0,9 Milkku bukan Milikmu

1.5K 125 1
                                    

Happy Reading

Udah ribuan yang baca, makasihh banyakkk yaa🎉🎉😚🤗

*****

Malam ini sangatlah gelap dan cuacanya sangatlah mendung. Juga jalan yang sepi membuat semua orang harus berada di dalam rumah karena sebentar lagi akan ada hujan dan angin yang kencang .

"Makan malam sudah siap tuan" Jawab pelayan dan menunduk hormat kepada pemilik rumah.

"Iya, bawa kotak yang saya beli, berikan kepada perempuan itu dan suruh dia ke meja makan." Perintah Renjun dan pelayan itu menurut.

Tok...tok..

"Masuk." Jawab Azel terbangun dengan pelayan yang berdiri di depannya.

"Tuan menyuruh saya untuk memberikan kotak ini untuk nona setelah itu nona harus pergi ke ruang makan, karena tuan sudah menunggu." Jawabnya sopan dan Azel menyuruhnya keluar dari kamar Renjun.

"Apa lagi yang di lakukan oleh lelaki itu, kenapa harus gue yang ketemu sama lelaki seperti Renjun? Emang gak ada gitu perempuan selain gue yang bisa dijadiin doinya." Celoteh Azel tidak ada hentinya sampai Renjun mendengarnya yang masih berdiri di ambang pintu.

"Kamu tidak mau jadi kekasih saya?"

Saat itu juga Azel menghadap ke belakang dan tepat di situ ada Renjun berdiri tegap melihat Azel menatapnya penuh arti.

"Nggak, gue gak mau punya lelaki seperti lo dan lebih baik gue gak pernah ketemu sama lo. Emang gue tau lo itu guru bk yang bisanya kasih poin tapi lo dengan seenaknya kasih gue poin cuman hal sepele, udahlah gue muak sama lo lebih baik gue pergi dari sini." Kesal Azel dan meletakkan kotak pemberian Renjun di atas kasur dan berjalan menuju pintu.

Tak di sangka Renjun mengunci pintunya dan Azel berdiri di hadapan Renjun. Sekarang Renjun menatap Azel dengan tajam seperti ingin melahap mangsanya.

"Jangan natap gue kek begitu." Azel melihatnya dengan rasa takut tapi bisa di tahan yang ia takutkan Renjun akan berulah lagi.

"Sudah saya bilang kamu tidak boleh pulang sebelum luka-luka yang ada di tubuhmu itu sembuh."

"Saya sudah tidak apa-apa jadi jangan menghalangi saya untuk pulang." Sebal Azel tak ingin banyak bicara yang dia butuhkan adalah pergi dari rumah Renjun.

"Saya tidak akan mengizinkanmu pergi, jadi tetaplah di sini."

"Tidak mau." Azel tetap melawan Renjun dengan cara mendorongnya agar tidak menghalanginya keluar tapi Azel tetap memukul dada bidangnya tapi saat itu juga Renjun tetap bertahan dan usaha Azel untuk menjauhkan Renjun gagal.

"Jangan menghalangiku." Azel tetap mendorong Renjun tapi karena Renjun tidak bisa menahan emosi jadi dia mendorong Azel sampai ranjang dan Azel jatuh dengan Renjun di atasnya.

"Kamu jangan nakal, sekali lagi kalau kamu seperti itu lihat saja apa yang akan saya lakukan padamu." Ancam Renjun dan mencium bibir mungil Azel saat itu juga Renjun menggigit bibir bawahnya dengan keras membuat Azel meringis kesakitan.

"Brengsek." Umpat Azel pelan tapi Renjun bisa mendengarnya dan hanya mengabaikan perempuannya berlalu pergi dari kamar.

Setelah Renjun keluar dia membuka kotak yang di berikan oleh Renjun dan betapa terkejutnya dia, sebuah dress mahal berwarna biru muda dengan bawahan selutut.

Azel hanya melihatnya dan memasukannya saja, setelah itu dia duduk di samping ranjang mengingat kejadian barusan yang membuatnya kesakitan barulah setetes air mata turun dari matanya.

Psychopath Teacher [Huang Renjun] Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ