PART 15

114K 7.8K 515
                                    

Taylor terkejut melihat banyaknya orang yang berkerumun di depan gedung perusahaan Reyns Technology, flash kamera mengerubungi mobil ini, padahal mereka baru saja sampai. Awak media sudah tahu kalau ini adalah mobil Carlos.

Taylor tidak heran lagi karena dulu dia pernah bekerja di sini juga. Setiap ulang tahun perusahaan, para media pasti datang untuk meliput, hal tersebut merupakan sesuatu yang wajib ditayangkan setiap tahunnya. Segala sesuatu yang menyangkut nama Reynalds, pasti akan sangat menarik bagi publik.

“Ayo,” ajak Carlos, tapi sebelum pria itu turun, Taylor menahan tangannya. Dia menatap Carlos penuh harap dan menggeleng pelan.

Carlos tersenyum kecil, dia tahu maksud Taylor. Taylor benci media dan dia tidak mau terlihat di publik, apalagi bersama tokoh utama acara ini. Carlos harus mengingatnya—Taylor benci media.

“Aku akan turun dulu, Richard akan menemanimu masuk melalui basement.” kata Carlos, napas lega langsung diembuskan Taylor. Carlos tidak bisa masuk melalui basement, media akan bertanya-tanya tentang kehadirannya, terutama dia adalah pemilik acara.

Setelah seseorang membuka pintu mobil, Taylor mundur sampai ke ujung agar orang-orang di luar sana tidak melihatnya. Carlos lalu turun, pintu kembali tertutup dan mobil langsung memasuki basement, Taylor mengembuskan napas lega lagi.

Basement sangat sepi, tetapi sudah banyak mobil yang terparkir di sana. Taylor turun dengan Richard yang membantunya, gaun yang dia pakai sangat panjang, membuat Taylor sedikit kesusahan. Mereka memasuki lift, Richard menekan salah satu tombol dan pintu tertutup.

Tiba-tiba Taylor membuka suara, memecah keheningan. “Apa Carlos baik-baik saja, setelah mengetahui fakta itu?” tanya Taylor, Richard menoleh. “Tentang Veronica, dia sangat mencintainya.” lanjutnya, memperjelas.

Richard kembali menoleh ke depan. “Apa yang dirasakan ketika orang yang kau cintai ternyata membohongimu, pura-pura mencintaimu hanya untuk mencapai tujuan tertentu, dengan kata lain dia memanfaatkanmu?” tanya Richard balik.

Hurt?” balas Taylor dengan nada bertanya.

No, dia tidak merasa tersakiti. Yang aku lihat dia marah, menyesal, dan merasa bodoh karena selalu membela dan sangat mudah percaya dengan wanita itu.” kata Richard. Itu yang dia lihat pada diri Carlos empat tahun yang lalu.

“Apa yang dilakukan Veronica ketika rahasianya terungkap?” tanya Taylor.

“Kau sangat ingin tahu, untuk jawaban dari pertanyaan itu, kamu bisa tanyakan langsung pada Tuan.” jawab Richard, Taylor kembali terdiam. “Ternyata, kau masih mencintainya.” lanjut Richard, tersenyum kecil.

Pada saat yang bersamaan, pintu lift terbuka dan tampaklah Carlos yang berdiri di sana. “Ayo,” ajak Carlos, mengulurkan tangannya.

“Aku bisa sendiri.” balas Taylor, berjalan melewati Carlos begitu saja.

“Dia banyak berubah bukan?” tanya Carlos pada asistennya.

“Dia banyak belajar dari pengalaman yang dulu.” balas Richard, tidak bermaksud menyindir, tapi itulah faktanya.

Carlos menyusul Taylor. Taylor sudah tahu di mana letak ruangan—tempat acara diselenggarakan, jadi dia bisa pergi sendiri. Ketika Carlos sudah sampai di dekat Taylor, dia menggenggam tangan wanita itu dan mengapitnya.

“Aku tidak mau menjadi pusat perhatian.” kata Taylor, kesal.

“Kamu harus berada di dekatku sampai acara selesai.” balas Carlos, tersenyum manis. Belum sempat Taylor membalas ucapannya, Carlos sudah menarik dia menuju aula.

VOUS ATTEINDREWhere stories live. Discover now