Bab 33

2.1K 161 13
                                    


Hari ini adalah hari kelulusan Dean. Dean dan Tria sudah berada di sekolah. Mereka berdua berjalan bersama. Banyak pasang mata yang melihat mereka. Tria hanya diam, sedangkan Dean terlihat dingin.

Di lapangan sudah ada panggung, untuk acara kelulusan dan pengumuman nilai tertinggi. Murid murid kelas 10 dan 11 masuk tetapi, tak belajar. Ada pun murid murid yang mempersiapkan diri untuk pentas di acara nanti.

"Aku mau ke anak-anak." Ucap Dean.

"Iya, aku juga mau ke ruang guru." Ucap Tria. Dean tersenyum dan mengangguk.

"Hati hati."

"Iya."

Dean berjalan menuju rooftop. Dean dan kedua temannya sudah berjanji untuk bertemu di rooftop. Sedangkan Tria berjalan menuju ruang guru.

Tria sudah sampai diruang guru. Sudah banyak guru guru yang datang. Banyak yang sudah mempersiapkan untuk acara kelulusan. Tria berjalan menuju mejanya, Tria melihat ke Ghani. Ghani terlihat tidak tenang. Ghani melihat Tria sekilas dan membuang muka. Tria heran dengan sikap Ghani.

Tria kembali berjalan menuju meja nya dan duduk. Tria mengeluarkan laptop nya dan mengerjakan pekerjaannya. Tak lama terdengar pengumuman dari kepala sekolah untuk berkumpul di lapangan, karena acara sudah mau dimulai.

Tria pun berjalan menuju lapangan bersama Kayla. Di lapangan sudah ramai di penuhi oleh anak anak kelas 12. Tria dan Kayla berjalan menuju kursi khusus guru. Tria melihat sekitar, tetapi tak menemukan Dean dan kedua teman temannya.

Tria membuka ponselnya dan membuka chat Dean.

My Husband

Mas kamu diamana?
Kok nggak ada di lapangan?

Rooftop.

Kok masih disana?
Acara udah mau mulai.

Sebentar lagi aku turun.

Oke Mas.

Tria menutup room chat nya dan kembali melihat ke panggung. Di atas panggung sudah ada pak kepala sekolah yang sedang bersiap untuk berpidato nya. Acara pun di mulai pak kepala sekolah pun menyampaikan pidato nya.

30 menit kemudian pak kepala sekolah menyelesaikan pidato nya. Tria terkekeh melihat murid murid yang terlihat mengantuk mendengarkan pidato kepala sekolah.

Acara selanjutnya di isi dengan Tari an adat. Tarian adat di lakukan murid kelas 10. Mereka melakukan Tari Saman. Selesai menari, acara di lanjutkan dengan baca puisi yang di lakukan murid kelas 11.

Setelah puisi selesai, acara pun di lanjut dengan penampilan dari anak dance sekolah. Setelah penampilan anak dance selesai dilanjut dengan pengumuman untuk nilai tertinggi. Pak kepala sekolah pun maju dengan membawa map.

"Assalamu'alaikum wr.wb. Saya berdiri disini untuk mengumumkan nilai nilai tertinggi dari siswa dan siswi kelas 12 tahun ini. Baiklah saya akan mengumumkan untuk juara ke tiga... "

Tria merasakan perut nya sakit. Tria berjalan menuju toilet, dan memasuki salah satu bilik toilet. Setelah selesai Tria berjalan menuju cermin. Tria memperbaiki make up nya. Setelah selesai Tria berjalan keluar dan kembali.

Tria melihat ada dua orang yang berjalan di lorong yang sepi. Tria penasaran dan mengikuti kedua orang tersebut. Dua orang tersebut berjalan menuju belakang sekolah. Tria seperti nya mengenali kedua orang tersebut.

Ya kedua orang tersebut adalah Ghani dan Lyra. Tria bersembunyi di balik tembok. Ghani dan Lyra terlihat sedang berbicara. Tria terkejut saat Lyra menampar Ghani. Tria sedikit mendekat agar mendengar percakapan mereka.

"GHANI! Gua udah peringatkan sama lu! Jangan pernah kasih tau ke Tria kalau gua suruh lu! Tapi kenapa lu kasih tau ke dia HAH?! lu mau perusahaan papa lu bangkrut? Mau?!" Ucap Lyra.

"Gua nggak bisa nurutin kemauan lu itu! Gua nggak mau liat Tria nangis. Lu kenapa sih benci banget sama Tria? Apa salah Tria sama lu?! " Ucap Ghani.

"Banyak! Si gendut itu banyak banget salah sama gua! Gua benci sama dia! Karena dia yang seharusnya gua yang di pilih untuk mewakili sekolah untuk lomba Olimpiade Nasional gua di batalkan dan di ganti dia! Gua yang seharusnya jadi juara satu di sekolah jadi dia yang juara satu! Dia murid yang di sayang guru! Gua benci melihat itu. Seharusnya itu gua! Semua harus itu gua! Dan kenapa dia yang dapat?! GUA BENCI DIA! Dan karena dia, gua dibenci sama keluarga gua. Gua nggak bisa menjadi nomor satu di sekolah! Dan itu membuat orang tua gua benci sama gua!" Ucap Lyra.

"Harusnya itu lu yang introspeksi diri. Kenapa lu nggak bisa, sedangkan Tria bisa. Ini bukan salah Tria. Dulu Tria menjadi bahan bully di sekolah. Tapi nggak dengan lu. Lu cantik menjadi yang di nomor satu kan anak anak. Lu menjadi queen di sekolah. Apa itu nggak cukup?" Tanya Ghani.

"Nggak sama sekali! Itu nggak cukup bagi gua! Gua mau yang pertama dari segala hal!"

"Lu itu tamak Ly! Lu mau semua menjadi milik lu! Lu mau lu sendiri yang bahagia! Coba pikir jadi Tria, lu gendut dan lu di bully. Apa lu mau Ha?! Di dunia ini nggak ada yang hidup bahagia selalu, pasti pasti ada kesedihan nya juga. Lu egois Ly."

"YA! GUA MEMANG EGOIS! Gua mau apa yang gua harapkan itu jadi milik gua! Dan sekarang perusahaan keluarga lu akan bangkrut. Tunggu sebentar lagi, lu akan jadi miskin." Ucap Lyra.

"ANDA YANG AKAN MENJADI MISKIN!" Ucap seseorang yang ada di belakang mereka berdua dan di belakang Tria.

Tria membalikan badan dan ternyata Dean. Dean berjalan ke arah Tria, dan menggenggam tangan Tria. Dean menarik Tria untuk berjalan menuju Ghani dan Lyra.

"Jadi anda orang yang sudah membongkar rahasia saya. Anda mengancam Ghani dengan membuat perusahaan nya bangkrut. Tetapi anda tidak tahu yang anda perbuat bisa membahayakan anda sendiri. Anda tahu siapa saya?" Tanya Dean.

Lyra hanya diam.

"Seperti nya anda tidak tahu siapa saya. Baiklah saya beri tahu. Saya Dean Elnov Samudera. Anak dari Heri Samudera pemilik Samudera grup. Perusahaan yang no 1 di Asia. Saya bisa membuat perusahaan keluarga anda yang bangkrut saat ini juga." Ucap Dean, ya keluarga Dean memiliki perusahan yang besar.

"Ja.. Jangan! Jangan buat perusahaan keluarga saya bangkrut saya mohon."

"I DON'T CARE! saya tidak peduli. Hari ini juga perusahaan keluarga anda akan bangkrut dan anda beserta keluarga anda akan jatuh miskin, karena anda berani membongkar rahasia saya." Ucap Dean dingin.

Dean mengambil ponsel yang ada di saku celana nya dan menelpon seseorang.

"Buat perusahaan Atmajaya bangkrut hari ini juga!" Ucap Dean dan langsung mematikan ponselnya.

Lyra terkejut dan langsung berlutut di depan Dean.

"Jangan! Saya minta maaf. Maafkan saya. Tolong jangan buat perusahaan keluarga saya bangkrut. Maafkan saya." Dean menggenggam tangan Tria erat dan pergi bersama Tria meninggalkan Lyra yang sedang berlutut.

Ghani menatap Lyra.

"Ghan gua minta tolong sama lu. Tolong bujuk suami nya Tria." Mohon Lyra.

"Gua gak perduli!" Ucap Ghani dan meninggalkan Lyra sendiri.

"GHANI!"

****

Hai guys Dean dan Tria kembali....
Gimana part ini??

Vote and comen ya guys....
See you..

I'm Different [END]Where stories live. Discover now