ssttt

1.5K 393 62
                                    


Bunyi jam yang khas dengan suara-suara serangga dimalam hari, rasanya tidak cukup untuk menemani malamnya yang dingin.

Entah dimana keberadaan teman sekamar. Sejak tadi, batang hidungnya tak kunjung nampak.

Foxy eyesnya melirik Jam didinding yang nampak usang, lalu kemudian nafasnya dihembuskan kasar. Jeongin benar-benar tak ingin ibu asrama datang menerobos pintu kamarnya lalu mengajaknya makan. Jeongin masih mual akan hal itu.

Akhirnya setelah pikir panjang Jeongin putuskan untuk pergi merokok ke tempat yang aman, ya.. Sekalian untuk menghindar.

Tibalah dirinya dibelakang gudang tempat penyimpanan barang-barang rusak, mungkin tempat ini cukup aman.

Segeralah Jeongin menyalakan rokoknya dan menghisapnya kuat-kuat, baginya disaat seperti inilah benda itu dibutuhkan.

Detik demi detik terasa membosankan.

Namun seketika perasaan was-was Jeongin timbul setelah mendengar  langkah kaki disertai suara perempuan bersenandung dengan tenangnya.



Na.... Na... Na... Na.. Na...

Na.... Na... Na... Na.. Na...

 

Jeongin segera berjalan ke samping gudang dengan sebisa mungkin langkah kakinya tidak terdengar siapapun ditempat gelap ini.

"Hayo... Ada yang lagi ngumpet nih. Hihihi."

Bulu kuduk Jeongin meremang. Suara yang dikeluarkan terdengar seram ditelinganya.

"Ngajakin main petak umpet  ya? Hihi."

"Kalo ketangkep tangannya dipotong ya hihihi." selanjutnya dapat Jeongin dengar suara tembok digores dengan sesuatu yang entah apa itu, Jeongin pun tidak tau.

Na.... Na... Na... Na.. Na...

Kali ini suaranya terdengar jauh lebih seram bagi Jeongin.

Keringat nampak mengucur dari dahinya yang tersorot lampu remang-remang. Seharusnya lampu payah ini sudah berada ditong sampah.

Langkahnya benar-benar semakin dekat dengan posisi Jeongin sekarang.

Semakin dekat..






"KETEMU!!!" saking senangnya sampai membuat kakinya berlompat-lompat diudara.

Tubuh Jeongin kaku seketika. Didepannya kini berdiri makhluk asing dengan tubuh yang kurus, rambut berantakan, serta kuku panjang dan lidah yang menjulur keluar. Namun yang menjadi fokus Jeongin adalah kapak yang berada digenggamannya.

Makhluk menyeramkan itu jongkok dibawah Jeongin, lidahnya yang panjang tampak menjilat-jilati kaki Jeongin.

Badannya bergetar saking takutnya, namun—


"BANGSATT!!"

DUKKH..




Jeongin menendang kepala makhluk itu kuat sampai terjungkal.

Menyesal sekali kenapa tidak pergi sejak tadi.

Tanpa pikir lagi, kakinya langsung mengambil langkah seribu. Jeongin terus berlari tak tau tujuan, dirinya benar-benar bingung harus berlari kemana ditempat yang minim cahaya ini.

Kakinya yang lelah membawa tubuhnya berhenti didepan bangunan kosong tanpa lampu yang hanya terlihat catnya saja yang berwarna putih.





Na.... Na... Na... Na.. Na...



"Sial" desisnya.

Saat dirinya akan hendak berlari lagi, tiba-tiba sebuah tangan menariknya kedalam bangunan gelap itu dan mengunci pintunya.

"Sssttt, jangan berisik."

Perempuan berambut panjang dengan senyum teduhnya yang tersorot cahaya lilin itu mampu membuat hati Jeongin terguncang.

Lelaki itu terus menatap kagum sang lawan jenis, kini rasa takut yang semula mengganggunya itu telah berkurang.

"Jeongin" bisiknya memperkenalkan diri.

Simanis tersenyum hangat "Yiren."



Bersyukurlah Jeongin telah diselamatkan gadis cantik bernama Yiren.

So Weird | Yang JeonginWhere stories live. Discover now