[75] Terlambat

202 19 5
                                    

Sebuah penyesalan akan datang di akhir, jika di awal itu adalah sebuah perencanaan.

❄❄❄

"MENYATAKAN LULUS 100%" Bersamaan dengan suara itu, semua siswa siswi kelas 12 SMA Garuda bersorak sorai gembira. Ada yang melompat lompat senang, berpelukan dengan teman temannya, bertos ria, tak lupa mengabadikan momen berharga yang mereka rasakan hari ini.

Aku menatap kerumunan lapangan di koridoor kelas, aku ikut senang melihat itu semua. Apalagi Rifa dan Mufi yang senang melihat pacarnya lulus.

"Selamat ya bii." Ucap Rifa kepada Yogi yang baru saja berlarian menuju kami. Tidak hanya Yogi, tetapi Tyo, Bintang, dan... Egy mana? Tanyaku dalam hati. Aku lihat mereka hanya bertiga saja, mungkin ia sedang perjalanan kesini.

"Sama sama bii." Sahut Yogi mengacak acak rambut Rifa.

"Kamu ga ngucapin selamat ke aku?" Tanya Bintang kesal melihat pacarnya itu hanya terdiam melihat Bintang dengan senyumnya.

"Selamat ya." Ia mengulurkan tangannya, Bintang membalas dengan pelukan.

"Sama sama ayang." Kami pun bergidik ngeri melihat adegan yang terjadi.

"Buceeeen bucennnnn." Ucapku membuat mereka berdua melepaskan pelukannya.

"Jomblo diem lu." Ucap Bintang.

"Idihh lo juga bakalan jomblo bulan depan." Tyo yang tersindir pun membuat kami semua tertawa kecuali dua sejoli yang di ejek.

"Wah parah lo." Bintang menjitak kepala Tyo yang meminta ampun.

"Eh iya, lo sama siapa Yo ke acara malam pelepasan nanti malem?" Tanya Rifa, ia melotot saat Rifa memanggil namanya.

"Yo Yo Yo, kak Tyo! Gue udah alumni dari sekolah ini, yang sopan." Aku menjitak kepala Tyo.

"Narsis lo."

"Lo sih Nay buat konsep kapel gol kapel gol apasi dih, gue dateng sama lo aja deh Lee lo kan jomblo." Ucapnya.

Sebenarnya aku membuat konsep ini karena ingin sekali Egy memilih aku menjadi pasangannya, namun sampai sekarang Egy tidak ada kabar sama sekali. Setelah minggu lalu Egy terbukti tidak bersalah, aku dan Egy sangat canggung akhir akhir ini.

"Eh eh eh, Liona udah gue boking dia sama gue." Ucap Alvian yang datang tiba tiba.

"Hah? Lo mau ngapain sama Alvian Lee? Wahh ternyata lo pinter pinter gini ternyataa..."

"Mata lo berkibar!" Alvian menjitak Tyo.

"Kenapa lo semua pada jitak gue si?" Tyo cemberut.

"Egy mana?" Tanyaku tiba tiba, ketiga teman Egy saling tatap. Aku tak mengerti apa maksud dari tatapan mereka. Mereka menjawab dengan pundak yang terangkat, apa maksudnya?

❄❄❄

"Naya~" HT di tanganku berbunyi membuatku terkejut karena sedari tafi aku melamun memikirkan Egy, apakah ia akan datang malam ini?

"Iya Rendy?" Ucapku yang menempelkan HT di mulutku guna menjawab panggilan seseorang diseberang sana.

Saat ini aku sedang menjadi panitia acara pelepasan kelas 12 SMA Garuda, aku dan tim menggunakan drescode hitam hitam. Aku menggunakan celana cargo hitamku dan kaos hitam polos  dengan rambut di ikat kuda berjalan menuju tempat yang Rendy perintahkan, belakang panggung.

"Gimana Ndy?" Tanyaku yang sudah sampai ditempat, Rendy beserta tim sudah ada disana.

"Oke sesuai pembagian tugas kemarin, lo jaga pintu masuk buat ngarahin siswa suruh langsung ke lapangan." Ucap Rendy yang menunjukku, aku pun mengangguk. Rendy menjelaskan kembali tugas semua anggota.

Story About Him (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang