All I know is
We could go anywhere
We could do anything, girl
Whatever the mood we're in
"Yah hujan, ayo neduh dulu. Ada halte tuh!" ucap seorang Jinan pada gadis di sampingnya.
"Aaaa tungguin.." rengek gadis itu. Siapa lagi jika bukan cewek bolot, Cindy.
Jinan segera menggenggam tangan gadis itu dan membawanya berlari menuju ke sebuah halte bus untuk berteduh dari gerimis yang cukup lebat di malam itu.
Keduanya baru saja pulang dari acara jalan-jalannya di Kota Tua, Jakarta. Sengaja tak membawa kendaraan sendiri dan tadi keduanya memilih menaiki KRL.
All I know is
Getting lost late at night under stars
Finding love standing right where we are
Your lips, they pull me in the moment
You and I alone and
People may be watching
I don't mind
Dua gadis itu kini duduk bersebelahan di bangku besi halte tersebut. Hanya berdua, karena memang jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam.
"Dingin ya?" tanya Jinan yang membuat gadis disampingnya menoleh.
"Dingiiiinn banget!" jawab Cindy.
Ya seperti biasa, Jinan akan melepaskan jaket yang dipakainya untuk diberikan pada Cindy.
"Kamu ngga dingin?" tanya Cindy sambil memakai jaket pemberian Jinan.
"Engga." jawab Jinan, ia merapatkan tubuhnya pada Cindy dan memeluknya dari samping.
"Dih modus!" Cindy memukul bahu Jinan.
"Gapapa, kan sama kamu."
Hening. Suara hujan mendominasi pendengaran keduanya. Sepertinya ini pertanda baik. Karena keduanya belum ingin berpisah, dan hujan menahan keduanya disini sekarang. Bagus.
Jinan mengeluarkan ponselnya, memasang earphone pada ponselnya. Ia memutar sebuah lagu favoritnya setelah sebelumnya berbagai earphone dengan Cindy.
"Lagu apa?" tanya Cindy.
"Depok in the rain." jawab Jinan.
"Serius ih!"
"Hehe. Paris in the rain. Tapi kan kita lagi di Depok, ya jadi Depok in the rain."
Keduanya menikmati lagu tersebut dalam diam dengan Cindy yang menggenggam tangan Jinan. Kemudian Memasukkannya pada saku jaket yang ia kenakan. Jaket parka berwarna hijau army dengan wangi vanilla. Cindy suka, ini Jinan sekali.
"Cindy!" panggil Jinan.
"Kena.."
Cindy tak sempat melanjutkan perkataannya. Karena ketika ia menoleh ke samping kirinya bibirnya dibungkam oleh bibir Jinan. Cindy membeku seketika. Haishh akhlakless!
Cause anywhere with you feels right
Anywhere with you feels like
Paris in the rain
Paris in the rain
We don't need a fancy town
Or bottles that we can't pronounce
Cause anywhere babe is like
Paris in the rain
When I'm with you
Paris in the rain
"Hehehe.."
"Ih kamu tuh! Nanti kalo ada orang liat gimana?!" tanya Cindy setelah nyawanya kembali terkumpul.
"Mana? Gaada tuh!" jawab Jinan santai.
"Kalo kamu suka nyosor sembarangan, aku aduin Mama!"
"Jihh masa kamu mau bilang Mama, Cindy dicium Jinan. Emang kamu ngga malu?"
