21. Siapa Cepat Dia Dapat (1)

26.3K 2.4K 20
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Wattpad ku kayaknya error deh, paragraf nya pindah-pindah sendiri dong. Ngeselin banget.

Btw guys,makasih banyak udah mau nyempetin baca karyaku dan vote cerita ini,love buat kalian❤️

***

Siang ini,Karin berniat ingin membolos kuliah saja. Pasalnya,bos nya memberikan banyak sekali pekerjaan yang harus di setorkan besok siangnya juga.

Jika saja keadaan keuangan ayahnya tidak seperti ini,pasti ia akan bersenang-senang menghabiskan waktu di mall,untuk menyegarkan otak.

Tapi,dibalik kenyataan tersebut,terdapat hikmah yang disyukuri Karin. Ia jadi lebih mandiri, bertanggung jawab,dan bisa mengatur keuangannya sendiri.

Setelah beberapa mata kuliahnya selesai,Karin berniat ingin membeli kebutuhan kosannya. Dan,sedikit cuci mata lihat Cogan di mall.

Karin menyalakan mesin motornya dan siap melaju menuju mall terdekat.

Saat Karin berhenti disalah satu lampu merah,matanya tidak sengaja melihat seorang laki-laki yang familiar di pengelihatannya. Laki-laki tersebut sedang membawa beberapa paper bag,dan disampingnya terdapat sosok perempuan yang menurut Karina,lebih cantik darinya.

"Pak Leo?" Gumam Karina.

"Dia udah punya pasangan ternyata?"

Rencananya Karin akan menyapa bosnya tersebut,namun Karin mendengar suara klakson dari motor yang berada dibelakangnya. Ternyata,lampu sudah berwarna hijau. Mau tidak mau,Karina melajukan motornya dan segera menuju mall,mencoba menghiraukan kejadian tadi.

Karina melepas helmnya saat sudah sampai di parkiran mall.

Karina melihat sekelilingnya yang terdapat banyak pasangan muda-mudi bergandengan tangan. "Hmm,kayaknya gue aja yang jomblo disini,"

"Gue juga jomblo loh,gimana kalau kita gandengan? Biar kayak yang lain gitu?"

Karin tersentak kaget,mendengar suara yang tiba-tiba muncul dari arah belakangnya.

Ia menengokkan kepalanya. "Deden?"

Deden tersenyum kearah Karin. "Hai Karin!"

Karin membalas sapaan Deden,seraya tersenyum. "Hai Deden. Ngapain lo disini?"

"Ngikutin lo,"

Karin mengernyitkan dahinya. "Gue? Ngapain lo ngikutin gue?"

Deden tertawa kecil. "Ya enggak lah! Gue mau ambil pesenan makanan,"

"Lo kerja sampingan jadi tukang antar makanan?" Tanya Karin,yang membuat Deden tertawa keras.

"Hah? Enggak mungkin cowok ganteng kaya gini jadi tukang anter makanan," ujar Deden,sambil bergaya merapikan kerah kemejanya.

Karin lantas ikut tertawa. "Ya kirain. Eh tapi,lo nggak ada niatan ninggalin kerjaan lo di cafe pak Leo kan?"

"Rencananya sih,gue mau keluar. Tapi entar deh,cafe gue belum seratus persen jadi,"

Karin menganggukan kepalanya. "Semoga lancar ya,usaha lo!"

Deden tersenyum simpul mendengarnya. "Amin. Gue lihat-lihat,kok lo berubah ya? Padahal baru 3 minggu kita nggak ketemu,"

Karin mengernyitkan dahinya,sambil meraba-raba wajahnya. "Ada yang salah sama wajah gue?"

Deden mengernyitkan dahinya. "Nggak ada tuh,"

"Terus apanya yang berubah?"

"Oh,itu. Sifat nyebelin lo kemana? Biasanya kalau udah ketemu gue,lo sukanya ngegodain gue tuh!"

"Oh,lo kangen gue kerjain ya,Den?" Karin tersenyum jahil kepada Deden.

"Dih,ngapain gue kangen lo kerjain?" Deden membantah ucapan Karin. Ia menyesal sudah mengingatkan Karin perihal sifat jahilnya.

Alhasil,Deden berjalan meninggalkan Karin.

"Heh,dendeng sapi! Kemana lo? Gue ikut!"

***

Part 2 is coming soon.

Masih ingat si Deden? Semoga masih.

Kira-kira, siapa ya yang jalan sama si Leo? Pacar? Tunangan? Atau mungkin...

Temukan jawabannya di part selanjutnya atau part yang akan datang!

Ada typo,di comment ya!

Terimakasih!

Mungkin kalau ada susunan kata atau paragraf yang kepisah-kepisah gitu,di comment ya. Ini nggak tau WP nya error atau hp ku yang kentang-able.

Bos Leo Nyebelin! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang