Bagian 2

29 6 29
                                    

Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday dear Farah … happy birthday to you!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday dear Farah … happy birthday to you!

Beberapa pasang mata melihat ke arah meja yang sudah di pesan oleh Joe ini, saat Kim dan Joe menyanyikan lagu 'Selamat Ulang Tahun'. Biasanya aku paling tidak suka menjadi pusat perhatian, tapi karena hari ini adalah ulang tahunku, jadi aku bisa mentoleransinya.

"Baca doa dulu, terus cepat tiup lilinnya. Keburu netesin kuenya ini," pinta Kimberly sambil terkekeh. Ia masih mengarahkan kamera digital miliknya ke arahku, mengabadikan setiap gerak gerikku yang tak henti-hentinya tersenyum.

Aku memejamkan mata dan berdoa dalam hati. Semua hal yang baik aku panjatkan padaNya, termasuk bertemu dengan soulmate yang kuimpikan. Lalu aku meniup belasan lilin yang ada di atas kue cokelat kesukaanku itu.

"Selamat ulang tahun, Farah," ucap Kimberly seraya memelukku. "Enggak terasa, udah delapan belas tahun aja kamu. Aku masih ingat, kamu masih suka ngompol dulu pas TK."

"Ungkit aja terus," cibirku yang membuat Kim dan Joe tertawa.

"Oh, iya," kata Joe, seolah ia baru saja ingat sesuatu. Ia mengambil sebuah tas kertas dari bawah meja, "ini ada sesuatu buat kamu, Far. Dari aku sama Kim. Jangan dilihat dari harganya, ya."

Hadiah yang datang dari Joe dan Kim tidak pernah mengecewakan. Jadi, mana mungkin ini bernilai murah. Benar saja ketika aku membuka tas tersebut, di dalamnya berisikan sebuah jam tangan dengan logo ternama. Mataku mulai berkaca-kaca, bukan karena hadiah mahal ini, tetapi karena mereka sangat menyayangiku. Terlebih ketika aku membaca tulisan yang ada di dalam kota jamnya.

Happy birthday, Farah! I know you have been through so many hard times, but you never gave up. I believe that every storm won't stay long and will pass. There will be rainbows waiting for you. And I wish you all the best on your Big Day and every day, may your life be full of joy, love and prosperity!

Love,

Joe & Kim

"You guys …," ucapku dengan suara parau. Aku tidak bisa lagi membendung air mataku dan langsung memeluk Kimberly serta Kak Joe secara bergantian.

Kimberly selalu ada untukku, saat teman-teman di sekolah merundungku karena dinilai bodoh, ia pasti membelaku. Namun, karena usia kami terpaut empat tahun, aku harus menghadapi mereka sendirian. Di mulai dari kelas empat, hingga lulus SD.

Ia juga tak pernah absen melindungiku dari makian ibu, saat nilai ulanganku jelek. Entahlah, kadang aku merasa bukan anak kandung ibu, walaupun bisa dikatakan wajah kami sangat mirip.

Meski ibu membangga-banggakan Kimberly, tapi ia tidak pernah merasa paling tinggi dariku. Bahkan aku masih ingat dengan kata-kata yang Kimberly ucapkan saat aku menangis akibat perkataan ibu, "Jangan pernah biarin siapa pun merendahkan kamu ya, Far. Meskipun itu datang dari keluarga sendiri. Buktikan pada mereka kalau kamu bisa menjadi orang hebat, tapi ingat, tetap jadi orang baik."

He's the OneWhere stories live. Discover now