Bagian 7

17 4 19
                                    

Rasa kantuk yang seharusnya menyambangiku semalam, lenyap begitu saja seiring dengan kegugupan yang menggantikan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rasa kantuk yang seharusnya menyambangiku semalam, lenyap begitu saja seiring dengan kegugupan yang menggantikan. Kedua mata ini seperti berkhianat pada tubuh yang lelah, sudah kupaksa untuk terpejam, tetapi usahaku berakhir sia-sia.

Aku sedang duduk di tepi tempat tidur dan menatap sebuah koper berwarna merah hati yang berada di samping pintu. Belum bisa kupercaya jika aku menyetujui ajakan lelaki yang baru saja kukenal itu. Senyuman tipis tersungging di bibir ketika menoleh ke arah luar jendela dan menemukan sebuah mobil Toyota Hilux abu-abu yang berhenti di depan garasi rumah Kim.

Tak lama setelah itu, ponselku berdering dengan nada pendek.

Randi Mahardika

I'm outside

Are you ready?

Should I come in?
05:37

Pesan darinya hanya kubaca, lalu aku bergegas turun dengan membawa koper dan sebuah ransel. Aku disambut oleh Kimberly dan Kak Joe yang sedang menikmati kopi sebagai asupan pagi mereka.

"Selamat pagi," sapa mereka serempak.

Aku meletakkan koper dan ranselku di ambang pintu dapur seraya menjawab sapaan mereka, "Pagi."

Kimberly berlarian kecil ke arahku dengan senyuman semringah. "Aku lihat di depan ada mobil yang parkir. Randi udah datang ya?"

Belum sempat aku mengiyakan pertanyaan Kimberly, Kak Joe menyelaku. "Suruh dia masuk sebentar. Kakak mau bicara." Suaranya terdengar berbeda. Ternyata saat ia mengatakan diberi amanat dari bapak, itu bukan sekedar candaan.

"Oke .... " Aku mengusap layar ponselku dan mencari nama Randi, lalu menelepon nomornya.

Di nada tunggu kedua ia mengangkat panggilanku. Tanpa basa basi, aku langsung bertanya, "Hey, can you come in for a bit?"

"Sure," jawabnya singkat. Kurasa Randi paham.

Ini terasa seperti mengenalkan seorang kekasih pada ayah yang overprotective. Hanya saja Randi bukan kekasihku dan Kak Joe adalah kakak iparku.

"Gimana?" tanya Kak Joe yang duduk di sofa sambil membaca koran.

"Iya, bentar lagi juga orangnya ke sini."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
He's the OneWhere stories live. Discover now