Pria itu menatap tajam satu persatu anak buahnya
"Kalian sudah melakukan pekerjaan yang bagus, kalian boleh pergi"
"Ya tuan" Jake bersandar
"Pria itu pantas mati" ujarnya dingin.

Jay masih tidak percaya dan disisi lain ia beruntung pihak polisi tidak menuduhnya atau menyeretnua kepenjara dengan bukti bukti yang tidak terkait dengannya.

Wanita itu tersenyum"Setidaknya mereka tidak mencurigaimu dan aku yakin bukan kau pelakunya, aku sangat mengenalmu" Jay hanya tersenyum dan mengangguk, kakaknya selalu mengkhawatirkannya"Datanglah dipernikahanku, ku mohon kali ini saja perihal ibu...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wanita itu tersenyum
"Setidaknya mereka tidak mencurigaimu dan aku yakin bukan kau pelakunya, aku sangat mengenalmu" Jay hanya tersenyum dan mengangguk, kakaknya selalu mengkhawatirkannya
"Datanglah dipernikahanku, ku mohon kali ini saja perihal ibu dan ayah itu urusanku hmm?" Jay menganggu, kakaknya memeluknya erat bahkan lebih erat
"Aku tidak perduli apa yang keluarga besar kita katakan kau tetap adik kesayanganku walau kita hanya berbeda dua tahun" kakaknya melepaskan pelukannya dan mengusak rambutnya dan tersenyum kemudian pergi.

Wanita itu tersenyum"Setidaknya mereka tidak mencurigaimu dan aku yakin bukan kau pelakunya, aku sangat mengenalmu" Jay hanya tersenyum dan mengangguk, kakaknya selalu mengkhawatirkannya"Datanglah dipernikahanku, ku mohon kali ini saja perihal ibu...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jay hampir saja menyemburkan kopinya saat tiba tiba seseorang duduk didepannya dan memandangnya
"Tuhan Jake kau mengejutkanku" Jake tertawa dan menyerahkan serbet kepadanya
"Bukan salahku kalau kau melamun atau kau sedang memikirkanku" Jay kembali tersedak
"Kau itu lucu sekali sangat berbeda kalau sedang marah" Jake terkekeh melihat wajah Jay yang memerah hingga ketelinga.

Setelah menarik nafas panjang ia memberanikan diri memasuki ruang resepsi dan ya mereka memandangnya dan mencibirnya mereka jijik dan marah tergambar jelas diwajah mereka Jay hanya terdiam dipintu sehingga kakaknya dengan gaun pengantin indah meng...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah menarik nafas panjang ia memberanikan diri memasuki ruang resepsi dan ya mereka memandangnya dan mencibirnya mereka jijik dan marah tergambar jelas diwajah mereka Jay hanya terdiam dipintu sehingga kakaknya dengan gaun pengantin indah menghampirinya dengan senyum bahagia dan memeluknya erat
"Kau sangat tampan" Jay lupa bagaimana ia harus tersenyum hari itu dan menyesali keputusannya untuk datang dimana dia hanya berdiri disudut mendengar ejekan hinaan dan sindiran untuknya.

Mpreg Random  (S1 End)Where stories live. Discover now