A Day With You

1.7K 123 51
                                    

Di sebuah rumah yang dapat dikatakan mewah hiduplah dua orang gadis yang, ah kagak dah..

Dua orang gadis tengah terlihat gabut sambil menonton televisi di ruang keluarga rumah tersebut. Ya siapa lagi jika bukan pasangan bucin abad 20 ini. Cindy dan Jinan.

Cindy belum rela akan ditinggal Jinan ke Bandung selama seminggu atau mungkin lebih. Jadilah ia memaksa Jinan untuk bersamanya seharian sebelum lusa nanti gadis itu berangkat.

"Jinaaaaan.." panggil Cindy.

"Apa?" tanya Jinan sambil masih asik main Among Us.

Jinan kini tengah rebahan dengan paha Cindy sebagai bantalannya. Sambil kepalanya diusap-usap lembut oleh sang pacar dan WiFi kenceng buat main game. Zona nyaman yang paling nyaman ini mah.

"Berapa lama di sana?"

"Sampai selesai. Paling cepet sepuluh hari."

"Lama bangeeet."

"Sebentar kok."

"Lama!"

"Yaudah iya lama."

"Udah packing?"

"Udah."

"Jangan lupa jaket."

"Iya udah."

"Emm, kamu pake jaket aku aja deh."

"Hah?!"

Jinan kaget pas banget saat ia memenangkan game nya dimana ia sebagai imposter. Ya mana mungkin kalah, dia kan jago ngeboong. Apalagi ngeles.

Ia menyudahi acara bermainnya kemudian menatap sang pacar.
"Kenapa pake jaket kamu?" tanya Jinan.

"Gapapa. Nanti jaket kamu di aku. Gamau tau harus nurut!" Cindy ngegas.

"Iya."

"Nanti aku ambil jaketnya. Dan awas aja sampe itu jaket nempel di bahu cewek lain, gue geprek lu kalo pulang nanti!"

"Haha, sayang banget kayanya kamu sama aku." kata Jinan sambil memeluk perut Cindy.

"Iya, tapi lu nya suka gatau diri!" balas Cindy sambil menyentil dahi Jinan.

"Ngaca!"

"Bodo! Siniin hp Lo!"

Jinan merelakan ponselnya direbut oleh Cindy. Entah apa yang akan dilakukan emaknya si lucky itu.

"Gue kira lo bohong kalo udah delete semua foto Devi." kata Cindy setelah mengecek ponsel Jinan.

"Dih, suudzon aja lu kek pengikut dakjal." jawab Jinan.

"Ya lo kan suka bohong."

"Ya tuh kan lo liat udah gaada di hp gue."

"Yaiya bagus. Dulu kan bohong terus."

"Hehe iya aku hapus dari galeri hp, tapi udah aku pindahin ke flashdisk. Hehe."

"Maaf deh. Jalan yuk? Biar nanti ngga kangen. Hehe."

"Kemana?"

"Kota Tua. Tapi kita naik KRL. Mau?"

"Ayo!" ucap Cindy bersemangat.

"Ayo!" sahut Jinan.

"Ayo-ayo doang lo nya masih rebahan gini ya gimana Bang!"

"Ya maap, nyaman akutu kalo gini."

Jinan bangun dari posisi ternyamannya. Cindy lalu bangun, menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

Lima belas menit berlalu, Cindy kembali menghampiri Jinan yang masih betah berada di ruang keluarga.

Lacerta agilisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang