2O

1.1K 176 7
                                    

Happy Reading!~


Hari-hari telah berlalu, dan musim dingin pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari telah berlalu, dan musim dingin pun tiba. Nara sedang berada di dalam lift menuju lobi apartmentnya, dengan mantel tebal yang melekat pada tubuhnya.

Hari ini dia ada kelas pagi, lagi. Nara selalu mendapat kelas pagi beberapa minggu ini. Dan Lucas sudah menunggu dirinya di luar apartment. Lelaki itu melakukan apa yang dulu Sungchan lakukan kepadanya, mengantar jemput.

Jadi Nara enak ya:)

Bukan menjadi sopir, kebetulan juga jadwal kelas di jurusan Lucas sama dengan Nara di beberapa minggu ini.

"Hai, udah nunggu lama?" Sapa Nara saat dirinya sudah masuk ke dalam mobil milik Lucas.

"Nggak kok, baru aja sampe," Jawab Lucas dengan senyuman khas lelaki itu, lalu melajukan mobilnya meninggalkan kawasan apartment Nara.

Perjalanan menuju kampus dipenuhi dengan pertanyaan garing yang dilontarkan oleh Lucas.

"Sapi kalau terbang kelihatan ap—"

"Keliatan bohongnya!"

"Yah kok tau."

Nara tertawa saat melihat wajah Lucas yang di sedih-sedihkan karena dirinya dapat menjawab pertanyaan garing itu.

"Ya udah, kenapa kendaraan berhenti saat lampu merah?"

"Kan aturannya memang gitu," Jawab Nara santai sambil menusukkan sedotan di susu pisang yang dia bawa lalu meminumnya.

Lucas menggeleng, "Salah! Yang bener itu, ya karena di rem lah HAHAHAH!"

Lalu mereka berdua tertawa bersama. Tertawanya Lucas itu menular, makanya Nara ikut tertawa. Padahal lawakannya garing.

Dan tanpa Nara sadari, sejak tadi Sungchan menelpon dirinya. Bahkan hingga sampai kampus pun, Nara belum menyadarinya.

+

"Nelfon siapa sih dari tadi?"

Sungchan menoleh, menatap Somi yang duduk di hadapannya. Ah dia sampai lupa jika dia sedang makan malam dengan Somi karena terlalu sibuk menelpon Nara.

"Ah itu, temen gue yang di Korea."

Somi manggut-manggut saja lalu melanjutkan makannya yang sempat tertunda, sedangkan makanan Sungchan sudah habis sejak tadi.

Lelaki itu kini menatap ponselnya, berharap ada telepon balik dari Nara. Namun sepertinya, Nara sedang sibuk. Gadis itu pernah bercerita kalau dirinya sering mendapat kelas pagi hingga siang. Dan gadis itu jadi susah di hubungi. 

Tidak bisakah Nara meluangkan waktunya sebentar untuk mengangkat telepon darinya?

Mereka sekarang jadi jarang memberi kabar. Namun, Sungchan tetap memberi gadis itu kabar, entah akan dibalas malamnya atau esok harinya. Seperti sekarang ini, dia masih senantiasa untuk menelpon gadis itu. Berharap Nara akan mengangkat telepon darinya yang entah sudah keberapa.

"Udah selesai?" Tanya Sungchan saat melihat Somi meletakkan sumpitnya di mangkuk yang kosong.

Lalu gadis itu mengangguk.

"Ya udah, yuk." Sungchan memasukan ponselnya kedalam saku, lalu berjalan mendahului Somi untuk membayar makanan mereka.

Udara malam di Cambridge cukup dingin, membuat Sungchan merapatkan mantelnya. Sebenarnya, kedua orang tua Sungchan sudah membelikannya mobil. Namun hingga sekarang mobilnya belum sampai, entah mengapa.

"Gue anter sampe apartment lo."

Terimakasih 4 ribu nya!💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih 4 ribu nya!💚

Mampir ke work baru aku yuk!

Jangan lupa vote dan komen!^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen!^^

27 Oktober, 2020

©cloudseon, 2020

(i) Temen Apa Temen? | Jung Sungchan ✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang