43. Giveaway

Depuis le début
                                    

Bu Fifin mengangguk. "Iya Mbak, bisa-bisa pak Leo marah sama saya,"

Karin hanya terkekeh menanggapinya.

Karin melangkahkan kakinya menuju ruangan Leo. Ia jadi penasaran,kenapa Leo tidak memberitahu nya tentang hal ini.

"Mas,"

Karina membuka pintu ruangan Leo tanpa mengetuknya.

Seketika Karina mengernyitkan dahinya. "Lah,itu orang kemana?" ucapnya,ketika melihat ruangan Leo kosong.

Karina mengecek ponselnya,ia berniat ingin menghubungi Leo.

Karina semakin mengernyitkan dahinya,ketika melihat waktu terakhir Leo aktif.

"Terakhir dilihat kemarin? Jam satu malam lagi," gumam Karin.

"Kemana sih,itu orang?"

Karina mencoba menelpon Leo. Tapi hasilnya sia-sia. Dia sedang tidak aktif.

Karina berdecak sebal. "Kalau kayak gini jiwa-jiwa nethink gue semakin lancar,"

"Cari pak Leo?"

Karina sontak menolehkan kepalanya. "Dia kemana?" jawab Karin,ketika melihat sosok yang sedang mengajaknya bicara.

"Barusan pak Leo telpon pakai nomor kantor Pak Aldi,orangnya lagi rapat dadakan." ujar Eva,sambil memainkan rambutnya. "Katanya sekertaris,kok nggak tau apa-apa tentang jadwal dia?" lanjutnya lagi.

Karina diam-diam memcebikkan bibirnya. "Pak Leo nggak beri tau saya,Mbak."

Eva mengangkat sudut bibirnya. "Kalau niat kerja nggak usah di imbangi sama kuliah,dong. Jadi gini kan? Cih,dasar bocah!"

Eva meninggalkan Karin dengan tatapan sinisnya.

"Dasar,bahasa Indonesianya dog!" ujar Karin kesal,tapi berusaha untuk tidak berbicara kasar.

"Itu orang kenapa sih,kok nggak ngabarin gue segala?"

"Tau gini mending tadi gue pulang aja," dumel Karin,sambil menuju parkiran cafe. Ia berniat ingin kembali ke kampus,dan menunggu hingga waktu kelas nya tiba.

Karina melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Ia ingin menikmati udara kota,yang entah kenapa hari ini terasa segar.

Saat Karina mendekati sebuah perempatan,Karina tidak sengaja melihat Sanya sedang berjalan berdua dengan seorang cowok. Tiba-tiba Karina merasa jengkel. "Wah parah! Katanya mau ada kelas,malah jalan berduaan sama cowok!"

Karina mengamati cowok tersebut. "Bukannya itu si polisi yang suka nongkrong di cafe? Anjay,udah digebet aja sama dia," ujarnya, menggelengkan kepalanya.

Karina melanjutkan perjalanannya menuju kampus.

Karena kurang 20 menit lagi pembelajaran sudah di mulai, akhirnya ia menuju kelasnya.

***

"Anda semua kalau mau beli bakso mending di warung saya. Saya jamin seratus persen daging sapi asli. Ada cap halalnya lagi,"

Semua orang yang berada dikelas tersebut menahan tawa.

Terkecuali Karina. Ia malah penasaran,dan ingin mencoba bakso buatan dosennya itu. Kapan-kapan ia akan mengunjungi warung itu,kalau ada kesempatan.

"Karena warung saya masih terbilang baru,maka dari itu saya mau adain giveaway voucher diskon empat puluh persen,buat kalian yang bisa jawab kuis dari saya," lanjut dosen tersebut,seraya membuka tas nya untuk mengeluarkan lembaran kertas kecil bertuliskan 'voucher'.

Karina jadi sangat bersemangat. Lumayan,pikirnya.

"Kuisnya random." Ujar nya lagi.

"Oke kita mulai ya,"

Semua orang yang ada di sana bersiap-siap untuk menjawab soalnya. Ada juga yang membuat aplikasi browsing mereka.

"Ada berapa jumlah semua istri saya?"

Mereka semua saling berpandangan. Termasuk Karin.

Ya bener sih random,tapi nggak gini juga.

Saat ingin berdiskusi dengan teman sebelahnya,perhatian Karin dialihkan kepada notifikasi ponselnya yang berbunyi.

"Mas Leo?" gumam Karin,melihat isi chat dari Leo.

Pak Leo

Ponsel saya habis baterai,Kar.

• Pasti kamu sudah tau kan,saya lagi rapat.

•Mungkin saya kembali nanti sore. Kita bahas tentang cafe baru.

•Saya tunggu kamu di ruangan saya.

•Jangan ketiduran!

Karin mengembangkan senyumnya. Akhirnya, jiwa-jiwa nethinknya tidak jadi keluar.

"Ananda Karina!"

Karina sontak mengangkat kepala. "Iya,Pak?"

"Anda mau cari di internet ya? Tidak boleh curang,ya!" ujarnya kepada Karin,seraya membenarkan kacamatanya yang akan melorot.

Karin tidak jadi membalas pesan Leo,lalu meletakkan ponselnya kembali.

Ia mengernyitkan dahinya. "Maaf pak,memangnya kalau saya cari di internet bakal ada jawabannya?"

Dosen tersebut mengangkat bahunya. "Coba anda tanya brainly,biasanya ada," ujarnya, yang disambut gelak tawa orang-orang sekelas.

Karina ikut tertawa. Lalu merubah ekspresinya dengan cepat.

"Anda mau jawab,mungkin?" ucap dosen tersebut kepada Karin.

Karina menghembuskan nafasnya. "Menurut saya, jumlah istri bapak ada satu. Karena saya tau bapak itu tipe orang yang setia,dan tidak suka menduakan orang yang mencintai bapak." Jawabnya,dalam satu kali tarikan nafas.

Dosen tersebut mengusap mulutnya. "Wow,jawaban yang sempurna,oke. Jam saya ternyata mau habis,jadi tiga buah voucher ini untuk anda saja,Karina."

Karina membelakkan matanya. Akhirnya,selama bertahun-tahun baru kali ini dia dapat voucher gratis.

Karina melangkah ke depan menuju dosen tersebut. Ia menerima voucher tersebut dengan wajah gembiranya.

"Makasih banyak,pak."

Dosen tersebut tersenyum seraya mengangguk.

"Saya akhiri kelas hari ini. Lain kali saya bakalan giveaway lagi. Selamat siang!"

***

Ada typo comment,ya!!

Semangat buat kalian yang ditinggal wamil,untuk kesekian kalinya:)

Bos Leo Nyebelin! (Selesai)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant