Bab 2

3.4K 232 18
                                    

Vote ya guys sebelum baca..

Happy reading....

Lelah.
Satu kata untuk menggambarkan kondisi Tria sekarang.
Tria sedang berada di ruang guru. Ia sedang bersiap siap untuk pulang kerumahnya.

Ya ini sudah jam pulang sekolah.
Tria berjalan di koridor sekolah yang sepi karena murid murid sudah pulang dari 10 menit yang lalu.

Tria berjalan menuju halte depan sekolah. Tria menunggu bus. Mengapa Tria menaiki bus?
Jika Tria menaiki ojek ia akan disuruh membayar doble karena badannya yang besar membuat ban motor kempes. Jika Tria menaiki angkutan umum atau yang biasa kita sebut angkot maka angkot itu akan miring sebelah. Ya itu alasan Tria lebih memilih untuk naik bus.

Bus sudah datang. Tria berjalan masuk kedalam bus. Dia berdiri menghadap kaca bus. Tria melihat ada kursi kosong cukup untuk satu orang. Tapi, tidak cukup untuk Tria.

Tria menghela nafas coba saja badannya kurus dan langsing pasti dia muat untuk duduk di bangku itu.

Tria melihat ke samping kanannya dan Tria melihat Dean yang sedang berdiri dengan menggunakan earphone di telinganya.

Muka Dean terkena silauan matahari dan mata Dean tertutup. Satu kata yang dapat Tria ucapkan. GANTENG.

Tria masih melihat wajah Dean terkagum-kagum. Sampai Dean membuka mata dan melihat ke kiri. Tepat melihat ke arah Tria yang sedang melihat nya.

Tria terkejut dan langsung membuang muka.

' haduh ngapain sih gua pake liatin si Dean. Jadi nengok kan tuh orangnya.' ucap Tria dalam hati.

******

Hari ini adalah hari tersial untuk Dean. Sudah pagi pagi kena ceramah Miss gendut itu, dihukum karena nonjokin anak kelas 10 dan sekarang motornya ban bocor.

Hah triple sial bagi Dean.

Dean berjalan ke arah gerbang sekolah meninggalkan motornya. Dean menyuruh orang untuk menjemput dan menambal bannya. Dean berjalan ke halte sekolah.

Bus datang. Dean masuk dan memasangkan earphone di telinganya. Dean memejamkan matanya menikmati lagu yang ia putar.

Dean membuka mata dan melihat sekelilingnya. Dean menengok ke kiri dan melihat seorang yang amat ia kenal sedang melihat ke arah nya. Dan ternyata itu Tria.

Guru gendut yang ia benci dan  Dean tersenyum miring. Yang membuatnya menjadi terkena hukuman.

Dean berjalan ke arah Tria dan berdiri di samping Tria. Tria belum menyadari keberadaan Dean. Tria menoleh ke kanan dan betapa terkejutnya mendapati Dean disampingnya.

"Hai.. Miss kita ketemu lagi." Ucap Dean.

"Hem" jawab Tria cuek

"Miss kenapa liatin saya mulu Miss? Saya tahu Miss saya ganteng. Tapi biasa aja kali liatinnya." Ucap Dean sambil menyisir rambutnya.

"Gr kamu! Saya nggak liatin kamu, saya liat orang lain!" Jawab Tria.

"Yaelah Miss ngaku aja kali."

"Ish! Orang saya bilang nggak kok."

"Masa?"

"Iya!"

"Masa?"

"Nggak! Nggak! Nggak." Jawab Tria.

Dean hanya terkekeh mendengar jawaban Tria. Ia berhasil mengerjai gurunya ini.

Tria yang melihat itu kesal. Tria berjalan ke arah pintu dan berjalan keluar bus. Dean yang melihat Tria pergi menyusul.

"Miss.. Miss ..." Panggil Dean.
Dean mengejar Tria dan menangkap tangan Tria.

I'm Different [END]Where stories live. Discover now