[47] Pak Je

232 19 14
                                    

Ketika Aku meminta kepada tuhan agar menciptakan sebuah keindahan dan ternyata tuhan menciptakanmu:)

❄❄❄

"eh btw kalo dipikir pikir, Kita berlima dulu akrab banget ya." Berlima? Egy, Vira, Fito, dan Fadil? Siapa satu lagi? Atau jangan jangan satu orang ini Mr.X? Ahhh sudah lah Nayy!! Berhenti menuduh satu ke yang lainn, fokus dengan Fadil dan Fito.

"Haha iya." Sahut Fito dengan wajah yang ingin menyudahi percakapan namun tidak enak dengan Vira, lanjutkan saja agar Aku tau semuanya.

"Semenjak kejadian-

Ctarrrrr!!

Sial! Egy memecahkan toples kue kering dihadapannya membuat cerita itu terhenti. Kami bertiga pun terlonjak kaget dengan apa yang terjadi barusan, Aku, Fito, dan Vira menatap ke sumber suara. Tampak wajah terganggu tergambar jelas di wajah Egy. Sepertinya memang terlalu privasi cerita Vira barusan, namun apa? Aku penasaran.

"Bisa keluar?" Ucap Egy ketus tanpa menatap lawan bicaranya, Vira tampak terkejut saat dirinya di usir Egy.

"Gamau, Aku mau ngobrol sama Fito. Udah lama Kita ga ketemu." Egy berdecak kesal, Egy bangkit.

"Gue yang keluar." Ucap Egy lalu menarik lenganku dan berkata,

"Gue anter Lo pulang." Aku tak sempat memasukkan barang barangku, Aku memberi kode kepada Fito namun Ia peka dengan apa yang Aku kodekan. Aku sedikit berlarian menyamakan langkah Egy yang cepat.

"Pak, pinjem mobil." Egy meminta kunci mobil kepada seorang pria berbaju serba hitam, sepertinya Ia supir Egy. Egy pun membawa mobilnya.

Aku memikirkan apa kejadian yang Vira ceritakan tadi, sebenarnya apa yang membuat Mereka bertengkar. Atau feeling teman temanku benar bahwa cinta segitiga yang membuat Mereka bertengkar? Fadil mencintai Vira dan Vira mencintai Egy? Lantas apa yang membuat Egy sebenci itu kepada Fadil? Atau mungkin persahabatan Mereka rusak gara gara Vira? Dan Siapa satu orang dalam pertemanan Mereka.

"Kok diem?" Aku terkejut, Aku kira manusia setengah patung disampingku sekarang tidak akan membuka pembicaraan. Namun Ia bertanya barusan.

"Hah? Kak Egy pengen Naya ngomong terus?" Tanyaku kepada Egy dengan tatapan terkejut.

"Salah ngomong Gue." Egy menepuk jidatnya, Aku terkekeh pelan. Mungkin Dia pikir mengapa Aku tidak seperti biasanya? Biasanya Aku terus berkicau seperti burung yang tidak diberi makan.

"Yaudah Naya banyak ngomong nih." Aku yang akan berbicara langsung dipotong oleh Egy.

"Udah nyampe." Aku pun langsung melihat ke kaca mobil, benar sudah sampai. Mengapa Aku tidak sadar?

"Oke, makasi Kak." Aku pun turun daru mobil dan Egy melajukan mobilnha dengan kecepatan normal, Aku masih berpikir. Apa yang sebenarnya terjadi di kehidupan seorang Egy?

❄❄❄

"Naya!" Aku yang baru masuk kelas pun diteriaki oleh ketiga temanku, Aku menatap Mereka bingung.

"Sengaja mau bikin Gue jantungan?" Tanyaku, Aku pun duduk di bangku ku.

"Ada berita yang pasti buat Lo kaget dan heboh." Aku mengerutkan alisku mendengar perkataan Rifa.

"Berita apaan?" Tanyaku yang tampak bodoamat dengan tanganku yang memainkan ponselku yang baru saja ku ambil dari dalam tasku.

"Pak Joko ada gantinya." Aku menghentikan kegiatanku yang bermain ponsel lalu menatap Mereka dengan cepat.

"Hah? Serius Lo?!!" Ucapku sedikit berteriak, Mereka mengangguk. Pak Joko adalah guru olahragaku, Dia adalah Guru yang paling bisa Aku boongin. Aku sering membolos di jam nya, bukan sering lagi. Bisa dibilang tidak pernah hadir, namun nilaiku selalu baik di mata pelajarannya. Mungkin efek Pak Joko yang sudah berumur, jadi Dia menyama ratakan nilai muridnya dan tidak pernah sekalipun Ia meng-absen muridnya.

Story About Him (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang