“Kau jauh-jauh datang ke sini hanya untuk memberikan beberapa pukulan padanya?” tanya Ashton, Carlos menatap pria itu kesal.

“Memangnya kau mengizinkanku untuk membunuhnya?” tanya Carlos, Ashton tersenyum manis.

“Dia bukan bagianmu sayangnya, lagipula aku yakin Uncle Tom tidak akan membiarkan tanganmu kotor karena itu. Istrimu juga akan menceraikanmu kalau mengetahuinya. Jadilah Carlos yang biasanya. Tempat ini tidak cocok untukmu. Sudah sana, pulang!” usir Ashton, sambil mengibaskan tangannya.

“Kurang ajar! Kau belum menjadi pemimpin Darkest Clan, jangan seenaknya!” balas Carlos.

“Aku tidak peduli, kau tidak mengerti tentang tempat ini. Pulanglah, istrimu sedang menunggu.” kata Ashton, Carlos tersenyum kecil mengingat Taylor. Dia lalu keluar dari sana bersama Richard dan meninggalkan gedung utama Darkest Clan.

Anda harus mandi, Sir.Richard mengingatkan.

“Ya, kita kembali ke mansion dulu baru ke rumah sakit. Kau juga harus mandi. Jangan lupa bersihkan mobil ini juga nanti.” balas Carlos, sesekali mengernyit mencium bau tubuhnya yang tidak sedap. Dia tidak akan mau masuk ke ruang bawah tanah itu lagi, entah virus apa saja yang ada di sana.

🍸🍸🍸

Carlos sampai di rumah sakit, dia langsung memasuki ruang rawat Taylor dan yang pertama kali dilihatnya adalah tatapan tajam istrinya. “Ada apa?” tanya Carlos, bingung.

“Ah kau sudah sampai, Mom ingin pulang beristirahat dulu, sekarang giliranmu menjaga istrimu.” kata Alana, seraya bangkit dari duduknya.

Alana berhenti sejenak ketika sampai di depan putranya. Dia menarik Carlos menjauh sedikit dari Taylor. “Kamu habis dari mana?” tanyanya, berbisik.

Darkest Clan.” jawab Carlos, berbisik juga.

“Kamu tidak melakukan hal yang buruk, kan?” tanya Alana, menatap Carlos dengan mata menyipit. Carlos menggeleng.

“Hanya beberapa pukulan yang aku layangkan pada bajingan itu. Aku habis dari mansion untuk mandi, makanya sedikit lama.” jelas Carlos, Alana mengembuskan napas lega.

“Ya sudah, sekarang temani istrimu, Mom akan pulang, Ayahmu sudah meneleponku ratusan kali sejak tadi.” kata Alana, Carlos mengangguk sambil tersenyum geli.

Alana langsung keluar, tinggal Carlos dan Taylor di ruangan itu. Carlos mendekati ranjang Taylor dan menatap istrinya yang masih menatap dia tajam. “Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?” tanya Carlos, menggenggam tangan Taylor.

“Apa yang tadi kamu bilang sebelum berangkat?” tanya Taylor.

“Aku akan pergi sebentar....” jawab Carlos, dia memelankan suaranya setelah menyadari arti tatapan Taylor.

“Sebentar? Ini sudah satu jam lebih, bahkan aku berbicara bersama Veronica saja tidak sampai setengah jam.” gerutu Taylor, Carlos memejamkan mata dan menghela napas.

“Maaf, sehabis menyelesaikan urusanku, aku pulang ke mansion untuk membersihkan diri. Aku yakin kamu tidak mau mencium bau tubuhku dan mengusirku keluar. Makanya aku mandi dulu. I’m sorry.” kata Carlos, sambil mencium punggung tangan Taylor.

Seketika Taylor langsung luluh, dia menarik Carlos dan memeluknya. “Tubuhmu hangat.” kata Taylor sambil tersenyum.

Carlos mengelus rambut Taylor lembut dan mengecup puncak kepalanya. “Kamu kedinginan?” tanya Carlos. Taylor menggeleng.

“Tidak, aku hanya suka memelukmu saja.” jawab Taylor.

“Ibumu tidak datang tadi?” tanya Carlos.

“Ada, dia sudah lebih dulu pulang. Ibuku tidak bisa begadang, jam tidurnya tidak boleh lewat jam 22.00, sekarang sudah hampir jam sebelas malam.” jawab Taylor, sambil melihat jam dinding.

“Bagaimana pembicaraanmu dengan wanita itu tadi? Dia tidak berbuat macam-macam, kan?” tanya Carlos, Taylor mengangguk.

“Memangnya dia akan melakukan apa? Keadaannya saja sangat lemah, bangun saja sulit. Dia meminta maaf pada kita.” kata Taylor, Carlos hanya terdiam.

“Dia juga bilang kalau kamu adalah orang pertama yang membuatnya tidak memandang semua pria itu berengsek, sayangnya dia yang membuatmu menjadi berengsek. Dia juga terbakar emosi dan ingin balas dendam akibat kejadian empat tahun yang lalu, jadi dia meminta maaf padamu.” kata Taylor lagi, Carlos menghela napas.

“Sudahlah. Ayo tidur, hari sudah sangat malam.” balas Carlos, tidak mau mendengar tentang Veronica lagi. Dia lalu berbaring di sebelah Taylor, untung saja ranjang itu muat.

Sleep well, Ma chérie.” bisik Carlos, Taylor hanya tersenyum. Mereka tidur sambil berpelukan dalam sunyinya malam hari.

🍸🍸🍸

Last double up, karena sudah mau end, challenge–nya masih tetap sama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Last double up, karena sudah mau end, challenge–nya masih tetap sama.
Vote : 700
Comment : 100 lebih.
Seperti biasa aku tunggu sampai malam.

Happy reading :)

Jangan lupa tekan tanda bintang (vote) and comment 😊
IG : @angels_968

Jangan lupa tekan tanda bintang (vote) and comment 😊IG : @angels_968

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Note : picture source from pinterest.

Vous Atteindre
©2020 Angel Hwang
All rights reserved

VOUS ATTEINDREWhere stories live. Discover now