PART 58

61.1K 4K 206
                                    

Carlos pamit keluar sebentar dari rumah sakit, setelah Dokter Flavia datang dan mengantar Taylor untuk menemui Veronica. Dia sudah berpesan pada Dokter Flavia, kalau keadaan sudah tidak mendukung dan Veronica melakukan hal yang tidak-tidak pada Taylor, dia harus membawa istrinya pergi.

Carlos juga sudah menelepon Alana dan Cordelia untuk datang menjaga Taylor, menggantikannya sementara. Dia harus menyelesaikan urusannya yang tertunda sejak kemarin. Saat ini Carlos sudah berada di dalam mobil, bersama Richard yang menyetir.

Mereka menuju suatu tempat yang jauh dari perkotaan, sekeliling mereka hanya dikelilingi pohon-pohon tinggi, jalanan juga sepi. Richard masuk ke salah satu jalan kecil yang tidak pernah diketahui siapapun. Sampai di tempat tersebut, Richard memasukkan aksesnya, diterima. Mobil lalu turun ke bawah, memasuki basement.

Carlos langsung turun, dia melihat pintu besar berbahan baja yang ada di depannya, tertutup rapat. Ada juga CCTV dari berbagai arah. Carlos mendekati sebuah layar kecil yang ada di dekat pintu, meletakkan jarinya. Setelah itu, dia mengikuti pemeriksaan tahap selanjutnya, begitupun Richard.

Tempat yang mereka pijaki ini adalah gedung belakang Darkest Clan. Organisasi gelap milik Tom, tidak ada yang tahu tentang tempat ini kecuali orang-orang dalam. Dari ketiga saudaranya, hanya Carlos yang tahu, Tom dan Alana juga. Caitlin dan Phoebe tidak perlu tahu tentang tempat ini.

Setelah pemeriksaan sidik jari, retina mata, dan sebagainya—ada sepuluh tahap. Akses mereka langsung diterima, pintu baja itu perlahan terbuka. Carlos dan Richard melangkah masuk. Penampakan luar gedung ini memang sangat jelek, tapi dalamnya sangat rapi, bersih, dan banyak sekali orang berpakaian hitam yang berlalu-lalang.

Carlos berhenti di tengah-tengah ruangan, menunggu orang yang ingin ditemuinya datang. “Panggilkan Ashton!” pinta Carlos pada Richard. Beberapa orang yang lewat di depannya membungkuk kecil, semua orang tahu kalau Carlos adalah putra pertama pemimpin mereka.

Tak berapa lama, Richard kembali bersama Ashton. Carlos mengernyit melihat penampilan pria itu yang sedikit acak-acakan. “Kau habis dari mana? Oh... baumu,” tanya Carlos, sedetik kemudian menutup hidungnya karena mencium bau amis dari tubuh Ashton.

“Habis melakukan tugasku, kau datang ke sini untuk bertemu Dominic?” tanya Ashton, sambil berkacak pinggang.

“Aku ingin membuat perhitungan dengannya.” jawab Carlos datar.

“Dia bagianku, kau tidak boleh menyentuhnya. Aku yang memutuskan apa yang harus aku lakukan. Lagipula Uncle Tom memberiku kebebasan.” balas Ashton.

“Kalau begitu, izinkan aku berbicara dengannya.” kata Carlos.

Ashton tersenyum tipis. “Kau yakin? Dia sedang aku sekap di ruang bawah tanah. Bukankah kau benci tempat itu? Bau darah ada di mana-mana, aku habis dari sana dan kau sudah mencium bau tubuhku,” tanya Ashton.

“Persetan, aku sudah di sini dan harus menemuinya.” jawab Carlos, dia berjalan mendahului Ashton dan Richard.

“Hei, kau mau ke mana?” tanya Ashton bingung, pasalnya Carlos bukan menuju ruang bawah tanah—tempat para tahanan disekap dan dihakimi, lalu dieksekusi. Dia malah memasuki salah satu ruangan yang ada di sana.

“Permisi, berikan aku satu buah masker!” pinta Carlos pada salah satu orang yang ada di sana. Di ruangan ini banyak sekali orang, sepertinya sedang istirahat.

Salah satu orang di sana mengambil apa yang Carlos inginkan dan memberikan masker tersebut padanya. “Thank you,” kata Carlos, lalu keluar.

Ashton menggeleng melihat apa yang diambil Carlos. “Bau saja kau tidak tahan.” katanya, mengejek.

“Ingatkan aku untuk membersihkan diri setelah ini, Rick.” kata Carlos, Taylor bisa marah kalau mencium bau tubuhnya yang tidak sedap.

VOUS ATTEINDREWhere stories live. Discover now