Mereka turun ke ruang bawah tanah, tempat itu sangat gelap, hanya diterangi cahaya temaram. Bahkan sudah memakai masker, bau menyengat dan tidak sedap yang ada di sana masih menusuk penciuman Carlos.

Pertama kali yang mereka lihat adalah ruang penghakiman dan eksekusi. Carlos melihat ada beberapa orang yang sedang membersihkan tempat itu, menjijikkan sekali. Hanya orang-orang Darkest Clan yang tahan berada di sini. Mereka berbelok ke arah lain, memasuki ruangan yang terdapat sel penjara.

Carlos berhenti ketika matanya menangkap seorang pria yang terkurung dalam sel. Ashton menatap Carlos. “Silahkan, kau bisa masuk ke dalam kalau mau.” kata Ashton.

“Buka pintunya!” pinta Carlos, pintu dibuka oleh salah satu penjaga di sana.

Carlos dan Ashton masuk, mereka menatap Dominic yang sedang duduk bersandar di dinding. Dominic mendongak, seringaian langsung tercipta di bibirnya. “Hai, hai, Carlos....” sapanya.

Carlos mengernyit, menatap Ashton yang hanya mengangkat bahu. “Sepertinya dia mengalami gangguan kejiwaan.” kata Ashton.

“Aku sudah menunggu saat-saat ini untuk bertemu denganmu.” kata Dominic sambil berdiri, kedua tangannya terikat di belakang tubuh.

“Ingin menghancurkanku?” tanya Carlos, seketika tawa Dominic menggema di seluruh ruangan.

“Keinginan yang belum tercapai. Bagaimana keadaan wanitamu? Dia mati, kan? DIA MATI, KAN?! KAU HARUSNYA MERASA HANCUR!” teriak Dominic, Ashton menyuruh dua orang di luar sel untuk masuk dan menahan Dominic yang mulai bertindak brutal.

“Dia memang menderita gangguan jiwa.” kata Carlos, membenarkan perkataan Ashton tadi.

“Sayangnya, wanitaku baik-baik saja. Kau gagal lagi, Dominic. Jangan pernah bermimpi bisa menghancurkanku, terlebih lagi ingin mencuri asetku. Inilah orang-orang di belakang perusahaanku, kau salah berhadapan dengan orang.” kata Carlos, membuat Dominic semakin emosi, memberontak dengan brutal.

“Lepaskan aku! LEPASKAN AKU! Aku akan membunuhmu, Carlos! AKU AKAN MEMBUNUHMU!” teriak Dominic semakin menggila.

“Lakukan, sekarang!” kata Carlos, tepat di depan wajah Dominic.

Dominic sangat terobsesi untuk menghancurkan Carlos, lebih baik lagi kalau dia membunuhnya. Dia sangat membenci Carlos sejak dulu, rival dia yang tidak pernah kalah. Selalu menempati posisi satu.

“Aku sangat membencimu!” kata Dominic.

“Kenapa? Karena perusahaanku selalu menduduki posisi satu? Berterima kasihlah pada mereka semua yang ada di sini, semuanya berkat mereka, makanya jangan melakukan hal kotor dan cari orang-orang yang hebat di luar sana untuk bergabung denganmu.” balas Carlos.

“Tapi... apa kau bisa bebas setelah ini? Ashton yang memutuskan.” kata Carlos hendak keluar dari sel. Tapi dia kembali berbalik dan menghampiri Dominic.

BUGH!

Auch....” Ashton mengeluarkan suara ketika melihat pemandangan itu, mengejek Dominic. Carlos kembali untuk menonjok pria itu sampai tersungkur ke atas tanah.

“Ini untuk istriku.” kata Carlos.

Kedua kalinya, Carlos menarik Dominic bangun dan kembali melayangkan tinjunya dengan keras ke wajah itu, sampai Dominic babak belur. “Ini untuk calon anakku, karena kau sudah berani menyakiti mereka.” lanjut Carlos, dia mendorong Dominic dan keluar dari sel.

Ashton menyusul Carlos dan menyuruh yang lain untuk menutup sel tersebut. Carlos membuka maskernya setelah sudah di luar, bau tubuhnya mulai tercemar dengan bau tak sedap yang ada di bawah sana. Ashton menghampiri Carlos dan Richard.

VOUS ATTEINDREWhere stories live. Discover now