"Mungkin dikejar soang kali." tebak Zellan ngasal.

"Itu Sakya sakit perut karna minum minuman ini." Mozza memberikan botol minuman tersebut kepada mereka.

"Wah, jangan-jangan dikasih obat pencahar lagi." tebak Azaleel.

"Gue beli obat dulu." pamit Ziedan dan pergi meninggalkan mereka.

"Yaudah, Mozza lanjut nyusul Sakya." Mozza pergi meninggalkan mereka.

Mozza melanjutkan perjalanan menuju toilet sekolah, raut wajahnya terlihat sangat jelas kalo dia sedang khawatir.

Mozza langsung memeriksa setiap bilik toilet dan mengetuk pintu, siapa tahu ada Sakya didalam.

"Sakya!" panggil Mozza dan disahuti Sakya yang berada didalam bilik kamar mandi paling pojok.

"Mozza! Perut gue sakit banget." lirih Sakya dari dalam toilet.

"Yang sabar ya Sakya, Ziedan lagi beli obat buat Sakya." ujar Mozza menunggu Sakya yang sedang berada didalam toilet.

"Gue nyesel minum tuh minuman." kesal Sakya yang terus mengoceh didalam toilet.

"Tega bener orang yang ngasih tuh minuman." ujar Sakya lagi.

"Gue yakin pasti ada yang sengaja mau nyakitin lo." tebak Sakya lagi Mozza menggelengkan kepalanya.

Apa mungkin Karin dengan teman-temannya, tapi masa iya mereka tega banget ngelakuin itu semua.

Mozza memandang pintu toilet yang didalamnya terdapat Sakya, Mozza bersandar pada wastafel toilet dan melihat jam sebentar lagi sudah mau mulai pelajaran dan Sakya masih ada didalam.

Pintu terbuka dan menampilkan keadaan Sakya yang berantakan, Sakya memegangi perutnya dan bersandar pada dinding.

"Sakya kamu baik-baik aja, ayo aku antar ke uks." ajak Mozza dan diangguki Sakya.

Mozza memapah Sakya yang terlihat sangat lemas, wajah Sakya sangat pucat keringat sudah membanjiri wajahnya.

Pintu uks sudah tidak jauh lagi Mozza terus memapah Sakya agar dia tidak terjatuh, setibanya di uks Mozza membaringkan tubuh Sakya di atas brankar uks.

Pintu uks terbuka Mozza menatap orang tersebut yang ternyata Ziedan yang membawakan obat.

"Nih." Ziedan memberikan obat tersebut pada Mozza dan Mozza membantu Sakya untuk meminum obat.

"Sakya disini aja ya, nanti Mozza bakal kesini lagi pas istirahat." ujar Mozza dan diangguki Sakya.

Mozza dan Ziedan akhirnya keluar dari uks, menuju kelas mereka yang sebentar lagi memulai pelajaran.

"Hm, makasih ya Ziedan." ujar Mozza menatap Ziedan, cowok itu hanya menganggukkan kepalanya pelan.

Mereka memasuki kelas yang sudah ramai, menunggu guru datang dan pelajaran akan dimulai. Mozza duduk dikursinya dan menatap kursi Sakya yang kosong.

Guru mereka pun akhirnya datang, Mozza mengeluarkan peralatan sekolahnya dan membuka bukunya.

Mozza berusaha untuk fokus pada pelajaran yang disampaikan gurunya didepan, tetapi pikirannya diisi dengan keadaan Sakya sekarang.

"Udah aelah, gak usah melamun." ujar Azaleel yang duduk dibelakang Mozza.

Mozza menatap 6 cowok yang duduk dibelakangnya, mereka menatap Mozza dan Mozza mengisyaratkan agar mereka fokus pada pelajaran guru mereka didepan.

Mozza berharap waktu cepat berlalu agar dia bisa melihat keadaan Sakya lagi, dia merasa gelisah dan tidak tenang selama dikelas.

Dan akhirnya bel yang ditunggu-tunggunya berbunyi bel yang menandakan bahwa pelajaran usai dan siswa-siswi yang berada dikelas diperbolehkan keluar untuk istirahat.

Mozza membereskan barang-barangnya dan setelah itu dia akan kembali ke uks, Mozza menatap Ziedan dkk yang sudah duluan keluar dari kelas.

tiba-tiba saja kelas hening ketika 3 orang cewek datang menghampiri Mozza. Mozza menatap ketiga cewek itu yang ternyata Karin beserta antek-anteknya.

"Gue kira lo yang bakal keluar masuk toilet." ujar Karin sambil melipat kedua tangannya didada.

"Ternyata teman tolol lo itu yang keluar masuk toilet, yaudah sih gak apa-apa." sambung Karin lagi.

"Gue jadi bisa main-main sama lo." Karin memainkan rambut Mozza yang dikuncir dua.

*****

Jangan lupa votementnya biar aku makin semangat nulis.

-naylechy

Min, 11 okt 2020.

Bukan Keju Mozzarella [Revisi]Where stories live. Discover now