part 18.

31 9 2
                                        

Kritik dan saran nya kakak.

"Gua harus tembak cepet si Rere biar nggak keduluan sama yang lain," batin Gara. Sedari tadi pikiran-nya bergelut manja diotak.

"Fiks gua tembak besok," finish-nya.

VERON FANS

Veron telah membuat grup "Veron Fans"

Anda ditambahkan

Rendi keluar

Veron keluar

Me
[Gada Kerjaan!]

Anda keluar

Gara menatap layar ponsel-nya nanar. Grup sepi, chat juga sepi. Gini amat jomblo.

Mata nya teralihkan dengan nama Rere yang ada di layar ponsel, "Apa dia akan minta maaf atas kejadian tadi?" Gumam-nya.

"MANA MUNGKIN GUA SIAPA-NYA!" Teriak Gara dalam kamar. Sepulang dari tongkrongan tadi ia hanya merenung, dan terus merenung.

Padahal ini sudah malam.

"ABANG BUATIN ADEK SUSU!"

Gara merengut. Ia berjalan dengan gontai menuju dapur. "Kalau bukan mama udah ambil STNK, males gua,"gumam-nya.

Ia turun kebawah.

Algi sudah duduk manis di kursi meja makan, "Abang cepet!" desak Algi.

"Iya bentar,"

Dengan cekatan tanpa melihat apa yang telah ia masukan ke dalam gelas, susu dengan rasa coklat diberikan ke Algi. Dengan senang hati Algi menerima-nya.

"Makasih abang jomblo,"

"Adek laknat," gumam Gara. Ia ikut duduk dengan Algi yang berada di depan-nya. Sedangkan jari jemari-nya sibuk dengan layar ponsel.

Brush

Susu yang di buat Gara untuk Algi tadi disemburkan tepat di depan wajah-nya dan mengenai baju kaos putih polos.

"KOK DI SEMBUR?!"

"SUSU APA INI? RASA KECAP!" Algi berteriak. Bahkan posisi-nya kini sedang berdiri di atas kursi.

"MANA ASIN LAGI!"

"Hah? Kecap? Asin ? Itu susu yang kamu minta tadi bocil!" Ujar Gara tak terima jika susu buatan dibilang seperti itu, padahal ia sudah membuatkan walau nggak ikhlas ngelakuin-nya.

"WAH ABANG MAU NGERACUNIN AKU NIH!" Algi turun dari kursi lalu berlari untuk menghampiri sang mama yang tengah menonton televisi.

"MAMA BANG GARA NGERACUNIN ALGI DENGAN OBAT- OBATAN TERLARANG!" Teriak Algi dengan berlari.

Awal-nya cowok itu tak peduli, namun setelah mendengar ungkapan adik-nya yang terakhir mata nya membola sempura.

Ia langsung berdiri dan ikut menghampiri sang mama untuk menjelaskan.

"Mulut bocil licin amat," gumam-nya.

 G A R A [ Di Pending ]Where stories live. Discover now