prolog

655 41 5
                                    

" bapak apa-apaan si kok narik-narik saya! " teriak kana marah.

" kamu ini mau tau aja kehidupan saya, mendingan kamu pulang ke rumah minum susu terus bobo siang! " teriak deka yang terlihat adu mulut dengan kana mahasiswinya.

namanya alkana,mahasiswi semester 2 baru di lantik jadi maba. anak ini memang sering membuat deka tersulut emosi ntah mengapa kelakuan anak ini selalu membuat deka marah.

dia begitu jengkel dengan sikap kana yang selalu mengibarkan bendera perang dengan nya seperti saat ini, di bentak sekalipun anak itu tidak ada takut-takutnya dengan deka dan malah terus menoloti deka sekaligus berdecak ke arah deka.

" cih, bapak kira saya ngikutin bapak? geer banget si pak jadi orang.umur udah tua bukanya cari jodoh malah cari gara-gara! " damprat kana tenang membuat deka membuang wajahnya kesal.

See? coba kalian liat?

mana ada mahasiswa yang mempunyai sikap tidak sopan seperti kana? hanya siswa itu saja yang membuat deka terus-menerus marah.

Berbeda dengan deka yang jengkel kana justru menatap sang dosen dengan tatapan benci, jika kalian bilang kana tidak sopan kepada dosennya ini? bahkan kana sudah tidak perduli.

ia tidak akan bersikap setidaksopan itu dengan deka jika saja laki-laki itu tidak memiliki mulut pedas dan julid seperti ibu-ibu komplek di rumahnya. mengingatnya saja membuat kana terbayang ibunya yang suka sekali bergosip dengan mamang-mamang tukang sayur di rumahnya.

Semua itu berawal dari mata kuliah pertama kana. di mana ia di ajar oleh dosen bernama deka yang selalu membuat kana merengut setiap kali pelajaran deka berlangsung.

dosen ini memang mempunyai mulut pedas setajam pisau serta tingkat kejulidtan di atas rata-rata. apalagi ketika ia memarahi salah satu teman kana yang bukanya mengerjakan tugas tapi malah ketahuan ngebucin di kafe.

memang bukan salah deka juga si tapi ya masa bucin aja gak boleh si.

" siapa yang tidak mengerjakan tugas angkat tangan?" Suara deka mengintruksi membuat satu kelas kana diam bagaikan patung es kimo.

Semuanya takut tentu saja, kana pun demikian ketika melihat deka berkata seperti itu di kelasnya, memangnya siapa si yang gak mengerjakan tugas? kana jadi kesal sendiri. sudah tau punya dosen macam dakjal seperti deka eh malah enak-enakan tidak mengerjakan tugas rasanya kana ingin marah-marah saja.

sudah apes di omeli oleh ibu tercinta mama sazy, sekarang ia harus mendengar omelan dari dosen  tercintanya ini pagi-pagi. saking cintanya kana sampai mau melempar deka ke neraka tempat asalnya.

" apa saya harus mengulang ucapan saya, siapa yang tidak mengerjakan tugas? " tanya deka membuat semua anak kelas celingak-celinguk. masalahnya mereka semua merasa sudah mengerjakan tugas dari dosen kampret ini, yang kalo memberikan tugas suka gak kira-kira.

sampai akhirnya suara deka mengintruksi kembali. " masih gak mau ngaku? yasudah kalo tidak ada yang mau mengaku, saya akan memberikan satu kelas ini di matkul saya nilai e! " ucap deka enteng membuat seisi anak kelas berteriak kaget.

Nilai e?

*****

Yang benar saja nilai e?

bisa habis kana dengan papanya kalo dia dapet nilai e. duh matilah saja ini pasti kakak tengilnya itu akan meledekinya jika ia mendapatkan nilai e.

Belum lagi omelan dari grandpanya revan yang pasti akan marah besar jika kana mendapatkan nilai segitu. apa ia harus menyogokan pamanya davi agar mau menyelamatkanya dari amukan masa ini.

Dosen Ku JulidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang