5. Lina Hamil?

47.9K 3.8K 205
                                    

WELCOME BACK!!

TERIMA KASIH BANYAK SUDAH MEMBACA SAMPAI PART INI!

***

"Lina,lo nggak apa-apa?"

Karin menyentuh bahu Lina yang tampak lesu.

Lina menolehkan kepalanya. "Karin? Sejak kapan lo kesini? Tanyanya kaget

"Sejak,lo ngelamun," ujar Karin sebal.

Lina terkekeh pelan,lalu tersenyum. "Sorry,gue lagi gak fokus,"

Terlihat mata sembab Lina dan wajah kusutnya. Karin semakin tidak mengerti dengan keadaan sahabatnya ini.

"Lo habis nangis?" tanya Karin sambil menyentuh ujung mata Lina yang memerah.

"Eum... ya,tadi gue jatuh,kesandung batu depan kampus," jawabnya kikuk.

Karin menyipitkan matanya,menatap Lina curiga. Ada rasa mengganjal dalam diri Karin. Ia mencoba menatap lama wajah sahabatnya itu,tampak ada suatu kebohongan yang Karin tangkap.

"Lo nggak pandai bohong, Lin!"
Karin memutar bola matanya. Lalu memegang bahu gadis tersebut.

"Coba,lo cerita sama gue," ucap Karin lembut.

Lina menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Gue,b-belum bisa,Kar." Jawabnya seraya menunduk.

Karin menghela nafasnya. "Huft.. oke,nggak apa-apa. Kalau udah ingin cerita,cerita aja. Gue siap dengerin semua cerita lo!" ucap Karin,sambil mengelus-elus rambut halus Lina

"Eum... Gue kesini mau minta anterin elo,eh tapi elonya sedih,ya udah deh nggak jadi," ujar Karin mencairkan suasana.

"Mau kemana? Maaf Kar,gue jadi nyusahin elo," jawab Lina

"Ke rumah kakak elo. Gue mau cari barang-barang kekinian. Bos gue yang nyuruh," ucap Karin tak merespon permintaan maaf Lina.

"Ya udah,gue anterin. Gue udah nggak apa-apa kok." ucap Lina meyakinkan Karin.

Karin mengangguk. "Oke,kalau lo udah nggak apa-apa. Gue boleh pinjem toilet bentar? Kebelet nih!" ujar Karin sambil menghentakkan kakinya,menahan sesuatu keluar dari tubuhnya.

Lina pun tertawa. "Kenapa nggak boleh?"

Karin melangkahkan kakinya cepat kearah kamar mandi mewah milik Lina. Bahkan Karin sempat beberapa kali berfoto di kaca besar dikamar mandi itu.

Setelah menutup pintu kamar mandi,mata Karin tak sengaja melihat benda kecil berbentuk persegi panjang yang biasanya,dipakai sepupu perempuannya untuk mengecek kehamilan.

Seketika Karin menutup mulutnya. "Lina hamil?" Gumamnya tak percaya.

"Apa Lina nangis, gara-gara dia hamil?"

Karin masih tak percaya. Ia lalu memasukan testpack itu kedalam tasnya. Nanti setelah pulang kerja,ia akan menanyakan ini kepada sepupu perempuannya.

"Karin,udah belom?"

Karin bergegas merapikan pakaiannya dan keluar dari kamar mandi. Seketika rasa kebelet pipis pada dirinya hilang,ketika mengetahui fakta bahwa Lina hamil.

"Ayo! Keburu sore!" ujar Karin yang mencoba menormalkan suasana.

***

Karin sampai di pekarangan luas rumah sepupu perempuannya tinggal. Sedari tadi testpack yang ia bawa mengganggu pikirannya.

Karin melangkahkan kaki menuju pintu rumah yang terbuka itu. Terlihat anak laki-laki berumur 7 tahun sedang merapikan mainannya. "Fiesta! Tante Ayin datang!" ujar Karin,sambil merentangkan tangannya.

"Tante Ayin! Esta kangen sama Tante!" Ujar Fiesta membalas pelukan Karin.

Ngomong-ngomong,kalian pasti heran kenapa namanya Fiesta?

Karena sepupunya,waktu hamil Fiesta,ngidamnya suka membeli Fiesta chicken nugget. Sampai-sampai suaminya membelikan Fiesta beserta freezernya sekalian.

"Tumben kesini?" tanya seorang wanita berparas manis,yang tak lain adalah Bisri,sepupunya.

"Iya,mbak. Aku mau tanya-tanya bentar sama,mbak," ujar Karin seraya mengeluarkan testpack dari tasnya.

"Ngapain kamu bawa gituan,Kar? Kamu hamil?" tanya Bisri,setelah meletakkan loyang kue nya.

"Bu-bukan aku,mbak! Ini punya temen aku," jawabnya

Bisri mengambil alih testpack dari tangan Karin. "Beneran? Kamu nggak bohong kan? Jangan-jangan kamu yang hamil lagi?" tanyanya

"Bukan mbak,sumpah deh! Sebenernya ini tuh punya Lina,mbak,"

Bisri nampak terkejut. "Lina anaknya DPR itu?"

"Iya mbak. Tadi aku nemu ini dikamar mandinya. Eum.. apa ini positif mbak?" tanya Karin,sambil menunjuk 2 garis biru.

"Iya,ini positif. Lina nggak bilang apapun sama kamu,Kar?" ucap Bisri

Karin menggelengkan kepalanya. "Nggak,mbak. Bahkan tadi dia sempet nangis,giliran ditanya malah nggak mau jawab,"

"Mungkin dia terlalu takut,Kar. Coba kamu cari tau sendiri aja deh,daripada dia ditanya nggak jawab," ujar Bisri memberi solusi.

Ana mengangguk. "Bener juga."

"Eh,kamu nggak pulang ke Surabaya,Kar?" tanya Bisri mengalihkan topik.

"Belum tau,mbak. Sebenernya Mas Idris bulan ini pulang,kayaknya aku juga disuruh kesana."

Bisri mengangguk. "Mbak belum bisa kesana,Kar. Coba ajak Hava aja!"

"Emang Hava mau pulang mbak?" tanya Karin.

"Loh, Kamu belum tau,Kar?"

Karin menggelengkan kepalanya. "Belum,mbak"

"Astaga,anak itu ya. Dia kesini katanya bawa pacar,Kar. Pacarnya orang bule!"

Karin terkekeh geli. "Hah? Bule? Ih,aku nggak percaya,mbak. Yakin seratus persen,deh!"

"Mungkin kali ya,dia bohong. Minggu depan kamu jemput dia ya,Kar!" ucap Bisri

"Jam berapa,Mbak?"

"Sekitar jam 9 pagi. Seharusnya suamiku juga pulang besok,tapi katanya ada rapat dadakan,"

"Tahu bulat kali."

***

S

ekedar ingat-ingat♥

*Mas Idris: Kakak kandung laki-laki Karin

*Hava: Sepupu laki-laki Karin

Bos Leo Nyebelin! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang