Pepatah mengatakan jika jodoh adalah cerminan diri, apa kalian percaya?
Lalu bagaimana kisah antara sang badboy yang jatuh cinta pada seorang gadis lugu dan polos?
Sepertinya pepatah itu keliru bagi pasangan remaja ini, tepatnya antara Atlas- sang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
∵
"Ra, Abang lo mau ke kantin? "
"Enggak, katanya ada rapat osis. "
"Oh iya, katanya mau ada turnamen olah raga antar sekolah di Venus lho. " Ucap Nessa.
"Oh ya? Gue gak sabar lihat inti The Ace main basket deh. "
"Siapa yang main basket, Fitri? Kak Tya juga ikutan? " Tanya Liora.
"Inti The Ace minus Kak Iko, Kak Tya kan udah keluar dari eskul basket. "
"Ohh.. Kak Atlas juga dong? "
"Itu pastilah, dia itu emasnya basket Venus tauu. "
"Maksudnya emas tu apa? Dia sering kasih piala emas? Gitu? "
"Astantang, cape gue ngobrol sama lo. " Nessa menepuk keningnya.
"Kok—"
"HOLAA ADEK CIWI-CIWI KUU!! "
Suasana meja mereka jadi ramai saat Tya datang dan duduk bersama mereka, entah sejak kapan mereka dekat mungkin karena keberadaan Liora yang membuat mereka bersatu.
"Suaranya Kak.. " Ucap Bianca dengan senyum mengerikannya.
"Haish! Jangan panggil gue Kakak! Just call me Tya! " Tegas Tya, dia tak mau terlihat tua diantara geng barunya ini.
"Inget umur lo! " Balas Bianca mulai berdebat.
"Cuma beda setahun juga. "
Tya pun duduk disamping Liora, tatapannya menatap Liora yang tengah menikmati makanannya.
"Ra. "
"Ya Kak? "
"Gue ngiler liat makanan lo, boleh gue minta? "
"Hah? Emangnya Kakak gak papa makan disendok bekas Rara? "
"Lo jijik ya sama gue? "
"Enggak Kak! Serius bukan itu maksud Rara. "
"Yaudah, sini gue minta. " Tanpa izin Tya menggeser mangkok mie ayam Liora dan langsung menyantapnya, namun baru satu suap kening Tya mengerut dan raut wajah yang tak enak.
"Anjir.. Lo kasih apa sampe bisa semanis ini Ra? "
"Rara pakein kecap. "
"Cuma itu? "
Liora menganggukkan kepalanya cepat, Tya pun kembali menggeser mangkok Liora kesemula dan Liora pun kembali melanjutkan makannya yang terhenti.
"Bisa-bisanya dia makan senikmat itu padahal cuma dipakein kecap. " Gumam Tya menatap Liora tak habis fikir.
