Gen Ungu😈

1.4K 100 62
                                    

Pasca emergency meeting beberapa waktu lalu, gen 4 memilih berdamai. Ya meskipun masih tidak terlalu ikhlas. Apalagi bule lokal. Merasa bersalah banget sama si kadal. Tapi mereka telah sepakat untuk tak memberi tau apapun pada si kadal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Jinan dan Cindy juga sudah berbaikan. Atas usul gen 4, mereka sepakat membohongi Jinan dengan mengatakan bahwa dekatnya Cindy dengan Eril itu hanya sebatas teman curhat karena Jinan yang akhir-akhir ini sedikit menjauh dari Cindy.

Kasian emang si sadgirl. Dibohongin mulu. Eh tapi...
Dedek Ranita ngga gitu, dia terpaksa diam karena diancam oleh teman bar-barnya itu. Ya mau gimana, Devi mah nurut.

Sekarang mereka bersepuluh tengah berada di rumah Christy. Ada ruangan khusus disana untuk para manusia itu. Sengaja dikontrak oleh mereka sejak 5 tahun yang lalu. Ya sebut saja markas.

Ada Melati yang tengah melawak dan menjadikan Yuri sebagai bahan lawakan. Cindy, Devi, dan Lintang yang dengan khidmat menyimak lawakan si Meme. Celine dan Fia sedang rusuh adu domba. Di Hago kok, tenang. Si bule Betawi sedang jadi DJ alias milih lagu supaya ngga garing. Lisa lagi gitaran di pojokan.

Jinan? Lagi ngelamun, sambil megang note yang biasa dia bawa. Habis ditagih judul sama dosen pembimbingnya. Mampus!

Sesekali senyum sendiri kek orang kesurupan gara-gara ngeliatin seseorang. Kangen dia tuh, tapi ngga berani nyapa. Ya gimana, takut baper lagi.

"Aaaaa i can't, you're too cute.."

"Cindy, pacar lu sawan!" kata Yuri yang melihat si kadal.

Imajinasi Jinan seketika buyar. Ia langsung kembali ke realita. Kurang ajar emang nih peserta mastershrek.

"Pala kau sawan!" Jinan melempar boneka beruang yang ada di sebelahnya.

"Ya lu senyum-senyum sendiri kek penganten baru."

"Bodoamat Yur, minggat sana lu!"

"Lu berdua ribut mulu, awas aja tiba-tiba balikan!" Christy ngegas.

"Ogah banget."

"Dih dipikir gue mau."

Setelah bosan ngelamun dan berdebat dengan sang mantan, akhirnya Jinan bergabung dengan Lisa. Mau duet maut katanya.

"Lis, nyanyi buru. Gue yg main gitar." kata Jinan.

"Nyanyi apaan?" tanya Lisa.

"Serah lu, buat konten boleh juga. Kasian banget follower gue kurang asupan."

"Ya kenapa lu ngga kasih, bege."

"Gatau gue juga. Haha."

Malah ngakak si kadal. Ngga jelas banget emang hidupnya.

"Sarap lu. Ayo duet, nyanyi geboy mujaer." usul Lisa.

"Tarik sisss, semongkoo.." kata Jinan.

Jinan mulai memetik senar gitarnya. Ngga, mereka ngga nyanyi geboy mujaer gaes. Jinannya ngga ngerti.

Jrengg..

Lama sudah kau dan aku melangkah tuk tentukan arah
Terus menunggu
Salah satu iman kita menyerah
Haruskah ku terus mencoba
Salahkan keadaan bila
Terlanjur mencinta
Meski kita tak sama
Tak bisa bersama

Lisa mulai menyanyikan bait pertama lagu tersebut. Musik yang diputar Christy auto berhenti. Semua perhatian anak gen 4 tertuju pada kolaborasi Jinan dan Lisa di pojokan.

Jinan senyum-senyum aja. Tau dia kalo Lisa sedang mengalami apa yang pernah dirinya alami. Cinta beda agama. Berat, berat banget. Lebih dari rindunya Dilan ke Milea.

Lacerta agilisWhere stories live. Discover now