"Harus bagaimana sekarang? Tidak mungkin kami akan berdiam-diaman terus seperti ini kan? Canggung sekali rasanya," Namjoon.

"Apa dia benar-benar tidak ingat kejadian semalam? Atau dia pura-pura lupa? Kenapa aku merasa sedih?" Taehyung.

Namjoon kemudian memperhatikan Taehyung. Terlihat dia memakai jaketnya. Sepertinya Taehyung berencana pergi keluar.

"Kau mau kemana?" tanya Namjoon kemudian.

"Aku hendak pergi ke supermarket dekat sini hyung. Ada yang ingin aku beli," jawab Taehyung.

"Kalau begitu apa mau aku antar?"

"Tidak usah hyung. Aku bisa sendiri. Aku naik taksi saja."

"Tidak boleh. Kau bilang sedang tidak enak badan kan? Aku tidak bisa membiarkanmu keluar sendiri. Aku akan mengantarmu. Tunggulah sebentar dibawah. Aku akan mengambil jaket dan kunci mobilku."

"Ah ne," meski canggung Taehyung mengiyakannya.

Beberapa waktu berlalu dan mereka tiba di supermarket. Keduanya lantas masuk. Namjoon tidak melakukan apa-apa, hanya mengikuti kemana Taehyung pergi.

"Kau mau cari apa?" tanya Namjoon.

"Aku mau cari strawberry. Stok dirumah sudah habis," Taehyung menyahuti.

"Kalau begitu kita langsung ke bagian buah dan sayur saja."

Mereka berdua langsung menuju konter buah dan sayuran dengan Namjoon yang membawakan keranjang belanjanya. Taehyung tadinya menolak tapi Namjoon memaksa. Jadinya Taehyung membiarkannya begitu saja.

Begitu sampai ditempat strawberry Taehyung mulai memilih-milih buah strawberry yang matang dan segar. Ia menelitinya satu persatu.

"Bagaimana kau bisa tahu jika buah strawberry itu sudah matang atau belum? Memangnya terlihat?" ujar Namjoon.

"Eung," Taehyung mengangguk. "Aku membacanya diinternet. Buah strawberry yang sudah matang daunnya akan melipat keatas seperti ini."

Taehyung menunjukan buah strawberry yang ia pilih tadi. Benar, pucuk daunnya terbalik keatas. Namjoon manggut-manggut karena baru mengetahuinya.

"Dan juga coba cium," Taehyung menyodorkan buah strawberry itu ke hidung Namjoon untuk diendus. "Bagaimana? Wanginya manis kan? Itu juga artinya dia sudah matang. Tapi jangan mencari buah strawberry yang sudah agak lembek. Itu artinya dia sudah mulai busuk dan tidak akan tahan lama."

Taehyung menjelaskan seperti seorang yang ahli dibidang perstrawberryan. Namjoon hanya tersenyum melihatnya yang begitu bersemangat. Kesukaannya pada strawberry memang tidak pernah berubah sejak dulu.

Walaupun Taehyung tidak ingat, dulu Namjoon bahkan pernah membawakannya dua dus strawberry saat pulang dari perjalanan bisnis. Saat itu Taehyung sangat senang. Dia tidak berhenti-henti berterima kasih pada Namjoon. Ah, kenangan yang indah.

Selesai memilih buah strawberry yang ia sukai, mereka lalu berpindah ke tempat jeruk. Taehyung juga memilih-milih jeruk untuk ia beli.

"Kau juga suka jeruk?" tanya Namjoon lagi. Entah kenapa dia jadi cerewet.

"Aku suka jeruk. Tapi ini bukan untukku. Ini untuk Yoongi hyung. Aku ingin membawakannya besok karena tadi dia merajuk padaku. Anggap saja sebagai permintaan maaf karena sudah membuat moodnya jelek," jawab Taehyung.

Mendengar hal itu, justru mood Namjoon yang sekarang berubah jelek. Kenapa Taehyung malah mengurusi Yoongi? Apa dia sudah memutuskan untuk menjalani perjodohan ini dengan serius?

Say You Love MeHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin