinta juga butuh penantian
Aku mencoba percaya
Meski kadang, pertahananku tak selamanya bisa menahan badai
Kadang goyah
Merasa putus asa pada waktu yang terus mengulur temu kita
Padamu, aku merindu
Hanya tiga kata yang ingin ku sampaikan
Ku mohon, dengarkan
Aku mencintaimu, Aerosha
Kertas itu Sagara lipat. Lalu ia masukkan ke dalam wadah. Tidak banyak yang bisa ia lakukan selain menanti. Menunggu, dan membuat orang lain percaya bahwa cinta punya keajaiban.
Seberapa keras orang lain menentang, sekeras itu juga Sagara meyakinkan bahwa yang ia katakan adalah benar.
Sagara yakin jika Oshanya masih hidup. Ia jelas masih mengingat janji yang sudah mereka sepakati, tidak saling meninggalkan! Ya! Sagara percaya.
Sagara melihat bagaimana Oshanya terbujur kaku. Ia melihat wajah yang selalu memberi penolakan itu memejam dengan suhu dingin bagai es. Sagara melihatnya, tapi selalu menutup mata dan telinga. Ya! Tidak pernah mau percaya pada kenyataan itu.
Pemuda itu memakai jaket kulit miliknya. Kemudian meraih tas abu-abu kebanggaannya. Menyampirkan tas itu di pundaknya yang lebar.
Tanpa sarapan. Ia berangkat. Tentunya setelah pamit pada orangtuanya. Dan menciumi si gembul Sandra.
Sekarang semuanya berbeda. Keluarganya, kebiasaannya, semuanya berubah!
Sagara bukan lagi anak tunggal. Ia punya adik. Perempuan, dan dia cantik. Baru dua bulan, tapi sudah memiliki banyak penggemar.
Sandra Abinaya Gannendra.
Matanya sepekat malam, dengan bibir mungil menggemaskan. Kehadiran Sandra sedikit mengisi ruang rindunya. Sandra menebar kebahagian dimana-mana. Kedatangannya seperti cahaya.
"Kakk Sagaaa.."
Sagara menghela napas.
"Selamat pagi kak.."
Ia tak merespon. Hanya melirik, lalu kembali melangkah menuju kelas. Tak menghiraukan Zea yang membuntutinya.
"Aku bawa roti coklat lohh.. spesial rasa sayang, hhe... dimakan ya kak! Pasti kakak belum sarapan,"kata Zea sembari menyodorkan kotak bekalnya pada Sagara.
"Lagi puasa ngomong ya?"gadis itu mengembungkan pipi. Mungkin jika pria lain yang melihat, mereka akan gemas sendiri. Tapi tidak dengan Sagara.
Sepertinya... dia mulai kehabisan topik.
YOU ARE READING
AEROSHA [COMPLETED]
Teen FictionNamanya Aerosha Leora. Gadis dengan sejuta teka-teki yang membuat siapapun penasaran. Cantik, pintar, dan memiliki segalanya. Pria mana yang tidak tertarik? Tapi di balik itu semua, dia memiliki sikap yang kasar, tidak suka jika miliknya disentuh or...