35. Jangan Solimeh

21.2K 2K 118
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Hari ini cuacanya cerah ya,Kar."

Karina mengendikan bahunya. "Biasa aja,"

"Menurut buku yang pernah saya baca,kalau cuaca cerah itu bikin mood bagus. Kamu percaya itu?" tanya Leo, menghadap ke arah Karina.

"Enggak sih,mas. Soalnya,mood saya hari ini juga nggak bagus-bagus amat," jawab Karina jujur.

Leo tersenyum tipis. "Kamu tau kucing?"

"Ya tau,lah! Emangnya saya orang yang berasal dari zaman sebelum adanya peradaban manusia,apa?" jawab Karina.

Leo terkekeh. "Ya bukannya gitu. Menurut buku yang pernah saya baca--"

"Udah tamat berapa buku,mas? Kayaknya banyak banget yang udah mas baca?" tanya Karina,menyela ucapan Leo.

"Ribuan mungkin?" ujarnya sombong.

Karin memutar bola matanya malas.

"Saya lanjutkan. Menurut buku yang pernah saya baca,jika kita memelihara kucing,mood kita bisa jadi bagus. Kita bisa ngelupain masalah kita,dengan kelucuan atau tingkah mereka. Kalau kita sedang keluar rumah,pasti beberapa waktu kemudian rasanya pengen pulang lagi,karena tiba-tiba jadi kangen sama kucing kita." ujar Leo.

"Lalu?"

Leo tersenyum. "Lalu,saya sebut kamu itu seperti kucing,"

Karin mengernyitkan dahinya. "Kok bisa?"

Leo semakin melebarkan senyumnya. "Karena,kamu selalu buat mood saya bagus. Kamu bisa buat saya melupakan masalah saya,dan poin penting kenapa kamu saya sebut seperti kucing adalah,walaupun cuma beberapa detik saya tidak bertemu kamu,rasanya saya seperti sudah kehilangan nafas saya. Saya rasa, saya sudah bucin sama kamu. Gimana menurut kamu?"

Gila!

Gila sudah Leo!

Karin bertepuk tangan heboh. "Wah,the best sih,Mas! Kenapa mas nggak ikutan lomba mendeskripsikan benda aja? Menang sih pasti,saya jamin,mas."

Sedangkan Leo hanya melongo. "Saya nggak lagi bercanda,Kar."

Karin menggelengkan kepalanya polos. "Saya juga nggak,Mas."

Leo meremas tangannya didepan muka Karin. Ia jadi gemas sendiri dengan gadis didepannya ini. "Hihhh,kamu itu lama-lama ngeselin,ya?" ujar Leo gemas,seraya menggertakkan giginya.

"Ada ikan lagi bersih-bersih. Eh,ini pak Leo bukan sih?"

"Dasar bocah! Malah pantun. Saya serius Karina. Kenapa saya bisa suka sama kamu,sih? Padahal kamu itu aslinya ngeselin," ujar Leo sebal.

"Ya ampun,kamu ini berdosa banget,mas!" ujar Karin,sambil mengelus-elus dada.

Leo mengernyitkan dahinya. "Saya serius Karina! Kenapa kamu jadi ngeselin,sih?"

"Nggak apa-apa,mas. Saya lagi mood,"

Leo membuka setengah mulutnya. "Hah? Saya nggak paham,Kar. Coba ajarin saya cinta,Kar,pasti saya bisa paham lagi,"

Karin memutar bola matanya. "Kamu jangan solimeh ya,mas. Ajarin cinta? Apa itu? Saya nggak tau,"

Leo meletakkan tangan kanannya di dada sebelah kirinya. "Saya bersumpah kalau beberapa waktu dari sekarang,wanita di samping saya yang bernama Karina,akan jatuh cinta kepada saya sedalam-dalamnya,amin."

"Jangan ngadi-ngadinya,ya mas. Sana,sama mbak Eva aja! Mas aslinya suka kan sama dia?" jawab Karin.

"Kamu cemburu?" ujar Leo jahil.

"Saya siapa,mas?"

"Calon istri,Leonal Alzico,"

"Hmmm,gitu"

"Image saya sebagai pemilik perusahaan yang berwibawa hancur seketika saat bersama kamu,Kar. Kamu harus tanggung jawab," ujar Leo memelas.

"Mas, menurut saya pembicaraan kita ini nggak ada faedahnya. Gimana kalau kita makan ini aja,udah dingin loh," ujar Karin,menunjuk pada makanan yang mereka pesan sekitar 30 menit lalu.

Ya,Leo yang terus mengoceh sejak makanan belum datang sampai makanan sudah dingin,menjadikan Karina kelaparan dan kehilangan mood untuk berbicara.

Oleh sebab itu,Karina menjawab semua pertanyaan unfaedah Leo dengan perkataan yang tidak jelas pula.

Padahal oh padahal,perut Karina diam-diam sudah mengeluarkan bunyi,yang untungnya tidak terlalu keras.

Hmm,kali ini dia bisa membuat alasan jika Leo ingin mengajanya jalan lagi. Yaitu,dengan alasan,Leo terlalu banyak omong disaat dia lapar,dan makanannya menjadi dingin,sehingga Karina kehilangan mood makannya.

Leo melirik ke arah yang ditunjuk Karina. "Sejak kapan makanan ini ada disini?"

"Sejak duyung ngelahirin anak bebek,mas." ujar Karina.

"Yaudah,yuk makan!" Leo mulai memakan penyetannya dengan tenang,seakan tak terjadi apa-apa.

"Bos gue berdosa banget. Minta ditampol,deh."

***

Ada typo comment ya! Author ngantuk,wkwk.


Hmm,apakah part ini mengecewakan kalian?


Follow IG mas Leo: @Leonal_alzicooo

O-nya 3,kalau nggak salah. IG nya private,kirim permintaan aja.

Yaudah gitu aja, makasih.

Bos Leo Nyebelin! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang