15 Penyelamat

339 50 2
                                    

Siang hari yang panas menyebabkan para pekerja kelelahan dan akhirnya beristirahat dengan tenang di berbagai banyak tempat yang nyaman untuk merebahkan diri mereka untuk beristirahat.

Walaupun pekerja istirahat setidaknya ada CCTV yang akan mengintai siapa yang datang dan keluar dari pekarangan rumah.

Seorang lelaki memakai Hoodie hitam dengan celana jeans tak lupa dengan masker hitamnya. Dengan beraninya dia masuk ke dalam rumah dengan santai. Salah satu pelayan melihatnya karena penasaran pelayan itu memberanikan diri untuk mendekatinya.

"Anda siapa, ya?"

"Tunjukkan aku, dimana Azel berada?"

Pelayan itu terkejut karena tak biasanya seorang mencari Azel kecuali Renjun dan jika ada yang mencari berarti itu adalah penyusup yang masuk ke dalam, padahal rumah ini selalu di perketat penjagaannya.

"Keluar! Atau aku akan teriak."

Tetapi saat pelayan itu teriak lelaki itu malah menyodorkan pistol dan gadis itupun mengangkat kedua tangannya karena takut akan ditembak seperti pelayan yang lainnya jadi dia hanya bisa memohon agar tidak di tembak.

"Dimana tempat Azel di sekap?" Pelayan itu ketakutan.

"Saya akan tunjukkan tuan."

Mereka harus menelusuri koridor hingga lelaki itu pusing karena banyaknya koridor dan ruangan yang entah di dalamnya ada apa.

"Di ruangan sebelah pojok."

"Yang bener kamu?"

"B..bener tuan."

"Kalau begitu ikutlah denganku."

Hendak protes tapi tangannya di tarik oleh laki-laki itu dan suara ketukan pun terdengar dari dalam kamar.

"Aku tidak mau makan." Azel dari kemarin mogok makan karena Renjun tidak bisa mengerti perasaannya yang tidak pernah bertemu dengan keluarganya.

"Ini nyonya ada yang men..." Belum saja pelayan itu menyelesaikan lelaki itu sudah duluan membuka pintu.

Azel menghapus air matanya saat melihat siapa yang datang. Dan lelaki itu membuka masker membuat Yura terkejut.

"Han?"

"Hai Azelia!" Sapanya sembari tersenyum bahagia dan menarik tangan Azel keluar tanpa sepatah kata pun dan berlalu keluar dari rumah besar ini sebelum penghuni rumah terbangun tak lupa dia menyuruh pelayan itu menutup mulut.

Mereka pun berhasil keluar dari pekarangan rumah Renjun. Sudah lama Azel ingin keluar dari rumah ini dan sekarang dia bisa keluar tanpa sepengetahuan Renjun. Azel yang bahagia bersama dengan Han yang menjadi penolongnya dan tanpa sadar mereka sudah ketahuan oleh Renjun.

Mereka berdua pun mampir di sebuah restoran karena Azel tidak mungkin harus pulang dengan kondisi yang masih kepikiran dengan hal yang lebih menyeramkan baginya saat dirumah Renjun.

"Lo tau dari mana kalau gue di sekap dirumah Renjun?"

"Gue gak sengaja ngikutin Renjun saat dia pulang dari sekolah dan gue lihat Renjun di perusahaan yang terkenal yang ternyata adalah seorang CEO. Sampai pada akhirnya gue ngikutin dia lagi dan melihat rumah besar ini tapi maaf gue nunda-nunda buat nyelamatin lo karena ada hal yang harus gue ketahui dan lo juga harus tau."

Han tak bisa menahan untuk mengatakan semua ini kepada Azel yang sudah membuatnya rindu selama sebulan penuh ini dan sekarang dia bisa melihat wajahnya.

"Gak apa-apa Han, gue juga udah tau tapi yang gue belum tau itu buat apa dia nyulik gue?atau mungkin Renjun nyulik gue untuk minta bayaran dari bokap gue karena perusahaannya sama perusahaan bokap gue itu saingan." Jelas Azel yang masih merasa ketakutan berada di rumah Renjun.

Psychopath Teacher [Huang Renjun] Where stories live. Discover now