14.MALU-MALU KUCING

Mulai dari awal
                                    

"Woi dek gak berangkat bareng gue?" Satya langsung menghampiri Sasya diluar.

"Gak," tolak Sasya cepat.

"Yaudah, gue lanjut sarapan lagi," Satya langsung kembali ke dapur untuk melanjutkan sarapannya.

Sasya biasanya berangkat dengan Satya ke sekolah misalnya tidak terlambat. Satya dan Sasya beda sekolah, Satya sekolah di SMA Taruna Bangsa sementara Sasya di SMA Cahaya. Jarak sekolah Satya dan Sasya tidak terlalu jauh jadi tidak banyak membuang waktu untuk mengantar Sasya ke sekolah.

Sasya menjalan kan mobilnya menuju Sekolah nya, SMA Cahaya, membutuh kan waktu lima belas menit untuk menuju kesekolahnya.

***

SMA Cahaya.

Pukul 06:40

"Ayo anak-anak cepet masuk, sebentar lagi upacara akan dimulai," Pak Joko menjaga gerbang sekolah. Dia akan menunggu siswa yang terlambat dan akan di beri hukuman.

Sasya baru datang ke sekolah nya dan memarkirkan mobilnya di parkiran siswa.

"Ini mana dasi nya, dasi nya di pakai jangan disimpan-simpan. Topi nya juga di pakai!" pak Joko memarahi siswa yang tidak memakai atribut lengkap.

Sasya langsung menuju kelas nya. XI IPA 2.

"SASYAAA!!" teriak Alsya melihat Sasya yang baru masuk ke kelas.

"Berisikk!" Sasya langsung menaruh tas nya di atas kursi tempat duduknya di sebelah Alsya.

"Sya, handphone lo mati?" tanya Alsya.

"Iya, kenapa?"

"Kenapa lo kemarin malu-malu?"

Sasya terdiam. Dia mencari keberadaan Rafha dikelasnya. Belum datang!

"Gak, cuma malu-malu kucing." Sasya berbohong. Dia tidak mau menceritakan nya di dalam kelas. Bisa-bisa Alsya nanti akan teriak-teriak.

"Malu-malu kucing?" Alsya tau kalau Sasya berbohong kepada nya.

"Ntar gue ceritain," Sasya mengambil topi di tas nya.

"Ayo ke lapangan," Sasya langsung keluar kelas dan disusul Alsya dibelakangnya.

Rafha baru datang ke sekolah. Dia langsung menuju kelasnya.

Rafha dan Sasya, mereka berpapasan dipintu kelas. Sasya langsung melihat ke bawah saja, dia masih malu dengan kejadian kemarin. Sasya cepat-cepat ke lapangan dia tidak mau melihat Rafha. Sasya masih malu!

"Woi, lo baru dateng," Alif menghampiri Rafha yang baru datang. Disampingnya ada Alsya.

"Al, Sasya kenapa?" tanya Rafha.Dia kebingungan.

"Gak tau, coba gue susul," Alsya langsung menyusul Sasya kelapangan.

Sesampainya di lapangan, "Sya, lo kenapa?"

"Eh, gak apa-apa."Sasya berbohong.

"Beneran?" Alsya bingung dengan Sasya.

"Hm, iya."

"SASYAA! LO KOK GAK NUNGGUIN KITA SIH?!" Teriak Anggi. Anggi, Ghania, dan Gisha menghampiri mereka berdua.

"Kenapa lo cepet banget ke lapangan?" Alsya masih tidak percaya.

"Ituu, ntar ada pak Joko masuk kelas gimana, kan kena marah kita," Sasya berbohong lagi. Bohong terus yaa!

"Kan upacara belum mulai, Sya," kata Ghania.

"Iya, gapapa."

Rafha, Alif, Ghavian, Gerry,  Malvenzo, dan Albian menyusul mereka ke lapangan.

"Sya, kenapa lo?" tanya Alif.

Sasya melotot, melihat ada Rafha di sebelah Alif. Mampuss,batin Sasya.

"Gak, gapapa" Sasya mencoba tersenyum.

"Beneran lo gapapa?" sekarang Rafha yang bertanya.

"Hm, iya," Sasya mengangguk.

"Udah, yuk kita baris," Alsya baris di belakang Sasya. Alif di sebelah Alsya. Teman-teman mereka yang lain juga ikut baris. Rafha baris di sebelah Sasya.

"Lo sasya kan?" Seorang siswa cewek menghampiri Sasya.

"Iya," Sasya mengangguk.

"Gue boleh baris ditempat lo? lo baris di tempat gue aja itu dibelakang sekali," Sasya tau pasti cewek ini akan merebut tempat nya karena akan sebelahan dengan seorang Rafha Saputra.

"Mau?" lanjut cewek tadi.

"Gak," tolak Rafha. Cewek itu cemberut.


"Boleh kok," Sasya membolehkannya.

"Tidak," Rafha menolak cepat.

"MINGGIR!" suruh cewek itu.

"Siapa yang suruh lo kesini?" tanya Rafha. Dia hanya mau baris di sebelah Sasya bukan cewek ini!

"Sasya yang nyuruh," jawab cewek itu santai. Rafha melihat Sasya baris dibelakang sekali, sendirian. Rafha langsung menghampiri Sasya dan baris di sebelahnya.


"Raf, jangan kesini."

"Kenapa?"

"Kan, kasian cewek tadi sendirian."

"Gak usah dipikirin."

"Ihh, Rafha kok kamu pindah-pindah sih," Cewek tadi datang lagi menghampiri Rafha.

"Kan, kasian aku nya sendirian baris disana."

"Gak ada yang kasian!" Rafha langsung menarik Sasya ke bariasan semula mereka tadi.

"Raf, ce--"

"Gak usah dipikirin."

"Sya, lo gapapa?" tanya Alsya, dibelakang Sasya.

"Gak apa-apa."

•••

Yeyy updatee..

[JANGAN LUPA FOLLOW & VOMMENT YA,ITU BERHARGA BANGET BUAT AUTHOR💕,THANKS]

@Salfha_adeliaa
@Cecan_cogan25
Difolloww😊

Diketik 1104 kata.

REMISSION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang