Yiren

1.1K 341 12
                                    

Lelaki itu melempar bambu yang digenggam, memperhatikan tangannya sendiri dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan. Jeongin mengusap peluh bercampur percikan darah di dahi. Meringis ketika luka di punggung terasa perih, lalu Memegangi punggungnya.

Matanya terpejam sembari merasakan nyeri yang menjalar disekujur tubuhnya. Wajahnya bahkan telah mati rasa akibat dipukuli Lino beberapa saat yang lalu.

Rasanya benar-benar menyiksa.

Lelaki itu terkesiap tatkala sebuah tangan mengusap kepalanya lembut membuat lelaki itu segera membalik tubuhnya kebelakang untuk memastikan siapa itu.

"Yiren?" kejutnya.

Perempuan itu membalasnya dengan senyum manis, lalu mendekat ke tubuh Lino yang sudah kaku tak bernyawa.

Jeongin diam memperhatikan apa yang selanjutnya akan Yiren lakukan kepada tubuh itu.

Perempuan itu berjongkok, merobek pakaian yang dikenakan Lino.

"Yiren, kamu ngapain?" Jeongin bingung.

"Luka di punggung kamu terus ngeluarin darah, ini bisa buat gantiin perban. Gak apa-apa kan? Aku ambil bagian yang gak ada darahnya kok."

Jeongin memilih diam, dalam benaknya bertanya-tanya, sebenarnya Yiren itu nyata atau tidak? Mengapa perempuan itu misterius sekali, menghilang secara tiba-tiba dan muncul juga secara tiba-tiba. Arhh... Memikirkannya saja bisa membuat gila.








"Jeongin, kamu cuma harus bertahan sampe pagi." Luka di punggung Jeongin sudah terbungkus kain, meskipun tidak seefektif balutan kain perban tapi setidaknya cukup berguna untuk menangani pendarahan di punggungnya.

"Aku gak tau lagi setelah keluar dari sini mau ngapain, aku—

Yiren memberi pelukan hangat kepada yang rapuh, hanya ini yang bisa Yiren berikan untuk menenangkan hati Jeongin.

"Aku udah ngebunuh orang, aku pembunuh."

Yiren menggeleng, "Kamu bukan pembunuh, yang kamu bunuh itu bukan manusia."



"Tinggal satu langkah lagi kamu bisa keluar dari sini, jadi jangan nyerah ya?"

So Weird | Yang JeonginOù les histoires vivent. Découvrez maintenant