16 Nekat

376 42 9
                                    

Azel terbangun dan melihat sekitar, ia sadar kalau tadi dia pingsan. Dan saat itulah muncul kepingan-kepingan ingatan di dalam pikirannya. Memang  Renjun benar-benar menginginkannya tetapi Azel belum sepenuhnya mengingat kejadian lalu yang menimpanya.

"Gue gak akan biarkan itu terjadi, gue gak mau hidup sama lelaki seperti Renjun," Ucap Azel penuh penekanan karena ia benci dengan lelaki seperti itu.

Kosan yang sederhana dan sangat kotor itu Azel bersihkan dengan sepenuh hati sembari mendengarkan  musik menggunakan earphone milik Han dan ponsel itu juga milik Han itupun untuk menghubunginya. Ia membersihkannya mulai dari membereskan barang-barang yang kotor, menyapu dan mengepel lantai. Semuanya ia lakukan agar tempatnya tinggal nyaman untuk ditempati.

Sudah berjam-jam Azel habiskan untuk bersih-bersih terdengar suara ketukan pintu yang memberhentikan pekerjaannya. Azel membuka pintu saat seorang gadis muncul dihadapannya.

"Permisi, kakak temennya kak Han?" Tanya gadis yang berdiri di ambang pintu.

"Iya, siapa ya?"

Azel tidak tau gadis itu siapa tapi Han sudah memberi tahukan kalau ada gadis yang namanya Jijel itu temennya anaknya ibu kosan.

"Panggil aku Jijel aja, eumm... tadi ada yang kasih paket untuk kakak tapi kakak gak keluar untuk mengambilnya."

Gadis yang di sapa Jijel itu memberikan paket berbentuk persegi yang entah apa di dalamnya.

"Ohh, Makasih ya tadi lagi bersih-bersih sambil dengerin musik pake earphone jadi gak kedengaran, btw paketnya dari siapa?" Jawab Azel yang  penasaran apa di dalam kotak itu.

"Jijel!" Panggil seorang wanita paruh baya yang biasa dipanggil ibu kosan.

"Sama-sama kak, yaudah aku balik ke rumah di panggil sama mama tuh," Pamit Jijel berlari tanpa menjawab  orang yang memberikan paket tersebut.

"Eh malah main pergi aja itu bocah hadeh."

Tanpa berfikir panjang Azel pun membukanya agar tak di buat penasaran. Walaupun Azel tak tau siapa yang memberikan paket ini ia tak peduli kalau pun itu dari Renjun ia akan membuangnya.

Azel terkejut saat mengetahui isi paket itu lalu melemparkannya ke sembarang arah. Isi paket itu adalah dress putih selutut yang berlumuran darah, entah darah siapa?yang jelas itu sudah membuat Azel merasa ketakutan. Di bawah dress itu ada sepucuk surat yang pastinya sangat membuat Azel ketakutan karena itu ia mulai menitihkan air mata.

Isi suratnya.

Saya akan menjemputmu sayang dan saya pastikan kamu akan menerima hukuman karena kamu sudah sudah pergi tanpa ijin. Saya pastikan lelaki yang bersamamu akan sama seperti teman-temanmu.

Azel menangis semakin kencang dan Azel semakin yakin kalau Renjun yang sudah membunuh Haechan.

"Kenapa gue harus ketemu laki-laki yang selama ini gue benci? Kenapa? hiks..."

Seketika pandangan Azel buram dan kepalanya terasa pusing. Azel pun tersungkur di lantai.

#

"Bangun nak!, mama sayang sama Azel."

Wanita paruh baya itu terus saja mengatakannya sembari menggenggam jemari tangan anak bungsunya yang terbaring lemah di atas berangkar dan meneteskan air mata.

Perlahan Azel membuka matanya dan melihat sekeliling. Saat matanya dan mamanya bertemu ia tersenyum.

"Akhirnya kamu sadar nak, mama dari khawatir sama kamu juga mama kangen." Lirih sang mama dan memeluk anaknya. Azel pun membalas pelukan mamanya, dia pikir ini hanya mimpi ternyata tidak.

Psychopath Teacher [Huang Renjun] حيث تعيش القصص. اكتشف الآن