Bab 26

1.8K 141 16
                                    


Sekarang ini Dean dan juga Tria tengah berada di danau dekat sekolah. Dean memilih menemani Tria. Ia tak perduli dengan sekolahnya. Tasnya pun masih berada di sekolah. Dean akan meminta Farel untuk membawa tas nya.

Tria yang sedari tadi hanya diam. Menatap danau dengan tatapan kosong nya. Sudah 10 menit mereka hanya diam.

"Tria."

Tria menoleh ke Dean tetapi tak mengeluarkan suara. Dean hanya bisa menghela nafas.

"Tria." Panggil Dean lagi.

"Hiks.. " Tangis Tria keluar lagi.
Dean menarik Tria ke dalam pelukan nya.
"Shuttt.. Tenang sayang semua akan baik baik aja. Kamu tenang ya." Ucap Dean.

"Tapi Mas-"

"Shuttt.. Udah ya." Ucap Dean sambil mengelus kepala Tria.
Isak tangis Tria masih ada tapi tidak sekencang tadi. Lama lama isak tangis Tria pun berhenti. Tak terdengar lagi.

Dean melihat Tria ternyata Tria sudah tertidur. Dean melihat Tria tertidur mengelus pipi Tria. Menghapus sisa sisa air mata Tria.

Dean melihat Tria tertidur. Wajah Tria damai ketika tertidur. Dean mengecup kedua pipi Tria, kening Tria, dan hidung Tria.

Dean menggendong Tria gaya bridal style membawa nya menuju mobil. Dean meletakkan Tria dengan hati hati. Dean pun melajukan mobilnya menuju apartemen nya.

******

Keesokan harinya Dean dan Tria pergi sekolah. Dean sudah menyuruh Tria untuk tetap di apartemen tetapi Tria tak mau. Tria ingin menjelaskan kepada pihak sekolah.

Mereka telah sampai di parkiran sekolah. Tria sudah ingin turun tetapi Dean menahan nya. Tria membalikan badannya menghadap Dean.

"Kenapa?"

"Kamu yakin?"

Tria tersenyum dan mengangguk.
"Aku yakin."

Dean mengangguk dan menarik Tria kedalam pelukannya. Dean mengelus rambut Tria dan mengecup kepala Tria lama.

Dean melepaskan pelukannya. Dan mereka berdua turun dari mobil. Saat mereka turun banyak sekali yang melihat ke arah mereka.

Dean jalan terlebih dahulu sambil menggenggam tangan Tria. Dean menatap tajam kepada orang yang membicarakannya.

Tria menunduk saat berjalan bersama Dean. Dean mengeratkan genggaman nya. Setelah sampai di depan ruang guru Tria melepaskan genggaman tangan Dean. Tria melihat Dean tersenyum dan mengangguk. Dean menatap Tria dengan khawatir. Tria mengelus pundak Dean dan berbalik masuk kedalam ruang guru.

Setelah Tria masuk Dean berjalan ke kelas. Setelah sampai di kelas Dean menaruh tas nya di atas meja dan melangkah pergi ke luar kelas. Kedua sahabat Dean yang sudah datang langsung mengikuti Dean.

Dean melangkahkan kaki nya menuju rooftop. Ia duduk disalah satu kursi dan mengeluarkan ponselnya. Dean bermain game di ponselnya. Ia bermain dengan kasar dan dengan kesal. Dean meluapkan amarahnya dengan bermain game. Dean membunuh semua lawan lawan nya yang ada di game tersebut. Dean pun banyak mengeluarkan kata kata kasar saat bermain.
Farel dan Dino pun hanya bisa menggeleng kepala melihat Dean. Farel dan Dino pun ikut bermain game di ponsel mereka masing masing.

Bel masuk pun berbunyi. Ketiga cowok tampan ini tak terganggu dengan suara Bel. Mereka asik sekali dengan ponsel nya masing masing.

Ditempat lain. Tria sedang berjalan menuju ruang kelas. Tria akan mengajar di kelas Dean. Tria melangkah masuk ke dalam kelas. Banyak sekali murid murid yang menatap sinis kepada nya. Di ruang guru pun banyak guru guru yang menatap sinis terhadap nya. Kecuali Misa Kayla yang memberikan semangat untuknya. Ghani pun tidak menyapanya. Tatapan yang diberikan Ghani pun sulit diartikan.

I'm Different [END]Where stories live. Discover now